Saya menulis artikel ini, karena baru saja menikmati suasana Car Free Day alias CFD di jalan Ijen Kota Malang. Kesan pertama yang saya dapatkan ialah "kaget". Sebab, saat memarkirkan sepeda motor, saya disuruh bayar duluan. Disertai dengan menodongkan karcis parkir. Langsung saja, abang tukang parkir itu saya kasih 50 ribu. Sejurus kemudian, dia menolak uang yang saya berikan. "Mangke mawon mbayare" (nanti saja membayarnya) katanya. "Wah, ini bakalan harus beli sesuatu untuk mecahin uang." Gumam saya dalam hati.
|
Penampakan jalan Ijen di jalan Kawi pada hari biasa (sumber gambar) |
Saya lupa tidak bawa uang pecah 2 ribuan untuk bayar parkir. Padahal, di jelajah car free day ini tak ada niatan untuk keluarin uang. Kecuali uang parkir. Memang saya orangnya pelit. he he he Dengan disertai beban harus memecahkan uang 50 ribu, saya mulai menyusuri padatnya manusia. Golongan insan yang berjalan, berjualan, membeli, mengobrol, lagi makan, dan manusia-manusia lain entah ngapain aja. Semua berjubel jadi satu. Tumplek blek. Padat penuh suasana hangat.
Bagi
kalian yang terbiasa berdiam di rumah, kost, atau hotel lebih baik lakukan
sesuatu yang beda. Salah satunya dengan mengunjungi agenda Car Free Day
di Jalan Ijen Kota Malang. Kegiatan itu secara rutin diadakan setiap
hari Ahad. Mulai jam 05.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB. Untuk jam-jam
padatnya kisaran pukul 06.15 WIB hingga 08.15 WIB. Dalam Car Free Day
ini, ada beberapa titik yang khusus digunakan sebagai tempat parkir dan
tempat jual beli. Terutama di Stadion Gajayana dan di Jalan Semeru.
|
Suasana pejalan kaki di car free day |
Suasananya hampir seperti pasar malam. Bahkan ini lebih ramai daripada pasar malam zaman sekarang ini. Bedanya Car Free Day ini dilakukan di pagi hari. Lucunya namanya ialah pasar minggu. Seharusnya di beri nama "Wisata Kuliner Car Free Day". Sebab tanpa adanya Car Free Day, pasar itu tidak akan pernah ada. Selain itu, di pasar pagi ini jenis barang yang dijual kurang variatif. Kebanyakan menjual makanan. Selebihnya jualan konveksi. Bisa dikatakan di Car Free Day Malang juga menjajakan "wisata kuliner".
Bagi kalian yang belum pernah ke Car Free Day jalan Ijen, lebih baik tanya di mana saja titik lokasi "Pasar Car Free Day" berada. Sebab lokasi "pasar pagi" itu dipusatkan pada titik tertentu. Dua lokasi pasar terbesar yakni di Jalan Semeru dan di sekitar Stadion Gajayana. Oleh sebab itu, biar kalian bisa menikmati Car Free Day dengan sempurna, saya sarankan jam setengah tujuh sudah memarkirkan kendaraan. Lebih dari jam itu, kalian akan kehilangan sensasi Car Free Day.
Kondisi di Car Free Day maupun di wisata kulinernya sangat kondusif, bersih, nyaman, rindang, dan terbebas dari polusi asap kendaraan. Soal keamanan tak perlu dikhawatirkan. Banyak petugas yang berjaga di sana. Mulai dari satpol PP, dishub, TNI, hingga aparat kepolisian. Dengan itu pula ulah copet, kendaraan nakal yang menerobos masuk, dan tindakan amoral lainnya tidak akan terjadi. Lagian, tatkala ada pelanggaran aturan Car Free Day, kalian juga bisa melaporkan. Misalnya ada kampanye politik.
|
Suasana car free day di bawah rimbun pepohonan |
Jangan
khawatir bagi kalian yang sensitif terkait informasi politik maupun
SARA. Dalam Car Free Day ini kegiatan semacam itu dilarang keras ditampilkan di sini. Semua golongan, kalangan,
komponen, etnis, ras, budaya, hobi, dan lain-lainnya menyatu di sini.
Menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Dari yang bercadar rapat hingga yang
berpakaian "agak" terbuka ada di sini. Dari yang bawa kucing hingga yang bawa anjing untuk dipamerkan, turut pula tak ketinggalan. Semuanya menyatu dalam semangat kebersamaan menikmati libur di hari Ahad.
Car
Free Day keberadaannya hampir di semua jalur jalan Ijen. Mulai dari
ujung jalan Ijen yang berbatasan dengan jalan Kawi hingga Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang atau simpang Balapan. Bila beruntung, akan
banyak komunitas bakat dan minat yang unjuk kebolehan di sepanjang jalan
Ijen. Bila tidak beruntung, kalian hanya akan disuguhi pameran bakat dan
minat yang ragamnya sedikit. Misalnya komunitas sepatu roda, pencak
silat, seni alat musik, tarik suara, dan lain sebagainya.
Saran saja. Sebaiknya kalian jangan berkutat pada satu atau dua titik di Car Free Day. Lebih baik, telusuri seluruh Area Car Free Day. Mulai dari ujung satu hingga ujung lain. Tentunya, kalian harus siapkan stamina yang kuat. Sebab jalur yang hendak ditempuh sangat panjang. Bahkan, untuk titik tertentu harus putar balik guna kembali ke titik utama jalan Ijen. Dengan melakukan penelusuran itu, diharapkan kalian akan bisa menemukan hal-hal baru. Sesuatu yang bakal tak mudah ditemui di hari-hari biasa.
Demikian tulisan ini dibuat. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga menghibur dan bermanfaat.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Wisata Malang: Indahnya Kebersamaan di Car Free Day Jalan Ijen Malang"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*