Masih ada perbedaan pendapat tentang penggunaan istilah "moderasi Islam". Ada yang mengatakan istilah itu Tendensius. Dianggap me-down grade Islam sebagai agama. Islam tercitra tidak moderat sehingga perlu dimoderasi. Sebagai gantinya para penolak ini menawarkan istilah "moderasi beragama".
Istilah "moderasi beragama" dianggap lebih tepat karena yang ingin dimoderasi adalah implementasi beragama umatnya. Bukan agamanya. Sebab, masih ada pemeluk agama yang tidak mengambil nilai-nilai moderat dalam ajaran agama untuk dijadikan gaya hidup. Akibatnya terjadi penyimpangan-penyimpangan pratik beragama.
Sedang kubu lain mengatakan bahwa penggunaan istilah moderasi Islam yang disingkat MODIS sudah tepat. Alasannya dalam konteks keindonesiaan, sekarang ini Islam sebagai agama oleh para pemeluk telah dilunturkan nilai-nilai moderatnya. Ajaran Islam sebenarnya yang bersifat moderat tidak dimunculkan. Malah sebaliknya.
Menghadapi permasalahan itu maka perlu diteguhkan serta digaungkan sebuah program bernama moderasi Islam. Yakni, memoderatkan kembali ajaran Islam yang telah diselewengkan. Salah satunya dengan menggali teks maupun konteks sejarah moderasi Islam di masa lalu. Bisa juga dengan mereinterpretasikan kandungan ayat-ayat.
Gerakan moderasi Islam sangatlah penting. Moderasi itu ibaratnya OASE di tengah gurun pasir. Ia menjadi penyejuk di tengah panasnya padang pasir. Ia dibutuhkan bagi kehidupan. Menjadi penghilang dahaga dan menjadi titik kumpul bagi manusia (kalifah) maupun hewan. Tanpa moderasi Islam maka Islam akan kehilangan jiwanya.
Sepertinya halnya OASE, moderasi Islam posisinya tidak hanya di tengah tapi juga menjadi penengah. Pemberi solusi atas kedahagaan karena panasnya keadaan. Tidak hanya pasif tapi aktif mengeluarkan air. Tidak hanya netral tapi independen. Tidak berpihak pada siapapun dan merdeka dalam menentukan diri.
Inilah OASE yang sangat dibutuhkan di negeri ini yang sarat keragaman. Entah bagaimana bila OASE ini semakin mengecil genangannya. Situasi panas akan terasa semakin menggelora. Masyarakat akan cenderung makin sensitif dan mudah tergugah emosinya. Kalau sudah begitu kenyamanan dan keamanan akan menjadi barang langka.
Terima kasih telah membaca. Semoga bermanfaat. Mohon saran atau masukan agar tulisan bisa menjadi lebih baik.
Moderasi Islam (gambar dimodifikasi dari web
ini)
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "OASE itu Bernama Moderasi Islam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*