Macam-macam Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam Menurut Beberapa Ahli
Pada dasarnya, kajian sejarah itu terbatasi oleh ruang dan waktu, sedangkan
ilmu pendidikan senantiasa berkembang dan mengikuti perubahan zaman. Oleh
karena itu dapat diasumsikan, selain melakukan periodesasi berdasarkan waktu
dan tempatnya, juga dapat dilakukan berdasarkan dinamika (sifat dan kategori)
sejarah pendidikannya. Alasannya, antara satu waktu dan tempat bisa
dibandingkan dengan waktu serta tempat lain. Dengan kata lain, peridoesasi
sejarah pendidikan Islam bisa dilakukan dari sudut pandang manapun, asalkan
memiliki landasan yang kuat. Salah satunya, setelah melakukan pembandingan
antara waktu satu dengan yang lain.
Sebagaimaan menurut Zuahirini, dkk. bahwa pemilahan periodesasi dalam
sejarah pendidikan Islam dimaksudkan hanya untuk memudahkan urutan pembahasan.
Bagaimanapun, pada hakikatnya suatu peristiwa sejarah (termasuk sejarah
pendidikan Islam) senantiasa terkait erat dengan peristiwa-peristiwa lainnya.
Baik yang sebelum, semasa, maupun sesudahnya. Dengan kata lain, suatu peristiwa
sejarah selalu dilatarbelakangi oleh beberapa peristiwa lain yang
mendahuluinya. Serta berhubungan secara langsung dengan peristiwa-peristiwa
lain yang semasa, sehingga berakibat terjadinya rentetan peristiwa-peristiwa
berikutnya.
Menurut Tadjab sebagaimana dikutip Mahfud dan Junaedi “Periodesasi sejarah
pendidikan Islam akan mengikuti beberapa tahapan perkembangan. Pertama,
pendidikan Islam di masa awal yakni masa pembinaan dan pertumbuhan pendidikan
Islam yang berlangsung pada masa Rasulullah SAW. Kedua, masa perkembangan
pendidikan Islam yakni masa Khulafaur Rasyidin. Ketiga, masa kejayaan
pendidikan Islam yakni masa Bani Umayah dan Abbasiyah. Keempat, masa kemunduran
pendidika Islam. kelima, pembaharuan pendidikan Islam.”
Sebagaimana pernyataan sebelumnya bahwa sejarah pendidikan Islam terkait
erat dengan sejarah Islam maka secara rinci periodesasi sejarah Islam menurut
Harun Nasution
sebagaimana dikuti Zuhairini, dkk. ada lima masa, yaitu:
1. Masa hidupnya Nabi Muhammad (571-632 M)
2. Masa Khalifah yang empat (Khulafaur Rasyidin/ 632-661 M)
3. Masa kekuasan Umawiyah di Damsyik (661-750 M)
4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad (750-1250 M)
5. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad tahun
1250 M sampai sekarang.
Lebih lanjut, Zuhairini, dkk. kemudian membagi sejarah Pendidikan Islam
menjadi 5 periode, diantaranya:
1.
Periode pembinaan,
yang berlangsung pada zaman Nabi Muhammad SAW.
2.
Periode
pertumbuhan, yang dimulai sejak Nabi Muhammad SAW wafat hingga masa akhir Bani
Umaiyah. Pada masa ini pendidikan Islam diwarnai perkembangan ilmu-ilmu
naqliah.
3.
Periode kejayaan,
yang diawali sejak berdirinya daulah Abbasiyah sampai dengan jatuhnya Bahgdad.
Pada fase ini pendidikan Islam diwarnai berkembangnya ilmu akliah, berdirinya
madrasah, dan puncak perkembangan kedudayaan Islam.
4.
Periode kemunduran,
yang dimulai sejak jatuhnya Baghdad sampai jatuhnya Mesir di tangan Napoleon.
Pada zaman ini pendidikan Islam mengalami keruntuhan sendi-sendi kebudayaan
Islam dan berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan ke dunia Barat.
5.
Periode
pembaharuan, yang diawali dari terampasnya Mesir oleh Napoleon hingga masa
modern sekarang ini. Pada tahap ini gejala-gejala kebangkitan dan kesadaran
umat Islam mulai tumbuh.
Dari penjelasan di
atas, dapat disimpulkan bahwa periodesasi sejarah pendidikan Islam dari satu
pendapat dengan pendapat lain berbeda. Di mana, perbedaan itu tidak hanya
terlekat pada pengkatagorisasian atau penamaannya, akan tetapi juga pada
waktunya. Perbedaan tersebut membuktikan bahwa sejarah itu bukan hanya sebuah
pemaparan fakta-fakta sejarah. Lebih dari itu, sejarah adalah analisis dari
fakta-fakta tersebut. Salah satu fungsi dari analisis sejarah yaitu supaya ilmu
sejarah bisa disampaikan secara menarik, bermakna, dan memudahkan dalam
memahami urutan-urutan faktanya. Oleh karena itu, sebagai cara pandang baru
tersebut penulis merumusukan periode sejarah pendidikan agama Islam sebagai
berikut:
1. Sejarah pendidikan Islam umum (dunia)
a. Masa kelahiran; pendidikan Islam pada masa Rasulullah hingga akhir
kepemimpinan Bani Umayah.
b. Masa kemajuan; pendidikan Islam yang terjadi selama masa Bani Abbasiyah
memimpin.
c. Masa kemunduran; pendidikan Islam sesudah masa kepemimpinan Bani Abbasiyah
berakhir kurang lebih antara tahun 1258-an Masehi hingga 1800-an Masehi.
d. Masa kebangkitan I (pertama); pendidikan Islam antara kurun waktu tahun
1800-an Masehi hingga tahun 1900-an Masehi.
e. Masa kebangkitan II (kedua); pendidikan Islam yang berlangsung dari tahun
1900-an hingga sekarang.
2. Sejarah pendidikan Islam khusus (Indonesia)
a. Masa sebelum penjajahan; pendidikan Islam yang berlangsung ketika awal
pertama kali datangnya Islam di Indonesia hingga kurang lebih tahun 1601-an
Masehi.
b. Masa penjajahan; pendidikan Islam yang berlangsung dari masa penjajahan
Portugis, Belanda, hingga Jepang.
c. Masa orde lama; pendidikan Islam yang terjadi selama kepemimpinan Soekarno
berlangsung.
d. Masa orde baru; pendidikan Islam yang terjadi selama kepemimpinan Soeharto
berlangsung.
e. Masa reformasi; pendidikan Islam antara kurun waktu tahun 1998-an Masehi
hingga sekarang ini.
Pada
kesempatan lain, Harun Nasution membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode.
Yakni, pertama periode klasik
(650-1250 M) yang terdiri dari masa Kemajuan Islam I (650-1000 M) dan Masa
Disintegrasi (1000-1250 M). Kedua,
periode Pertengahan (1250-1800 M) yang terdiri dari masa kemunduran (1250-1500
M) dan masa tiga kerajaan besar (1500-1800M) yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan, Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Di mana dengan
berdirinya tiga kerajaan ini bisa dikatakan sebaga era kemajuan Islam II
(1500-1700). Meskipun akhirnya mengalami kemundurun (1700-1800 M). Ketiga, Periode Modern (1800 M). Lihat, Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai Aspeknya Jilid
I (Jakarta: Universitas Indonesia Cet. V, 1985), hlm. 56-88.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Macam-macam Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam Menurut Beberapa Ahli"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*