"Temanmu adalah cerminan dirimu". Ungkapan itu ada benarnya. Siapapun orang yang dipilih untuk didekati, mau tak mau ia harus menerima "getah"-nya. Bila temannya seorang pandai besi maka ia suatu saat harus siap ikut menghirup bau besi terbakar. Tentunya juga harus siap menerima "curhatan" teman terkait tumbuh kembang usaha pandai besinya itu. Begitu pula sebaliknya.
Seorang teman yang baik adalah seseorang yang mampu membuat orang di sekitarnya berpikiran positif. Dengan itu siapapun yang berada di dekatnya akan mampu meningkatkan kualitas hidup secara bertahap. Tanpa mendapat rintangan berupa suntikan pikiran negatif dari orang di sekitar. Memang yang namanya teman sudah seharusnya tidak menjadi beban secara terus-terusan.
Sayangnya, untuk mendapatkan teman seperti itu sangatlah sulit. Sebab di tengah semakin sengitnya persaingan sosial masyarakat pada saat ini, banyak orang menjadi lebih egois atau individual. Mereka akan lebih mementingkan diri daripada harus care pada orang lain. Orang seperti itu tidak bisa diandalkan untuk menjadi teman yang baik. Setelah mengetahui sifat aslinya maka segeralah menjauhinya.
Teman yang harus diwaspadai bahkan harus dijauhi adalah teman yang tidak diharapkan kehadirannya. Bila kalian tetap memaksa berteman dengannya maka siap-siaplah untuk "makan hati" setiap hari. Jangan sakiti diri kalian hanya demi mempertahankan teman yang sebenarnya di dalam hatinya tidak mau diajak berkembang bersama. Oleh sebab itu, untuk menghindari rasa sakit itu. Berikut ini beberapa tipe teman yang harus diwaspadai:
1. Punya wajah bermuka dua (berwajah palsu)
Terkait teman yang punya wajah palsu pernah dibuat tulisannya dalam website ini berjudul " Ciri-ciri Manusia Berwajah "Palsu" yang Tak Pantas Dijadikan Teman ". Di mana tipe teman semacam itu ialah teman yang antara omongan dan raut wajah berbeda dengan isi hatinya. Ia mampu memainkan mimik muka dan memanipulasi tampilan muka untuk menjilat, merayu, dan mengambil hati seseorang demi dirinya sendiri.
Sayangnya, kemampuan "menempatkan diri" itu tidak digunakan untuk kebaikan. Sifat itu digunakan untuk berkamuflase (menyamarkan diri) dari ancaman yang berada di luar dirinya. Ia bermuka dua untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Bahkan hanya untuk sekadar senang-senang semata. Di mana, suatu saat ketika bersama kalian ia akan bergosip tentang orang lain. Namun saat bersama orang lain ia akan bergosip tentang kalian.
2. Lain di medsos lain di dunia nyata
Kawan yang patut dihindari ialah seseorang yang membuat kalian kesepian dan terkucilkan saat di media sosial. Padahal dia diketahui satu pertemanan bahkan satu grup sosial media dengan kalian. Namun, apa yang dilakukannya membuat media sosial jadi pemicu rasa sepi bagi kalian. Sebab ia hanya menonjolkan dirinya sendiri dengan berbagai foto atau postingan yang ia pamerkan.
Saat kalian tertimpa "konflik" di grup media sosial pun dia juga tak bakal membela kalian. Meskipun posisi kalian benar dan terjepit oleh beberapa "serangan" haters sekalipun. Baginya dunia media sosial adalah dunia maya yang tak perlu dianggap sesuatu hal yang penting. Tak perlu diseriusi. Pertemanan sesungguhnya cukuplah di dunia nyata. Ia tak punya rasa sensitif ketika temannya juga butuh bantuan di dunia maya.
3. Menjadi parasit
Teman bisa menjadi parasit bagi kehidupan kalian. Dia menjadi benalu bahkan lintah darat yang kapan saja bisa menghisap darah kalian. Teman semacam ini masuk dalam ciri-ciri social climber. Ia akan memanfaatkan kelemahan maupun kelebihan kalian untuk menaikkan reputasi dirinya sendiri. Bisa dalam bentuk numpang tenar (populer) atau sebaliknya menginjak kalian untuk meniti tangga lebih tinggi.
|
Ilustrasi cewek yang lagi galau ingin meninggalkan tiga temannya (sumber gambar) |
Teman semacam ini teramat sangat merugikan sekali. Oleh sebab itu, janganlah ragu untuk menghindar darinya. Baik itu mundur secara halus atau mencampakannya secara tegas. Bila ada momen pas, ada baiknya beri pelajaran pada dia. Supaya ia benar-benar kapok. Tidak meremehkan kalian lagi. Sebaliknya juga tak akan bergantung pada kalian lagi. Sedikit-sedikit minta bantuan. Bahkan dengan memaksa.
4. Prinsip hidupnya buruk
Setiap manusia pasti punya prinsip hidup. Dengan prinsip seseorang akan mudah dikenali corak, warna, simbol, bentuk, identitas, hingga karakternya yang melekat pada tubuhnya. Seorang yang punya prinsip hidup buruk maka ia tidak ragu untuk bersifat nakal, berbohong, bertata krama buruk, hingga melakukan tindak pidana sekalipun. Pergaulan secara bebas tak terbatas dan hedonis juga menjadi pilihannya.
Sebaliknya, ada pula teman yang cenderung fanatik pada golongan, kelompok, atau organisasi tertentu. Ia menutup diri dari pergaulan orang yang di luar ideologinya. Bahkan dengan mudahnya ia akan memaki kelompok lain di hadapan kalian yang ia selipkan dalam sebuah obrolan. Teman yang seperti itu berarti punya prinsip bahwa "identitas atau simbol lebih penting daripada substansi atau esensi".
Siapapun pasti berharap punya sahabat yang bisa terjalin selama-lamanya. Dengan itu tak perlu repot-repot lagi untuk saling mengenal satu sama lain. Bilapun terpaksa harus berpisah janganlah merasa bersalah maupun merasa sial. Sebab di luar sana besar jumlahnya suatu hubungan pertemanan akhirnya harus kandas di tengah jalan. Meskipun mereka satu sekolah, satu kampus, atau satu kantor sekalipun. Banyak alasan kenapa itu bisa terjadi.
Sekali lagi sebuah kesalahan bila kalian menyerah menerima keadaan dengan cara mempertahankan hubungan pertemanan. Sebab yang namanya hubungan pertemanan harus ada timbal balik. Kalian bukanlah lilin yang harus "terpaksa" membakar diri demi menerangi orang lain. Tubuh dan jiwa atau lahir dan batin kalian juga berhak untuk mendapat penerangan itu.
Sekian tulisan ini dibuat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Macam-macam Tipe Teman yang Harus Ditinggalkan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*