Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Tuhanku Tuhanmu Tuhan Kita

Agama itu sakral. Tidak boleh dibuat main-main. Buat bahan bercanda dan cari perhatian. Apalagi buat meraup keuntungan politik golongan. Ia adalah sumber moral yang tidak bisa jadi bahan permainan.


Agama dan Tuhan itu satu kesatuan. Agama tanpa Tuhan itu bualan. Tuhan tanpa agama itu kesesatan.  Sebab Tuhan itu yang mencipta agama. Tuhan menciptakannya untuk kedamaian hidup manusia.



Ironis, ajaran agama itu banyak diselewengkan pemeluknya. Agama seharusnya untuk perdamaian malah untuk peperangan. Agama seharusnya untuk ibadah pada Tuhan malah dieksploitasi sebagian golongan.


Ketika Tuhan ditiadakan. Agama berubah menjadi teror kehidupan. Kadang agama juga jadi nilai tawar dalam perdagangan. Bisa dagang dalam arti sebenarnya. Bisa pula politik "dagang sapi" yang membosankan.


Ketika Agama meninggalkan Tuhan maka ia hanya menjadi bencana kehidupan. Memang benar, Tuhan tak butuh pemeluk agama. Namun Tuhan menyuruh manusia beragama. Beragama yang sebenarnya. Bukan untuk topeng wajah kemunafikan.


Sebaliknya, agama menyuruh manusia bertuhan. Tuhan yang sebenarnya Tuhan. Bukan Tuhan imajiner yang dibangun untuk kepentingan. Bukan Tuhan yang bisa dikuasai dan diatur sesukanya. Namun Tuhan yang benar-benar Tuhan Yang Maha Kuasa.


Tuhan digambarkan pemarah oleh manusia yang suka marah. Tuhan digambarkan sadis oleh manusia yang suka aksi kekerasan. Tuhan digambarkan intoleran oleh manusia yang tak suka kerukunan.


Tuhan telah diimajenasikan sedemikian rupa. Untuk memenuhi ego pribadi dan golongan. Padahal Tuhan tak seperti itu. Tuhan itu Maha Kasih. Seharusnya wujud kasih itu juga diterapkan pada sesama ciptaan--Nya. 


Lebih parah lagi bahkan Tuhan telah ditiadakan. Agama dijadikan tambang tempat mengeruk keuntungan. Tuhan hanya dijadikan alat pembenar. Alih-alih membela Tuhan, yang ada malah mencaci maki pihak bersebrangan.


Tuhan yang sebenarnya tak butuh dibela. Ia tak butuh pembelaan dari siapapun juga. Tuhanku Tuhanmu Tuhan kita bersama. Tuhan yang sebenarnya Tuhan. Bukan Tuhan hasil imajinasi manusia.

Tuhan adalah milik kita bersama. Dan kita bersama dimiliki Tuhan. Oleh sebab itu klaim bahwa Tuhan pasti membela satu golongan harus dibinasakan. Tuhan tak berperingai semarah itu. Tak sesuai dengan apa yang dibayangkan.


Hiduplah damai berdampingan. Pasti Tuhan akan memberi pahala. Jagalah persatuan dan kesatuan. Pasti berkah Tuhan akan mengalir deras. Tuhanku Tuhanmu Tuhan kita bersama harus kita jaga dari penyelewengan.

Terima kasih telah membaca. Mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik dan saran kami tunggu sebagai bimbingan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi penyemangat terciptanya hidup penuh perdamaian.




Tuhan untuk semua (gambar dimodifikasi dari sini)









Baca tulisan menarik lainnya:

Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Tuhanku Tuhanmu Tuhan Kita "

Posting Komentar

Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*