Beruntung sekali, saat ini Google Adsense telah mendukung pembayaran bagi publisher/creator melalui bank lokal. Efeknya sangat terasa sekali bagi mereka. Uang yang diterima dari Google Adsense bisa lebih gampang mengambilnya. Syaratnya mudah. Hanya punya rekening bank lokal di Indonesia. Misalnya BRI, BNI, Mandiri, dan sebagainya.
Beranda » Arsip untuk Januari 2019
Kamis, 31 Januari 2019
Selasa, 29 Januari 2019
Hizbut Tahrir: Menolak Demokrasi, Menolak Pemilu, dan Menolak Coblosan
Mengapa Hizbut Tahrir (HT) tidak mau mencoblos?
Kalian semua sudah tahu bahwa HT merupakan organisasi pejuang khilafah. Salah satu doktrin yang dibangun ialah pembentukan negara berasaskan Islam. Intinya semua elemen kehidupan mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya harus dilandaskan nilai-nilai Islam. Segenap bidang kehidupan harus disyari'ahkan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Bahkan saat tidur pun diatur bagaimana posisi yang benar.
Logika sederhananya begini. Bila ingin membentuk negara Islam maka cara pembentukannya juga harus melalui cara Islami. Sedangkan metode pemilihan umum (pemilu) bukanlah metode Islami. Sebab pemilu adalah anak turun dari demokrasi. Padahal, menurut mereka demokrasi adalah produk barat. Di mana, barat lebih cenderung mengagungkan akal daripada keimanan. Barat lebih memuliakan kedudukan manusia dari segala-galanya. Manusia diposisikan sebagai satu-satunya entitas (wujud) yang terunggul.
Alasan penolakan mereka terhadap demokrasi salah satunya karena di dalamnya terdapat ajaran "Kedaulatan di Tangan Rakyat". Menurut pendukung Hizbut Tahrir seharusnya "Kedaulatan di tangan Tuhan". Sebab jika kedaulatan di tangan rakyat maka produk hukumnya juga dibuat oleh rakyat. Seharusnya sebagai pemeluk Islam menurut mereka harus menggunakan produk hukum dari Allah bukan dari manusia. Kata mereka produk manusia penuh dengan keterbatasan dan kepentingan.
Baca juga:
Bisa dikatakan demokrasi bagi mereka adalah haram. Demokrasi adalah antitesa (pertentangan) dari khilafah. Semua hal yang berbau dengan demokrasi harus dihindari. Bahkan bila memungkinkan dimusnahkan. Dalam memusnahkan harus dengan metode Islami. Tidak boleh menggunakan cara-cara yang di luar Islam. Misalnya mereka menolak "menggulingkan" penguasa dengan jalur pemilu. Dengan kata lain, mencoblos adalah perbuatan haram karena itu bertentangan dengan cara Islami
Ada Isu Sanggahan dari Tokoh Hizbut Tahrir bahwa Pendukungnya boleh Mencoblos
Siapapun boleh menyanggah bahwa HT membolehkan pendukungnya untuk mencoblos. Siapapun boleh berkata apapun asal tidak melanggar hukum. Perkataan apapun bisa digunakan untuk menutupi isi hati. Perkataan apapun bisa digunakan untuk menyembunyikan kebenaran. Namun, fakta di lapangan bisa jadi berbicara beda. Bila dilakukan perhitungan secara profesional terhadap pendukung HT terkait keikutsertaan mereka dalam pemilu maka fakta sebenarnya akan terkuak.
Belum lagi ada pertanyaan-pertanyaan terkait mereka yang bisa mengindikasikan ada perilaku tidak mau mencoblos. Yakni, Apakah mereka mau diajak datang ke TPS untuk mencoblos? Apakah mereka terlihat semangat bila diajak berbicara coblosan? Apakah mereka antusias ketika petugas KPU datang ke rumah? Apakah mereka mau diajak untuk merubah Indonesia dengan cara mencoblos? Apakah mereka mau menjadi caleg atau calon kepala daerah kemudian menyuruh pendukungnya untuk mencoblos?
