Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi umat manusia. Di dunia modern ini makin banyak populasi manusia yang menderita penyakit mematikan satu ini. Diprekdiksi penyakit ini bakal menjadi penyebab nomor satu kematian manusia di dunia.
Ilustrasi sel Kanker (sumber gambar) |
WHO melansir pada tahun 2018 kemarin lebih dari 10 juta orang meninggal. Jumlah itu dari sekitar 18 juta manusia yang terserang kanker. Meski bukan penyakit menular, jumlah itu diperkirakan masih akan terus meningkat signifikan di masa datang.
Ironisnya, sebagaimana di ungkat CNN Indonesia bahwa peningkatan jumlah itu terjadi ditengah kematian yang disebabkan penyakit jantung dan stroke menurun. Laporan itu melanjutkan bahwa lebih dari setengah kematian akibat kanker terjadi di Asia.
Menghadapi kenyataan itu, seperti yang dilansir dari Viva para peneliti di London Inggris membuat terobosan baru. Sebuah temuan Obat yang dapat memberi harapan bagi sebagian kecil penderita kanker yang sudah stadium lanjut. Di mana obat itu bisa menyerang sel tumor dari dalam.
Obat tersebut dapat memasuki sel kanker. Setelah itu ia akan menghancurkannya. Hasilnya sejumlah tumor akan berhenti tumbuh. Bahkan sangat dimungkinkan malah menyusut. Ini merupakan strategi baru dalam pengobatan Kanker. Yakni, strategi Kuda Troya.
Obat yang bernama Tisitumab Vedotin (TV) itu telah diujicobakan kepada hampir 150 orang yang sel kankernya tak mempan pada obat. Obat itu, rata-rata lebih efektif paling tidak selama enam bulan pertama. Terbukti lebih dari seperempat penderita kanker rahim dan kanker kemih membaik.
Namun, salah satu ahli menambahkan bahwa masih banyak jenis Tumor yang tetap sulit ditangani terutama ketika kanker sudah menyebar. Bisa saja itu terjadi karena jumlah "pasukan" yang ada di dalam obat itu tidak sebanding dengan jumlah "pasukan" sel kanker.
Bonus!
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Masih Ada Harapan, Obat Baru Pasien Kanker Stadium Lanjut Ditemukan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*