Oleh: A. Rifqi Amin
Didasarkan pengalaman pribadi.
Sahabat Banjir Embun (sabem) saya yakin kalian pernah memakai jasa transportasi online bukan? Paling tidak pernah lihat orang lain bahkan orang terdekat memesan jenis transportasi tersebut. Yups, transportasi online (dalam jaringan) merupakan salah satu bentuk inovasi kreatif generasi milenial. Bagaimana tidak, cukup dengan tiduran sambil gerakkan jemari di layar smartphone maka kita bisa meminta jasa transportasi tersebut datang ke lokasi kita berada. Tidak perlu pakai tawar-menawar harga dan tidak perlu pakai argometer (argo) yang tarifnya belum jelas.
Didasarkan pengalaman pribadi.
Sahabat Banjir Embun (sabem) saya yakin kalian pernah memakai jasa transportasi online bukan? Paling tidak pernah lihat orang lain bahkan orang terdekat memesan jenis transportasi tersebut. Yups, transportasi online (dalam jaringan) merupakan salah satu bentuk inovasi kreatif generasi milenial. Bagaimana tidak, cukup dengan tiduran sambil gerakkan jemari di layar smartphone maka kita bisa meminta jasa transportasi tersebut datang ke lokasi kita berada. Tidak perlu pakai tawar-menawar harga dan tidak perlu pakai argometer (argo) yang tarifnya belum jelas.
Berbeda dengan jenis transportasi lain, transportasi online cenderung lebih murah dan lebih memanjakan penumpang. Terlebih penumpang bisa juga melakukan pembayaran secara non tunia alias e-money. Dengan melakukan pembayaran non tunai tersebut maka penumpang juga akan mendapatkan diskon yang lumayan. Yakni, antara Rp. 1000,- hingga Rp. 8000,-. Bahkan bila beruntung pihak pengelola transportasi online kadang mengadakan promo. Tidak tanggung-tanggung dengan menggunakan e-money bila beruntung penumpang akan dikenakan tarif hanya 1 (satu) rupiah. Menggiurkan sekali bukan sahabat Banjir Embun.
Syaratnya ialah penumpang harus mempunyai saldo yang cukup untuk melakukan pembayaran. Sistem saldo tersebut sangat mirip dengan pengisian pulsa seluler atau pengisian pulsa listrik. Fasilitas tersebut bisa digunakan di mana saja dan kapan saja. Jadi penumpang tidak perlu khawatir saldonya akan terbuang sia-sia. Selain itu saldo juga bisa ditambah (dibeli) melalui driver langsung. Bisa juga dibeli melalui toko retail modern yang sudah tersebar di mana-mana. Tidak ada biaya tambahan sedikit pun. Harga yang dibayar sama persis sesuai dengan yang tertera pada tambahan saldo yang diminta.
Setelah kita berhasil memesan lalu
pengemudi mengantar kita ke lokasi tujuan bila diperlukan (terutama
kondisi darurat) kita bisa meminta pengemudi untuk berhenti dan menunggu
sebentar. Misalnya untuk membeli obat di apotek, membeli makan di
warung (asal dibungkus), membeli oleh-oleh, dan sebagainya. Sebenarnya
pihak pengemudi tidak memiliki kewajiban untuk memberikan fasilitas
menunggu seperti yang dijelaskan tersebut. Mereka hanya diberi waktu sekitar 10 menit untuk berhenti
menunggu penumpang. Oleh sebab itu, sebagai penumpang kita harus
sensitif untuk masalah ini.
Tidak hanya bisa mengantarkan manusia (penumpang), transportasi online juga bisa mengantarkan makanan. Tentu makanan yang bisa diantar bukan sekedar makanan yang tidak jelas siapa atau di mana pembuatnya. Kita hanya bisa memesan menu di warung, rumah makan, atau restoran tertentu saja yang ditunjuk oleh pihak transportasi online. Alhasil, menu yang ditawarkan pada aplikasinya pun menu-menu terbatas. Sekali lagi, harga makanan dan biaya pengantaran sudah pasti. Semuanya termasuk nama dan alamat lengkap warung sudah diperinci dan tertera di aplikasi. Selain itu, pihak pengantar saat tiba di lokasi kita juga akan memberi kwitansi yang terdapat logo dan stempel pemilik warung.
Tidak hanya punya kelebihan, transportasi online juga punya kelemahan. Salah satu diantaranya yaitu kita tidak bisa memilih driver mana yang kita sukai kemudian ingin dipakai terus-menerus. Jika beruntung kita akan mendapat driver
yang ramah, informatif saat ditanya, sabar, dan memiliki kecakapan
dalam mengemudi. Serta kadang kita juga bisa mendapat
kendaraan yang berkondisi baru bahkan merk kendaraannya bergengsi. Kalau
sudah begini bisa untuk bergaya-gayaan ke kampus atau ke tempat kerja.