Untuk meyanggah isu terebut perlu analisis kasus pendukung HT lainnya. Menurut Felix Siauw kompromi terhadap sistem kufur merupakan penggembosan terhadap perjuangan Islam. Ia menambahkan masuknya sistem partai politik ke sistem demokrasi yang kufur akan banyak menimbulkan pertanyaan. Dengan masuknya mu'min ke parlemen maka status atau kedudukan hukum Allah akan disamaratakan dan dikompromikan dengan hukum buatan manusia. Padahal menurut dia, dengan tegas Allah melarang perbuatan seperti itu.
Tindakan seperti itu menurut Felix akan menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Masyarakat akan menilai adanya inskosistensi di parpol Islam. Di satu sisi menjunjung dan membanggakan Islam sebagai nilai pergerakan partai. Namun, di sisi lain parpol itu justru masuk dan berjuang melalui jalur yang bertentangan dengan Islam. Sikap tidak konsisten ini menyebabkan perilaku kompromistis dengan kekuasaan. Dengan kata lain, parlpol butuh strategi sendiri untuk mempertahankan posisinya di sistem kufur itu. Termasuk salah satunya mengkompromikan hukum Allah.
Bagaimana Sikap Pendukung Hizbut Tahrir di Pemilu 2019 setelah dibubarkan oleh Pemerintahan Indonesia?
Dengan mengetahui penjelasan di atas seharusnya para tim sukses jadi tahu betapa sulit merebut hati pendukung Hizbut Tahrir. Meski organisasi itu telah dibubarkan sekalipun. Ideologi dan fanatisme mereka masih mendarah daging. Terlebih lagi pembubaran itu dilakukan pasca tahun politik 2017. Di momen setelah sebagian dari mereka ikut andil berjuang dalam aksi 212. Dengan kata lain, meski sebagian dari pendukung mereka tidak ikut aktif mencoblos tapi tetap ikut aktif meramaikan hiruk pikuk dunia perpolitikan.
Bisa jadi mereka akan makin anti pati terhadap sistem perpolitikan Indonesia. Mereka bisa berdalih sistem demokrasi yang notabene buatan manusia telah memperkosa hak-hak manusia dalam memperjuangkan hukum Allah. Mereka mendapat bukti baru secara nyata bahwa menurut mereka demokrasi telah benar-benar membenci Islam. Kalau sudah begitu, akan sangat sulit lagi mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Lebih sulit saat merayu mereka untuk ikut mencoblos di pemilihan gubernur Jakarta 2017 kemarin.
Dapat disimpulkan, dalam usaha merehabilitasi pendukung Hizbut Tahrir tidak hanya butuh waktu. Lebih dari itu, pergerakan mereka harus dimatikan. Organisasi-organisasi sempalan pendukung Hizbut Tahrir harus dikunci. Tidak boleh mengembangkan diri. Di saat yang tepat harus diadakan pembubaran. Banyak lembaga di bawah naungan pendukung Hizbut Tahrir masih ada dan berpartisipasi aktif di masyarakat hingga sekarang. Mulai lembaga pendidikan, zakat, rumah sakit, Masjid, panti asuhan, dan lain sebagainya.
Menghadapi kenyataan itu, kami memprediksi bahwa sikap HTI sekarang ini "menunggu" dan "melihat" dulu. Tidak mau gegabah melakukan tindakan. Barangkali juga bukan mustahil di April 2019 nanti mereka akan dikerahkan untuk mencoblos oleh para tokoh-tokohnya. Entah partai, caleg, calon kepala daerah, dan capres mana yang akan dicoblos. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk hukuman terhadap masyarakat penolak HT sekaligus bentuk eksistensi diri. Mereka ingin menunjukkan masih ada. Namun, sepertinya hal itu berkemungkinan kecil.
Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bisa bermanfaat.
