Latar Belakang Munculnya Ilmu Sejarah Pendidikan Islam

Latar Belakang Munculnya Ilmu Sejarah Pendidikan Islam

Sebelum zaman modern, penulisan sejarah didominasi oleh kajian sejarah politik. Yakni, kisah tentang peperangan, naik-turunya penguasa, intrik (strategi serta taktik), fatwa “politik” tokoh-tokoh di sekitar penguasa, dan beberapa peristiwa politik lainnya. Meski faktor lain seperti ekonomi, antropologi, ideologi, pendidikan, agama, dll sebenarnya juga dijabarkan. Namun, tidak terlalu dominan karena semua itu hanya dijadikan dasar kebesaran atau legitimasi kekuasaan. Persoalan ini juga berlaku bagi sejarah Islam. Pada zaman dulu, kajian sejarah Islam juga di dominasi oleh kisah-kisah yang selalu dikaitkan dengan politik. Seiring berjalannya waktu, pada masa modern ilmu-ilmu baru mulai bermunculan. Kajian ilmu tidak lagi sesempit seperti dulu, salah satu di antaranya adalah antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, ilmu manajemen, dll. Implikasinya, muncul gejala baru terkait kategorisasi penulisan sejarah. Dengan bermacam ilmu baru itu, para ahli sejarah terbantu untuk mengarahkan pembahasan ilmu sejarah pada bidang kajian baru dan semakin luas. Sejak itu, lahirlah ilmu sejarah bahasa, sejarah agama, sejarah ekonomi, sejarah pendidikan, dll.[1]

Setelah ilmu pendidikan mulai eksis, menyebabkan umat Islam terdorong menelusuri perjalanan sejarah pendidikan Islam. Teori-teori yang terkait dengan dunia pendidikan berguna besar bagi pengumpulan fakta-fakta sejarah. Kemudian menempatkan fakta-fakta itu ke dalam konteks sejarahnya. Oleh karena itu, pembahasan sejarah pendidikan bukan hanya meletakkan peristiwa-peristiwa yang terkait dengan dinamika pendidikan Islam sesuai dengan urutan peristiwanya. Lebih dari sekedar itu, sejarah pendidikan Islam menuntut pengungkapan realitas sosial Muslim untuk mengetahui perjalanan secara utuh terkait kemajuan dan kemunduran pendidikan Islam. Dengan demikian diperlukan analisis politik, ekonomi, dan mobilitias sosial unduk dijadikan tonggak kajian sejarah Islam. Harapannya, masyarakat Islam bisa mengambil pelajaran berharga dari ilmu sejarah pendidikan Islam itu.[2]