Peringatan! Tulisan ini mengandung unsur seksual. Bagi kalian di bawah umur atau yang tidak menghendaki tulisan semacam itu silakan tutup akun ini. Namun demikian, tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk tujuan pendidikan seks atau sex education.
Tulisan ini dikutip dari Viva.co.id tanpa melakukan copy-paste. Dengan beberapa bagian dilakukan editing seperlunya.
Berkembangnya teknologi informasi yang tak terkendali membuat sebagian anak kecil hingga remaja seakan kehilangan arah. Mereka teracuni oleh hal-hal yang berbau negatif. Alhasil, banyak kasus asusila berawal dari penggunaan smartphone. Salah satunya yang akan dibahas dalam tulisan ini.
Sebagaimana
dikutip dari Viva dilaporkan 19 anak usia antara 6 hingga 12 tahun di
Garut Provinsi Jawa Barat mempunyai perilaku seks menyimpang. Yakni,
melakukan hubungan intim yang tak lazim. Tak hanya itu, mereka juga
diidentifikasi kecanduan menonton bokep.
Salah satu dari mereka mengaku mengetahui tentang seks dari satu orang dewasa berinisial Ob. Sebelumnya mereka juga pernah dicabuli Ob yang bekerja menjadi pegawai toko di Garut. Mereka dipertontonkan konten dewasa berupa video porno oleh Ob.
Tiga
dari 19 anak itu mengaku pernah dicabuli Ob dengan memasukkan
kelaminnya ke dalam dubur si anak (anal seks). Turut bersimpati, ternyata
keluarga korban enggan melaporkan kejadian biadab itu kepada pihak
polisi. Secara umum mereka malu menghadapi kenyataan itu.
Ilustrasi anak yang sedang penasaran dengan dunia luar (sumber gambar) |
Kabar
tak sedap tentang perilaku tak wajar sekelompok anak-anak itu dibongkar
oleh Ketua RW kampung Cipeuteuy kelurahan Margawati bernama Syarif
Hidayat. Dia berujar mendapat laporan dari orang tua yang mendapati
anaknya melakukan seks menyimpang sesama teman sebayanya.
Hingga saat ini sejumlah anak yang sudah ditanyai oleh Ketua RW sebanyak 1 anak perempuan dan 18 anak laki-laki. Mereka masih tergolong anak-anak kecil yang duduk di bangkus SD dan bangku SMP. Wajar bila mereka begitu polosnya meniru adegan yang ada di film dewasa.
Kelakuan
menyimpang itu sungguh mengkhawatirkan. Sebab, anak-anak melakukan seks
menyimpang satu sama lain dengan begitu vulgarnya. Satu sama lain sudah
tidak begitu jelas mana yang menjadi korban mana yang menjadi pelaku
"kekerasan" seksual itu.
Salah
satu anak mengatakan, mereka baru melakukan adegan seperti di video
dewasa baru beberapa hari setelah menonton bokep bersama melalui Smartphone Android. Aksi "nonton bareng" itu mereka lakukan biasanya setelah bermain sepak bola.
Cara "bermainnya" tidak terlalu mencurigakan. Mereka seolah bermain seperti anak lainnya bermain domba-dombaan dan permaianan lainnya. Akan tetapi kemudian dilanjutkan dengan mengesek-gesek alat vital di sekitar anus. Layaknya adegan seks sesama jenis kelamin.
Semoga anak-anak itu segera pulih kembali. Serta tidak menyebarkan "virus" biadab itu kepada anak-anak yang lainnya. Lalu mampu meminimalisir trauma sampai dewasanya nanti sehingga mereka tak akan mengulangi perubatan itu pada anak kecil di masa depan.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Memprihatinkan, Gara-gara Smartphone 19 Anak di Jawa Barat Kecanduan Seks"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*