Disclaimer: Tulisan ini adalah opini pribadi. Sebagian data didasarkan pada metode wawancara non terstruktur dengan aktivitis Hizbut Tahrir. Bagi yang mau menyanggah atau menolak opini ini silakan. Tulisan ini sangat terbuka untuk diberi masukan. Terutama dari kalangan pendukung Hizbut Tahrir sendiri.
Kami tekankan bahwa kami bukan mantan anggota Hizbut Tahrir. Pun, kami bukan pendukung Hizbut Tahrir. Tulisan ini dibuat untuk saling berbagi informasi. Sekaligus sebagai awalan diskusi lebih lanjut. Tulisan ini tidak diperuntukkan mencari permusuhan. Tujuan dibuatnya tulisan ini untuk mencari kebenaran.
Hizbut Tahrir Indonesia Dibubarkan (gambar dimodifikasi dari sini) |
Baca tulisan menarik lainnya:
Senin, 28 Januari 2019
Contoh Pemberitahuan di Akun Google Adsense untuk Melakukan Verifikasi Alamat
Contoh Pemberitahuan di Akun Google Adsense untuk Melakukan Verifikasi Alamat
Baca tulisan menarik lainnya:
Menapaki Jalan Sukses Verifikasi Identitas Google Adsense
Baca tulisan menarik lainnya:
Contoh Kiriman Email dari Google Adsense tentang Pemberitahuan Verifikasi Identitas Berhasil
Contoh Kiriman Email Pemberitahuan dari Google Adsense tentang Pemberitahuan Verifikasi Identitas Berhasil
Baca tulisan menarik lainnya:
Contoh Kiriman Email Pemberitahuan dari Google Adsense Perihal Kegagalan Verifikasi Identitas
Contoh Kiriman Email Pemberitahuan dari Google Adsense Perihal Kegagalan Verifikasi Identitas
Baca tulisan menarik lainnya:
Contoh Kiriman Email Pemberitahuan dari Google Adsense Harus Melakukan Verifikasi Identitas
Contoh Kiriman Email Pemberitahuan Verifikasi Identitas dari Google Adsense
Baca tulisan menarik lainnya:
Jumat, 25 Januari 2019
Pintar Bermedsos: STOP Hoax Kuota Gratis 35 Gb Ulang Tahun WhatsApp
Dari 150 lebih grup WhatsApp yang kami ikuti lebih dari 70% pernah menerima pesan Hadiah Kuota Gratis dari anggota. Pesan itu sering kali muncul satu atau dua kali saja. Memang sangat miris. Generasi Indonesia masih bisa dikerjai oleh orang-orang yang mencari keuntungan dengan cara menipu seperti itu. Anehnya lagi, sebagian dari korban tidak merasa bahwa diri mereka telah ditipu. Barangkali mereka memaklumi cara mencari rizqi semacam itu. Tidak perlu dibesar-besarkan. Cuma begitu saja. Itu mungkin isi pikiran mereka.
Baca tulisan menarik lainnya:
Ciri-ciri Individu Masuk Golongan Generazi Z
Perlu
kami jelaskan dulu yang dimaksud generasi Z adalah individu-individu
yang masa kelahirannya dalam kurun tahun 1995 hingga 2014. Ada pula
tokoh sosiolog yang membatasi hanya pada tahun 1994 hingga 2010. Usianya
sekarang ini antara 5 hingga 24 tahun. Generasi Z merupakan generasi
pasca Generasi Y.
Baca tulisan menarik lainnya:
Sinopsis Film The Kid Who Would Be King: Film Sihir Diperankan Generasi Z
Perlu kami jelaskan dulu yang dimaksud generasi Z adalah individu-individu yang masa kelahirannya dalam kurun tahun 1995 hingga 2014. Ada pula tokoh sosiolog yang membatasi hanya pada tahun 1994 hingga 2010. Usianya sekarang ini antara 5 hingga 24 tahun. Generasi Z merupakan generasi pasca Generasi Y.
