Museum Brawijaya merupakan museum militer yang bernilai historis tinggi. Bagaimana tidak, sebagian besar isi museum itu adalah benda otentik sejarah perjuangan Indonesia di masa lalu. Bukan koleksi duplikat maupun replika. Semua koleksinya masih terjaga dengan baik dan tertata rapi. Bahkan sebagian masih layak pakai.
Museum Brawijaya terletak di Jalan Ijen Kota Malang. Di mana jalur lalu lintasnya tidak padat dan sangat jarang sekali macet. Sangat strategi bisa dijangkau oleh angkutan umum dan dikelilingi oleh pemandangan yang memanjakan mata. Pada setiap hari Ahad mulai pukul 05.00-09.30 WIB jalan Ijen ditutup karena digunakan kegiatan Car Free Day Kota Malang. Jangan khawatir kunjungan kalian tidak akan terganggu olehnya.
Museum ini buka setiap hari. Di mana pada hari Senin hingga Kamis buka pukul 08.00-14.30 WIB. Sedang saat hari Jum'at tutup pukul 11.30 WIB. Adapun pada hari Sabtu dan Ahad tutup pada pukul 13.00 WIB. Jangan sungkan untuk bertanya-tanya pada petugas Museum saat kalian butuh sesuatu. Untuk mengetahui lokasi Museum Brawijaya di Google Map silakan lihat di sini.
Baca juga:
Harga tiket masuk Museum Brawijaya Kota Malang cuma Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Namun khusus saat ada acara Car Free Day biaya masuk digratiskan. Meski tiket masuk murah dan bahkan gratis kalian harus tetap menjaga kesopanan dan kebersihan museum. Tindakan seperti itu sebagai bentuk penghargaan terhadap pahlawan yang telah gugur.
Bagi penyuka suasana horror atau mistis kalian juga dapat menikmati area khusus di Museum Brawijaya. Lokasinya dijauhkan dari ruang koleksi lainnya. Satu-satunya koleksi museum yang cukup membuat bulu kuduk berdiri adalah "Gerbong Maut" yang sangat terkenal. Sejarah historis sebenarnya gerbong itu menyimpan kisah sedih di zaman Penjajahan Belanda.
Lokasi gerbong maut di area tengah taman museum Brawijaya (foto koleksi pribadi) |
Baca juga:
Contoh Tulisan Kritik Cerdas Tanpa Menggurui: Aku adalah Manusia yang Paling Pancasilais di Indonesia
Komputer kuno untuk keperluan militer |
Belanda melakukan tindakan biadab pada para pejuang Indonesia. Penjajah itu menggunakan Gerbong maut untuk mengangkut puluhan orang di dalam gerbong yang sangat sempit. Parahnya gerbong itu sengaja tidak diberi fentilasi. Serta bahan baku gerbong terbuat dari besi tipis yang tentunya sangat terasa panas bila disengat oleh sinar matahari.
Dapat disimpulkan Museum Brawijaya tidak hanya sebagai wisata edukasi. Lebih dari itu, dengan mengunjungi museum Brawijaya itu bisa menjadi salah satu bukti kecintaan terhadap Indonesia dan para pahlawan-pahwalannya. Serta tentunya dengan mengunjungi museum itu banyak hal positif yang didapatkan. Hal-hal positif yang diperoleh setelah kalian mengunjungi musium ini adalah:
1. Dapat merileksasikan otak dengan melihat benda-benda kuno. Di depan pintu masuk persis juga ada kolam besar yang berisi ikan sangat banyak.
Salah satu sisi kolam ikan museum Brawijaya |
2. Dapat merefleksikan betapa berbedanya kehidupan perjuangan kemandirian Indonesia di zaman dulu dengan zaman sekarang.
3. Dapat menjadi media pembelajaran. Sekaligus bisa sebagai sumber data penting dalam penelitian ilmiah. Di dalamnya juga terdapat perpustakaan yang cukup memadai.
Lis Sukatno ialah salah satu pejuang kebebasan Indonesia yang peduli "Wong Cilik" (foto koleksi pribadi) |
4. Dapat menjadi sarana bina bela negara yang meliputi peningkatan semangat patriotisme dan kesadaran terhadap titik-titik wilayah pertahanan Indonesia.
Setelah kalian berkunjung seharusnya kalian bisa lebih cinta pada negeri Indonesia ini. Bangsa yang dibangun di atas tumpahan darah dan pengorbanan pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia kemudian disambung dengan upaya keras mereka mempertahankan kemerdekaannya. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus sudah seharusnya kalian menjaga dan mengembangkan peradaban Indonesia.
Peta Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman |
Sebagian koleksi museum Brawijaya yang di luar gedung |
Relief perjalanan sejarah Indonesia |
Salah satu kata bijak dari Panglima Besar Soedirman yang ada di museum Brawijaya (foto koleksi pribadi) |
Mobil kuno koleksi museum Brawijaya (foto koleksi pribadi) |
Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Jelajah Kota Malang: Museum Brawijaya Kota Malang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*