Dalam dunia kedokteran (medis) "penyakit" masuk angin tidak digolongkan dalam suatu penyakit. Tidak ada satu jenis penyakit bernama "masuk angin" yang tercatat dalam dunia kesehatan. Istilah "masuk angin" hanya terkenal dan digunakan oleh penduduk Indonesia. Di mana kata "masuk angin" seringkali digunakan ketika ada seseorang yang sedang kurang enak badan.
Padahal, seharusnya tidak semua kondisi kurang enak badan bisa digolongkan sebagai masuk angin. Mestinya ada indikator tertentu seseorang bisa dikategorikan sebagai terserang "penyakit" masuk angin. Misalnya ketika di dalam tubuhnya banyak angin sehingga bikin perut mual/kembung/terasa penuh, terus-terusan bersendawa maupun kentut, selera makan berkurang, dan kadang disertai sesekali muntah.
Penyakit "masuk angin" seperti namanya, penyakit ini disebabkan karena ada angin/udara/gelembung yang menggumpal di dalam tubuh. Udara bisa masuk ke tubuh dengan berbagai macam sebab. Bisa karena kedinginan, angin kencang, perut kosong, dan lain-lain. Baik udara itu masuk melalui mulut dan hidung maupun melalui pori-pori kulit maupun cara lainnya. Di mana untuk menyembuhkannya tentu udara itu harus dikeluarkan.
Sayangnya, reaksi tubuh seseorang yang terserang "masuk angin" ini memiliki gejala berbeda-beda. Meski di dalam tubuhnya sama-sama terdapat anginnya tapi reaksi yang diberikan tubuh antara satu orang dengan lainnya beda. Konsekuensinya, cara penanganannya pun juga harus dibedakan. Tidak boleh disamaratakan. Bisa jadi gejala masuk angin itu disebabkan adanya penyakit tertentu yang terkait dengan adanya "udara" di dalam tubuh.
|
Ilustrasi kerokan untuk menghilangkan masuk angin (sumber gambar) |
Kentut yang dikeluarkan tidak berbau dan sendawa yang dikeluarkan rasanya tidak enak dirasakan karena "menusuk" hidung penderitanya. Pengobatannya sangat sederhana yaitu minum atau makan makanan yang panas. Misalnya soto panas, bakso panas, jahe panas, ronde, teh panas, dan lain-lain. Biasanya setelah makan makanan panas penderita akan sembuh. Kadang sebelum sembuh disertai muntah dan adanya keringat dingin terlebih dahulu.
Pernah ada kasus pengalaman pribadi terkait masuk angin. Dulu saat masih kecil saya diajak keluarga naik mobil. Namanya anak kecil saat itu lagi bosan karena tidak ada yang mengajak ngobrol. Akhirnya saya berinisiatif bermain sendiri dengan membuka jendela mobil. Setelah itu saya membuka mulut berkali-kali dan cukup lama dengan menghadapkannya ke mulut jendela itu.
Alhasil, tak beberapa alam setelah tiba di rumah perut terasa tak enak. Sendawa dan kentut berkali-kali. Untuknya orang tua paham. Langsung saja saya diberi minyak kayu putih. Tak lama setelah itu serangan masuk angin saya sudah sembuh total. Saya juga heran obat yang manjur bagi saya untuk sakit masuk angin ini kok "ndeso" sekali ya, cukup pakai minyak kayu putih. Dioleskan ke perut dan hidung.
Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, perlu diperhatikan bila kalian mengalami gejala "masuk angin" yang sulit disembuhkan dengan beberapa cara yang umum digunakan dalam waktu satu hari maka segeralah ke dokter. Jelaskan secara rinci keluhan-keluhan kalian terkait serangan "masuk angin" itu. Dengan begitu dokter akan mudah menyimpulkan sebenarnya penyakit apa yang sebenarnya sedang menyerang sehingga membuat tidak enak badan.
Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ternyata Penyakit "Masuk Angin" Hanya Ada di Indonesia"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*