Sepeninggalan Hulagu Khan, pasca ia menaklukan Baghad dan daerah-daerah lainnya, kekuasaan selanjutnya berada di tangan Dinasi Ilkhan. Di mana Ilkhan merupakan gelar yang diberikan pada Hulagu. Seorang raja dari Mongol yang beragama Syamanisme (penyembah matahari). Lalu setelah ia tewas pada 1265 M anaknya bernama Abaga (memerintah 1265-1282 M) yang masuk agama Kristen meneruskannya.
Selanjutnya, Ahmad Teguder (memerintah 1282-1284) yang memutuskan masuk Islam menjadi pemimpin ke Tiga dari Dinasti Ilkhan ini. Namun banyak kalangan termasuk pembesar dan bangsawan kerajaan yang tak suka akan keislamannya. Tak ayal usia pemerintahannya pun pendek yaitu 2 tahun. Dia Wafat di tangan Arghun (memerintah 1828-1291 M) yang kemudian diangkat menjadi raja.
Arghun merupakan raja yang sangat benci pada Islam. Raja ke empat Dinasti Ilkhan ini banyak membunuh dan mengusir umat Islam yang bernaung di wilayah kekuasaannya. Masa kelam itu akhirnya berakhir. Baru rajanya yang ke tujuh yang bernama Mahmud Ghazan (memerintah 1295-1304 M) inilah Islam benar-benar menancap di Dinasti Ilkhan. Raja-raja penerusnya setelahnya juga menganut agama Islam.
Mahmud Ghazan yang sebelumnya beragama Budha berhasil meninggikan derajat umat Islam atas persekusi dari para penganut Syamanisme. Sejak saat itu orang-orang Persia yang beragama Islam memperoleh kemerdekaannya kembali. Selain itu, di masa Ghazan inilah perkembangan peradaban benar-benar diperhatikan. Ia merupakan raja yang mengagumi ilmu pengetahuan dan kesusastraan.
Terbukti, pada masa Ghazan banyak pembangunan infrastruktur untuk menunjang perkembangan peradaban. Misalnya membangun semacam biara untuk para ulama, madrasah (perguruan tinggi), perpustakaan, observatorium, serta bangunan-bangunan lain yang diperuntukkan untuk umum dalam menunjang keilmuan dan kesusastraan. Bisa dikatakan pada periode Ghazan inilah sesungguhnya Dinasti Ilkhan mencapai puncak keemasannya.
Nyatanya, selepas Ghazan wafat, beberapa penggantinya tak becus mengurus kerajaan. Salah satunya Abu Sa'id (memerintah 1317-1335). Dibawah pemerintahannyalah terjadi bencana kelaparan yang dahsyat pasca terjadi angin topan disertai salju. Akibatnya sepeninggalan Sa'id Dinasiti Ilkhan terpecah belah menjadi beberapa kerajaan kecil. Satu sama lain saling memerangi. Tak ayal, bila Timur Lenk akhirnya begitu mudah menaklukkan mereka semua.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Dinasti Ilkhan (Bangsa Mongol) Menjadi Bagian Sejarah Umat Islam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*