Tema-tema yang Diangkat dalam "Catatan Dahlan Iskan"
*BANJIR EMBUN* -Menulis Tulisan ini merupakan kelanjutan dari postingan sebelumnya yang berjudul Halaman Facebook yang Inspiratif Namanya "Catatan Dahlan Iskan". Di dalam tulisan itu menerangkan ulasan singkat tentang apa itu "Catatan Dahlan Iskan". Juga membahas tentang sisi kewartawanan Abah Dahlan. Yakni, tentang dia yang meski konglomerat tetap masih mau saja jadi wartawan.
Tulisan-tulisan Dahlan Iskan sudah terkenal enak dibaca. Meski setiap hari tanpa terlewatkan satu hari ia selalu menyempatkan waktu membuat tulisan. Tetap saja enak dibaca. Yups, di "Catatan Dahlan Iskan" setiap hari tulisannya selalu diperbarui tanpa jeda. Cuma kadang tema yang diangkat antara hari satu dengan lainnya beda. Tergantung peristiwa yang terjadi di dunia. Serta tergantung sedang di mana ia berada.
Memang, tulisan Dahlan Iskan sangat jarang menceritakan fenomena internal bangsa. Ia lebih sering membicarakan masalah ekonomi, budaya, keagamaan, pariwisata, teknologi, pendidikan, maupun politik negara lainnya. Seperti negara China, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Libanon, Syuriah, Kanada, Uni Eropa, dan masih banyak lainnya. Hampir semunya diangkat dari sudut yang berbeda.
Selain itu ia juga menceritakan keadaan aktual dirinya saat dalam perjalanan. Meski ceritanya terlihat remeh temeh bila pembaca peka dan "tahu", maka sesungguhnya mengandung banyak makna. Seperti saat perjalanan di Jepang misalnya. Selain berjumpa dengan ikatan mahasiswa Indonesia, ia juga menyempatkan berkunjung pada tempat usaha. Yakni, usaha tempe yang diproduksi keturunan Indonesia.
Saat di Amerika ia juga menyempatkan berkomunikasi dengan warga Indonesia yang sedang berlibur di sana. Orang itu sedang touring menggunakan harley davidson bersama keluarga. Bertemu di jalan, Abah Dahlan disapa duluan. Dengan tangan terbuka dan penuh antusias Abah bertanya-tanya pada dia. Ada acara apa di Amerika? Serta bertanya terkait harley davidson kesangan dia.
Saat di Tibet area pegunungan Himalaya (China bagian Barat Daya) Abah Dahlan bertemu dengan kebudayaan yang berbeda. Di mana ada kampung yang hanya ada perempuan saja. Bila ada lelaki yang sudah beranjak dewasa akan di usir dari sana. Dilarang menginap. Di sana status perempuan lebih tingga daripada laki-lakinya. Semua tulisan, Abah ceritakan dengan runtut, asyik, dan meringankan.
Masih banyak lagi tema tulisan dari Abah yang lebih menawan. Terutama saat di Turki, Lebanon, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya. Tema-tema itu diangkat dengan narasi epik penuh kejutan. Dengan judul pendek hanya 3-6 kata. Disertai isi yang sulit ditebak. Baru bisa memahami maksud judulnya setelah semuanya dibaca. Oleh sebab itu, saat baca prinsip don't just the book by its cover harus ada.
Tak satupun cerita di dalamnya berisi tentang keluhan hati Abah Dahlan. Semua diceritakan secara elegan. Barangkali itu sudah menjadi prinsip baginya. Setiap perjalanan yang ia lakukan tidak mau menghasilkan hal yang sia-sia. Semua bisa memberikan arti bagi pembaca. Minimal ia bisa berbagi pengetahuan dengan para pembaca terutama terkait kehidupan di negara lainnya.
Penafsiran Pembaca yang Berbeda
Kadang ada juga yang mengatakan bahwa "Catatan Dahlan Iskan" berisi satir atau sindiran. Terutama menyindir para pimpinan negeri kita tercinta. Padahal belum tentu itu ditujukan pada
politikus tertentu saja. Bisa jadi itu ditujukan bagi semuanya. Termasuk
pihak yang berpendapat seperti itu melalui komentar di tulisannya. Oleh sebab itu, saya malas membaca komentar dari nitizen yang kurang perhatian. Sebab, kadang isinya terlalu serampangan.
Sampai sekarang Pak Dahlan belum
mengatakan secara pasti mendukung aliran politik yang mana. Mau memihak siapa.
Tulisannya yang ia buat bukan tulisan berbau perpolitikan. Itu tulisan
yang murni dibuat demi kemajuan peradaban. Nitizenlah yang membelokkan
makna tulisan semaunya. Oleh sebab itu, jadilah nitizen yang bijak dalam bermedeia sosial. Ingat, Jangan gunakan medsos saat hati merana.
Tidak hanya mereka. Kadang saya sendiri sebagai pembaca juga bisa terhanyut terbawa suasana. Entah karena
topiknya yang cocok dengan hati atau karena kepintaran dia meramu
kata. Memang Dahlan Iskan dalam menulis selalu membikin saya berdebar tak karuan. Tak
ayal bagi siapapun yang jarang membaca dalam hidupnya akan mudah dipahamkan. Tapi dalam membaca saya tidak ada tendensi seperti mereka. Yang mengait-ngaitkan tulisan Abah Dahlan sesuai kepentingan mereka.
Hampir
setiap hari saya membaca tulisannya. Saya sangat suka dengan tulisan
yang bertema hubungan panas Amerika dengan China. Akibat terjadinya
perang dagang. Saya seakan bisa membayangkan wajah Xi Jinping Presiden
China maupun Trump yang sama-sama memutar otak mengatur strategi perang
dagang. Mengatur strategi perundingan. Bahkan bila diterus-teruskan dan
tetap gagal bisa berubah jadi strategi peperangan yang sebenarnya.
Abah Dahlan menulis tanpa beban akan dapat penghasilan berapa dari tulisannya. Sebab ia menulis bukan lagi untuk cari uang. Apalagi uang dari penghasilan iklan websitenya. Ia menulis untuk rakyat Indonesia. Berbagi sesuatu yang bisa ia lakukan. Sebab ia sekarang sudah tak menjabat apa-apa. Baik diperusahaan maupun di pemerintahan. Kalau sudah begitu apalagi yang bisa dilakukan selain membuat tulisan.
Membaca tulisannya terasa lebih seru dari pada nonton sepakbola. Silakan kalian coba sendiri sensasinya. Terima kasih telah membaca. Semoga bermanfaat. Mohon maaf atas kekurangan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tulisan Ringan Dahlan Iskan di Halaman Facebook "Catatan Dahlan Iskan""
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*