Baca tulisan menarik lainnya:
Selasa, 22 Januari 2019
Hasil Penilaian Film ESCAPE ROOM, Alur Cerita Film Lama yang Dikemas Ulang
Sebetulnya film yang alur ceritanya sejenis dengan film ESCAPE ROOM ini juga ada. Yakni, film yang sama-sama bertema tentang perlombaan "rahasia" berhadiah uang. Tengok saja salah satunya seperti film Death Race 1 (pertama rilis 2008) dan The Tournament (2009). Saking rahasianya perlombaan, pihak berwenang tidak ada yang tahu. Lebih tepatnya tidak mau tahu. Sebab oknum pejabat pemerintahan dan kepolisian terkena suap. Bahkan bisa jadi ikut terlibat bisnis di dalamnya.
Baca tulisan menarik lainnya:
Catatan Agenda Besar Sepak Bola Indonesia di Tahun 2019
Sebagaimana dikutip dari BOLA, mengungkapkan bahwa acara kegiatan sepak bola Indonesia di tahun 2019 ini lebih sepi bila dibanding tahun 2018 kemarin. Tahun ini hanya ada dua turnamen. Selain itu hanya babak kualifikasi untuk menuju tahun berikutnya.
Baca tulisan menarik lainnya:
Senin, 21 Januari 2019
Konteks Sosial Konseling Sebelum Digunakan dalam Dunia Pendidikan
Pada fitrahnya manusia sebagai makhluk sosial sebenarnya sudah mengaktualisasikan konsep konseling sejak zaman purba. Terutama manusia yang punya kepekaan, kepedulian, wawasan, kebijaksanaan, ketenangan jiwa, pengalaman, dan komunikasi yang kualitasnya luar biasa. Manusia seperti mereka dijadikan tokoh di komunitasnya. Mereka seringkali dijadikan penasihat, pemimpin, guru (terutama bidang spiritual), pembimbing, dan semacamnya.
Baca tulisan menarik lainnya:
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
Tulisan ini memuat jawaban dari pertanyaan berikut ini:
1. Bolehkah Proses Bimbingan Konseling dilakukan oleh Guru Kelas?
2. Siapakah penanggung jawab terhadap pengelolaan Bimbingan dan Konseling?
3. Apa kualifikasi Guru Bimbingan dan Konseling di SD/MI?
4. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar?
Baca tulisan menarik lainnya:
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Salinan
ini persis sesuai dengan yang ASLI. Tidak ada perubahan sedikit pun
terkait huruf, tanda baca, atau yang lainnya. Kecuali tata letaknya
untuk disesuaikan dengan tampilan website ini.
Baca tulisan menarik lainnya:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Salinan ini persis sesuai dengan yang ASLI. Tidak ada perubahan sedikit pun terkait huruf, tanda baca, atau yang lainnya. Kecuali tata letaknya untuk disesuaikan dengan tampilan website ini.
Baca tulisan menarik lainnya:
Kumpulan Foto Kenangan Kegiatan SHORT COURSE METODOLOGI PENELITIAN DALAM NEGERI (BSC-MPDN) METODOLOGI PENELITIAN MODERASI ISLAM (MPMI) DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEMENAG RI
Mengikuti short course (pelatihan singkat) tentang metodologi penelitian merupakan pengalaman pertama saya. Terlebih itu saya lakukan secara gratis dan jauh di luar kota sana. Tepatnya di daerah sekitar Parung Kabupaten Bogor. Alih-alih mengeluarkan biaya, malah yang ada saya mendapat sedikit pendapatan. Yakni, berupa uang harian selama short course dilakukan pada tanggal 30 November hingga 25 Desember 2018.
