*BANJIR EMBUN* -Medsos-- Persiden nyentrik ini tak henti menebar sensasi. Entah itu sensasi betulan atau hanya sensasi politik. Kali ini tindakannya cukup mengancam sendi kehidupan Amerika. Tentu dampaknya bakal mendunia. Bisa jadi Indonesia akan terjerat getahnya. Sesuai dengan pemeo "Bila Amerika mati maka dunia juga ikut mati".
Trump berwacana memperpanjang shutdown (tidurnya) pemerintahan negara Adidaya itu. Shutdown terjadi salah satu sebabnya karena ketidaksepakatan hukum, anggaran, atau yang lainnya antara kongres (DPR) dengan presiden. Akibatnya, anggaran operasional untuk sektor tertentu yang tidak vital di pemerintahan tidak bisa dicairkan.
Dengan adanya shutdown itu ratusan ribu pegawai pemerintahan pusat (federal) tidak mendapatkan gaji. Logikanya sederhana. Sektor pemerintahan yang ditutup tidak ada aktivitas. Otomatis pegawainya libur. Supaya tidak memakan gaji buta maka para karyawannya selama pemerintahan tak beroprasi tak akan diberi bayaran.
Dilansir dari Viva.co.id Trump juga mengancam akan mengumumkan keadaan darurat nasional. Ia tak akan melalui jalur kongres dalam pembangungan tembok batas Amerika-Meksiko. Ia sungguh bernafsu. Sebagaimana diketahui jamak bahwa membangun dinding perbatasan Meksiko merupakan janji kampanye Trump saat pilpres yang lalu.
Sayangnya, ambisi Trump tersebut tidak disetujui mayoritas anggota kongres. Nancy Pelosi sebagai ketua kongres mengatakan bahwa ia sebenarnya ingin segera mengakhiri penutupan pemerintahan. Namun, ia tetap bersikukuh tak akan membantu pendanaan pembangunan tembok pembatas itu. Perang retorika antara Trump Vs Nancy yang seperti itu sudah lama terbaca.
Penutupan pemerintahan sudah dilakukan beberapa hari sebelum Natal. Sejak 22 Desember lalu hingga sampai adanya kesepakatan antara presiden dengan kongres Amerika. Sayangya, politik berbicara lain. Antara kongres dengan presiden terjadi perseteruan. Entah sampai kapan belum ada yang mengetahuinya.
Penutupan sebagian pemerintahan itu merupakan rekor terpanjang dalam sejarah. Berlangsung dari masa jabatan anggota kongres sebelumnya hingga periode berikutnya. Mengakibatkan ketegangan politik di Amerika makin panjang. Terlebih lagi anggota Kongres yang terbaru kali ini bisa jadi lebih sulit untuk diajak kompromi.
Pelantikan anggota Kongres itu terjadi Kamis 03 Januari lalu yang menjadi tonggak sejarah baru. Latar belakang mereka sudah mengalami keragaman. Masuknya
beberapa anggota kulit berwarna, masuknya beberapa umat Islam menjadi
anggota, hingga presentase keterwakilan perempuan mengalami peningkatan. Bahkan itu belum pernah terjadi sepanjang masa.
Demikianlah sahabat *Banjir Embun* sungguh betapa rumitnya politik itu. Jangankan menjalani yang melihatnya saja jadi ikut merasa terbebani. Semoga getah dari Amerika itu tak banyak Indonesia terima. Biarlah itu menjadi urusan amereka sendiri. Sebab katanya ia negara adidaya. Masak butuh bantuan Indonesia yang baru akan menjadi negara adidaya.
Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga membawa manfaat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Ancaman Trump Akan Memperlama Shutdown Pemerintahan"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*