Kebanyakan orang pasti mau jadi orang kaya. Namun, tak semua orang akan berpikiran "waras" saat jadi orang kaya. Sebab, orang kaya kadang punya kelakuan yang sangat menjengkelkan bagi orang lain. Baik itu bagi sesama orang kaya maupun orang yang tak kaya. Perbuatan mereka sungguh memuakkan.
Sikap tak waras di atas bisa saja dilakukan oleh orang kaya baru (OKB), anaknya orang kaya, maupun orang kaya lama. Mental tak beradab itu tumbuh karena beberapa sebab. Di antaranya karena memegang pemeo "orang kaya mah bebas". Mau melakukan apapun bebas asal ia mampu membiayainya.
Berikut ini beberapa kelakuan orang kaya yang tak beradab:
1. Melanggar norma
Kalian pernah menemukan ada sampah yang keluar dari jendela mobil mewah saat perjalanan? Sungguh mengesalkan bukan? Membikin hati jadi dongkol. Tidak hanya itu orang kaya biasanya juga akan "meremehkan" aturan-aturan sepele lainnya. Misalnya memarkirkan mobil di sembarang tempat hingga memakan bahu (pinggir) jalan raya.
Perbuatan
di atas bagi sebagian orang mungkin tak masalah. Namun bagi sebagian
yang lain bikin ilfil. Sebab bagaimanapun yang namanya membuang sampah
sembarang dan parkir sembarangan merupakan perbuatan yang mengganggu
lingkungan. Perbuatan tak beradab yang harus dihilangkan dari kebudayaan
masyarakat.
Memang benar beberapa kelakuan di atas kadang tidak saja dilakukan oleh orang kaya. Namun, setidaknya orang kaya yang seharusnya lebih terdidik dan berpengalaman memberi contoh yang baik. Sebab biasanya orang kaya seringkali menjadi sorotan bagi kalangan lainnya. Segala tindak tanduknya akan dinilai hingga dicontoh.
2. Pamer harta kekayaan
Antara pamer dengan menggunakan harta yang sesuai penggunaan (kebermanfaatan) itu beda. Orang pantas saja punya jam tangan mahal yang anti air atau tahan panas karena memang ia orang lapangan. Sering kehujanan dan kepanasan. Namun, akan aneh bila ada orang yang memakai harta kekayaan di momen tak tepat. Misalnya memakai kacamata super mahal saat gelap.
Lebih dari itu, ada juga orang kaya yang terlalu lebay (over) mengeluarkan banyak uang untuk hal-hal yang bikin gregetan. Misalnya saat melamar, menembak calon pasangan, atau saat mengadakan pesta ulang tahun di muka umum menggunakan peralatan yang terlampau mahal. Namun, setelah selesai digunakan peralatan itu tak dapat digunakan lagi.
Selain itu tak jarang ditemui melakukan pamer kekayaan di media sosial. Secara keterlaluan mereka memposting benda berharga atau sejumlah uang yang nilainya fantastis. Tak hanya itu, dengan alasan sedang merasa bosan mereka mau melakukan perusakan barang berharga. Dengan cara membanting, membakar, hingga menginjak-injak. Sebut saja salah satu contohnya membakar uang.
3. Mengeluarkan duit untuk hal tak penting
Seberapa pun besar uang yang dikeluarkan, bila ia mengeluarkannya untuk hal yang tak penting maka itu namanya boros. Pemborosan itu dilakukan sering kali disebabkan sebagai bentuk kompensasi. Pelampiasan atas segala rasa bosan, penat, dan hanya sekedar untuk cari perhatian. Sungguh naif bukan?
Uang dari orang tuanya digunakan untuk membeli narkoba, alkohol harga mahal, atau barang kelewat mahal lainnya yang tak sebanding dengan penggunaan (kebermanfaatan). Bahkan, hanya untuk menghilangkan rasa bosan mereka akan membayar orang untuk melakukan hal-hal yang tak penting. Misalnya menyuruh mereka bernyanyi, berjoget, atau semacamnya agar bisa mendapat uang darinya.
4. Tidak menghargai anak buah
Kejadian ini sangat sering sekali terjadi ditemui pada perusahaan, toko, hingga di perumahan. Orang kaya memerlakukan anak buahnya yang bekerja menjadi satpam, asisten rumah tangga, baby sitter, hingga karyawan dengan seenak perutnya. Misalnya menyuruh mereka melakukan pekerjaan yang tak sesuai dengan kontrak kerja atau tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pekerjaan.
Dalam kasus tertentu melakukan kekerasan verbal maupun kekerasan non verbal. Sebut saja seperti memukul, mengabaikan, membentak, berkata kotor, menggoda dengan keterlaluan hingga berujung rayuan kurang ajar (cabul). Perbuatan semacam itu membuat orang susah menjadi makin kesusahan. Sungguh keterlaluan memang.
Kasus lainnya ialah melarang anak buahnya untuk beribadah dan memakai pakaian yang sesuai dengan perintah agamanya. Mewajibkan anak buah untuk memihak kelompok politik tertentu dengan disertai intervensi yang kuat. Serta beberapa perilaku tak manusiawi lainnya yang di luar nalar kemanusiaan.
5. Menghalalkan segala cara demi uang
Orang kaya yang sudah besar kekayaannya tidak hanya sekedar ingin mempertahankan kekayaan. Mereka juga ingin terus-menerus menambah jumlah kekayaan hingga tak terbatas. Sayangnya langkah yang mereka tempuh kadang merugikan orang lain. Bahkan bisa saja merugikan negara. Yakni, salah satunya melalui manipulasi pasar modal hingga surat utang.
Tak jarang ditemukan perusahaan milik orang kaya yang begitu rakus melakukan ekspansi. Menggusur fasilitas umum atau lokasi lainnya yang masih dibutuhkan publik demi untuk memperbesar peluang pendapatan. Tindakan semacam itu tidak hanya merugikan manusia secara finansial tapi juga merugikan kelestarian alam. Hingga pada akhirnya berujung pada hilangnya kenyamanan dan berkurangnya kualitas kesehatan masyarakat sekitar.
Demikian tulisan ini dibuat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Beberapa Kelakuan Orang Kaya yang Tak Beradab"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*