Baca tulisan menarik lainnya:
Minggu, 20 Januari 2019
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca juga:
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca tulisan menarik lainnya:
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Baca juga:
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca tulisan menarik lainnya:
Sabtu, 19 Januari 2019
Clickbait: Pengeklik Link Diposisikan Sebagai Orang Bodoh
Candu yang Berbahaya
Clickbait adalah candu. Ia bisa menimbulkan efek ketagihan terutama pada pembuat "jebakan" itu. Pelaku akan merasakan nikmatnya menggunakan cara licik itu. Sebab banyak keuntungan yang diterima dengan menggunakan trik semacam itu. Candu yang tidak hanya membahayakan bagi pelakunya sendiri tapi juga merugikan orang lain. Candu semacam ini lebih berbahaya dari pada candu apapun juga.
Clickbait adalah candu. Ia bisa menimbulkan efek ketagihan terutama pada pembuat "jebakan" itu. Pelaku akan merasakan nikmatnya menggunakan cara licik itu. Sebab banyak keuntungan yang diterima dengan menggunakan trik semacam itu. Candu yang tidak hanya membahayakan bagi pelakunya sendiri tapi juga merugikan orang lain. Candu semacam ini lebih berbahaya dari pada candu apapun juga.
Baca tulisan menarik lainnya:
Jumat, 18 Januari 2019
Tantangan Beternak Iklan Menggunakan Google Adsense
Ilustrasi Beternak Iklan dengan Google Adsense
Pemilik akun Google Adsense itu seperti peternak. Sedang website atau youtube adalah kandang ternaknya. Isi atau konten website/youtube adalah makanan atau nutrisi bagi ternaknya. Adapun, tampilan iklan yang dititipkan oleh "investor" ke google adsense adalah hewan ternaknya. Serta Google Adsense adalah mitra peternak. Ia menitipkan ternaknya pada pemilik akun Google Adsense. Semuanya itu saling berkaitan satu sama lain.
Pemilik akun Google Adsense itu seperti peternak. Sedang website atau youtube adalah kandang ternaknya. Isi atau konten website/youtube adalah makanan atau nutrisi bagi ternaknya. Adapun, tampilan iklan yang dititipkan oleh "investor" ke google adsense adalah hewan ternaknya. Serta Google Adsense adalah mitra peternak. Ia menitipkan ternaknya pada pemilik akun Google Adsense. Semuanya itu saling berkaitan satu sama lain.
Baca tulisan menarik lainnya:
Kamis, 17 Januari 2019
Tampilan (Thema) Baru Akun Google Adsense 2019
Google Adsense diawal 2019 memberi suasana baru bagi mitranya. Creator/publisher pemilik akun Google Adsense disuguhkan tampilan (thema) beda. Perubahan yang nampak terutama pada kombinasi warna. Dulu Google Adsense memunculkan warna dominan biru pekat dan merah pekat. Warna yang mengesankan gelap, sehingga tidak memberatkan mata saat lama-lama melihat. Pola (bentuk kotak) pemisah antara warna satu dengan yang lain juga tegas. Berbentuk kotak dengan siku-siku lugas. Dengan kombinasi semua itu, kesan maskulin sungguh terasa.
Baca juga;
Launching Logo Baru Google Adsense
Tantangan Beternak Iklan Menggunakan Google adsAdse
Melihat Google Adsense di Antara Harapan dan Realita
Tantangan Beternak Iklan Menggunakan Google adsAdse
Melihat Google Adsense di Antara Harapan dan Realita
Sekarang, tampilan mulia berubah. Entah karena alasan apa, sehingga Google Adsense harus merubah diri cukup signifikan. Alih-alih, akan memodifikasi tampilan lama sedikit saja. Justru, hampir semua sisi telah ditukar. Mulai dari jenis font-nya. Ikon (gambar mini) pada menu utama. Lalu yang paling mencolok ialah hilangnya warna merah. Warna khas bagi pemilik akun terutama saat Google Adsense memberi peringatan maupun pemberitahuan. Bukannya diganti warna gelap lainnya. Yang ada malah diganti warni pink kalem yang agak keungu-ungan.
Bisa dikatakan kali ini Google Adsense ingin memberikan pesan tersembunyi kepada mitranya. Entah itu maunya seperti apa. Menurut kami mungkin Google Adsense ingin menonjolkan simbol kefeminiman. Sebagai bentuk terlibatnya mereka dalam memperjuangkan kesetaraan laki-laki dan perempuan. Barangkali juga pengelola Google Adsense yang sekarang banyak perempuannya. Perkiraan lainnya mungkin mitra Google Adsense sebagai creator/publisher masih banyak laki-lakinya. Oleh sebab itu, Google Adsense membuat strategi semacam itu untuk menerik keterlibatan jenis kelamin lainnya.
Tampilan baru Akun Google Adsense |
Namun demikian, kami tetap percaya pada Google Adsense sebagai mitra. Dia bukanlah pengelola periklanan yang baru lahir kemarin siang. Google Adsense dikelola tim profesional di bidangnya. Tim Google Adsense pasti tahu apa yang harus dia lakukan. Tentu sudah ada persiapan matang kenapa harus ada pergantian tampilan (thema). Kami sebagai publihser berharap perubahan itu bisa berdampak baik bagi kita semua. Dengan itu, harapannya kerja sama antara Google Adsense dengan mitra tetap berjalan dengan profesional, lancar, dan saling menguatkan.
Baca juga
Bagi teman-teman sesama mitra Google Adsense dimohon berkomentar. Baik yang sependapat dengan kami maupun yang tidak sependapat. Masukan dan wawasan yang kalian berikan sungguh berarti bagi perkembangan kita bersama. Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat.
Baca tulisan menarik lainnya:
Macam-macam Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam Menurut Beberapa Ahli
Macam-macam Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam Menurut Beberapa Ahli
Baca tulisan menarik lainnya:
Urgensi Mendalami Sejarah Pendidikan Islam
Baca Juga:
Urgensi Mendalami Sejarah Pendidikan Islam
Baca tulisan menarik lainnya:
Kerangka Acuan Kajian Sejarah Pendidikan Islam
Baca Juga:
Kerangka Acuan Kajian Sejarah Pendidikan Islam
Baca tulisan menarik lainnya:
Latar Belakang Munculnya Ilmu Sejarah Pendidikan Islam
Latar Belakang Munculnya Ilmu Sejarah Pendidikan Islam
Baca tulisan menarik lainnya:
Rabu, 16 Januari 2019
Satuan Acara Perkuliahan Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MATA KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM
Baca tulisan menarik lainnya:
Selasa, 15 Januari 2019
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Berikut ini langkah-langkah dalam mengajukan indeksasi Jurnal di SINTA:
Baca juga:Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca tulisan menarik lainnya:
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca tulisan menarik lainnya:
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Baca tulisan menarik lainnya:
Senin, 14 Januari 2019
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Melakukan Pendaftaran Indeksasi Jurnal ke Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Masalah Pendaftaran Akun SINTA Kemenristekdikti dan Sinkronisasi
Cara Mengirimkan Email HelpDesk ke Tim SINTA Kemenristekdikti bagi Dosen dan Pengelola Jurnal
Baca tulisan menarik lainnya:
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitis HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Baca juga:
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
1. Apakah HelpDesk mungkin akan mengabaikan atau tak merespon kiriman email tertentu?
Tanya Jawab Terkait Penggunaan Fasilitas HelpDesk SINTA Kemeristekdikti
Tanya Jawab Seputar Pendaftaran dan Verifikasi Akun SINTA Kemenristekdikti
Tanya Jawab Seputar Permasalahan yang Dihadapi Pemilik Akun SINTA Kemenristekdikti
Cara Sinkronisasi Data Google Scholar ke Akun SINTA Kemenristekdikti
1. Apakah HelpDesk mungkin akan mengabaikan atau tak merespon kiriman email tertentu?
Jawab:
Bila format pengiriman tak mengindahkan petunjuk dan contohnya, maka email tak dapat direspon. Bila dalam waktu beberapa hari email tak mendapat respon silakan kirim ulang (reply) email sebelumnya. Tentu disertai tambahan informasi yang detail dan jelas. Serta sudah merevisi email sebelumnya agar sesuai petunjuk.
2. Apakah HelpDesk punya kontak telepon?
Jawab:
Saat ini belum mempunyai nomor kontak telepon berjenis apapun. Tanya jawab hanya bisa dilakukan melalui email. Supaya alur penelusurannya bisa terstruktur dan tercatat dengan baik. Laporkan bila ada telepon yang menyatakan bagian Tim SINTA. Terlebih lagi memungut biaya dalam membantu permasalahan. Serta pihak yang meminta akses ke akun SINTA maupun email melalui permintaan password.
3. Setelah email berhasil dikirim ke HelpDesk apa yang harus dilakukan?Jawab:
Bila setelah beberapa hari email dikirim tapi belum direspon maka tunggu hingga Tim Sinta melakukan tindakan sesuai prosedur. Login kembali ke akun SINTA. Periksa data apakah sudah mengalami perubahan atau belum. Barangkali personil lain Tim Sinta sudah melakukan tindakan. Bila ternyata tak berubah, maka lakukan pengiriman ulang (reply) email yang sebelumnya dikirim. Dengan tetap menyertai nama lengkap dan NIDN.
4. HelpDesk sudah membalas email dan menginformasikan bahwa akun sudah aktif atau sudah sinkron? Bagaimana cara memastikanya?
Jawab:
Kepastian akun aktif atau belum ialah dengan cara melakukan login melalui link
http://sinta2.ristekdikti.go.id/author/?mod=login
Kemudian perhatikan Score Scopus maupun Google Scholar.
5. Mengapa jawaban email dari Tim HelpDesk singkat/ringkas?
Jawab:
Email yang masuk banyak. Tim SINTA ditugaskan untuk melakukan jawaban yang akurat dan cepat. Oleh sebab itu, untuk efisiensi maka respon HelpDesk juga dibuat secara ringkas. Dengan itu, email masuk lainnya juga dapat dijawab dan diselesaikan masalahnya.
Sumber rujukan Tim HelpDesk SINTA
Ilustrasi HelpDesk (sumber gambar) |
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 14 Papua
Wilayah
14 – Papua
Koordinator
Wilayah: Rima H.S.
Siburian, Universitas Papua
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 13 Aceh
Wilayah
13 – Aceh
Koordinator
Wilayah: Dahlan Abdullah,
Universitas Malikussaleh
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 12 Maluku
Wilayah
12 – Maluku
Koordinator
Wilayah: Simon H.T.
Raharjo, Universitas Pattimura
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 10 Jambi, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau
Wilayah
10 – Jambi, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Ruai
Koordinator
Wilayah: Amirul Mukminin,
Universitas Jambi
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 09 Sulawesi
Surat
Nomor : /E5/SE/2018
Lampiran
Wilayah
9
– Sulawesi
Koordinator
Wilayah: Muhammad Arsyad,
Universitas Hasanuddin
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 08 Bali dan Nusa Tenggara
Wilayah
8
– Bali, Nusa Tenggara
Koordinator
Wilayah: I Ketut Sudarsana, Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 06 Jawa Tengah
Wilayah
6
– Jawa Tengah
Koordinator Wilayah: Edy Winarno, Universitas Stikubank Semarang
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 05 Yogyakarta
Wilayah
5
– Yogyakarta
Koordinator Wilayah: Feris Firdaus, Universitas Islam Indonesia
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 04 Jawa Barat dan Banten
Wilayah 4 – Jawa
Barat, Banten
Koordinator Wilayah: Firmanul Catur Wibowo, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Baca tulisan menarik lainnya:
Nama-nama Verifikator Internal SINTA Kemenristekdikti Wilayah 03 Jakarta
Surat Nomor : /E5/SE/2018
Lampiran
Wilayah 3 - Jakarta
Koordinator
Wilayah: Andi Adriansyah, Universitas Mercu Buana