Terutama untuk taksi online maka kita bisa duduk di belakang pengemudi lalu
diantarkan masuk ke halaman gedung tempat tujuan. Serasa diantar oleh
sopir pribadi. he he he. Namun bila sedang tidak beruntung kita akan mendapat hal yang sebaliknya. Kalau sudah begitu segeralah "kulakan" sabar ya sahabat Banjir Embun.
Selanjutnya, yang perlu digarisbawahi ialah bahwa driver bukanlah robot bukan juga sistem aplikasi yang bisa kita dikte dan perintah seenaknya. Mereka adalah manusia yang punya keterbatasan. Antara satu dengan yang lainnya memiliki karakter yang berbeda. Adakalanya mereka merasa capek, tertimpa masalah, atau sedang mengalami kondisi psikologi buruk lainnya. Kalau sudah begini maka sebagai penumpang kita harus pengertian dan banyak senyum palsu pada sopir. he he he Tidak boleh cerewet dan banyak permintaan yang di luar tanggung jawab mereka. Serta jangan membawa barang yang berlebihan, terutama saat menggunakan layanan ojek online.
Etika Menggunakan Jasa Driver Transportasi Online
Tidak cukup di situ, kadang saat proses memesan transportasi kita harus menanti jemputan sopir cukup lama. Ketika ditanya posisinya sedang di mana sang sopir menjawab sedang di perjalanan. Padahal terlihat di peta posisi kendaraan sedang berhenti alias tidak bergerak. Ada juga pengemudi yang meminta kita lewat pesan atau telepon untuk me-cancel alias tidak mau mengantarkan kita dengan berbagai alasan atau dalih. Alasan sedang makan, sedang ke toilet, dan alasan lainnya yang kadang membuat kita kesal. Kalau memang sedang sibuk kenapa aplikasinya tidak dimatikan? Bisa jadi itu dilakukan karena sopir malas mengantarkan kita karena ride (perjalanan) yang kita minta tidak menguntungkannya.
Karakter buruk sopir lainnya ialah saat kita keluar kota dan dirasa kita tidak mengetahui jalur (rute jalan) yang kita lalui untuk sampai ke tujuan maka para sopir seenaknya melewatkan jalur yang panjang. Hal ini pernah kami alami saat tengah malam. Kami tegas menegur sopir bahwa jalur yang ia lalui agak lebih panjang dari pada yang terlihat di peta. Alibi dia adalah ada kamera cctv maka harus melalui jalur tertentu agar tidak terkena tilang. Besoknya kami tanya pada sopir lain ternyata CCTV belum terpasang di semua tempat serta tilang online belum diberlakukan di kota tersebut. Hati-hatilah sahabat Banjir Embun.
Khusus bagi anda yang ingin memesan makanan maka pastikan bahwa menu yang anda minta ada dan harganya sesuai dengan yang telah anda minta. Tidak jarang pengantar akan mengabari bahwa menu yang diminta telah habis sehingga kita harus memesan menu lain di luar menu dan harga yang tertera pada aplikasi. Anehnya, menu alternatif itu seringkali lebih mahal dari pada menu yang tertera di aplikasi. Alhasil bila ingin melanjutkan order maka kita harus mengeluarkan uang lebih. Namun, kita juga bisa diberi opsi untuk membatalkan pesanan. Kalau sudah begini mau tak mau yang kita dapatkan hanya kekecewaan.
Kadang saat tiba di lokasi kita ada juga pengantar yang berkata "Sudah biarkan pak, bapak cukup membayar yang sesuai dengan yang di aplikasi" sambil menunjukkan kwitansi yang harga dan daftar menunya lebih mahal dari yang kita minta. Bagi yang mempunyai hati nurani apa tega memberikan uang sesuai dengan yang tertera di aplikasi? Apakah ini sebagai trik saja atau memang berasal dari ketulusan hati? Belum lagi bila kita menghadapi seorang pengantar yang gampang tersinggung. Ketika ditanya "berapa lama (makanan bisa datang)?" Maka jawabnya "Maaf pak ini urusan nyawa, bila tidak berkenan dicancel aja." Sungguh teramat lebay jawaban tersebut. Sejauh ini tidak ada berita di media massa ada seorang sopir online yang mati dijalan gara-gara sedang mengantarkan makanan?
Kelemahan lainnya adalah kadang kala untuk lokasi penjemputan tidak bisa sembarangan. Ada titik terlarang (black spot) yang harus penumpang dan sopir hindari saat melakukan penjemputan. Biasanya lokasi itu meliputi stasiun, bandara, terminal, lokasi ojek pangkalan (opang), dan titik-titik tertentu lainnya. Kadang malah sebaliknya hanya ada satu titik tertentu yang disediakan untuk menjemput. Selain itu di titik itu dalam jarak tertentu tidak boleh dilakukan penjemputan. Hal ini cukup mengganggu terutama bagi penumpang yang menaiki transportasi umum lalu ingin beralih ke transportasi online.
Dibalik kelebihan dan kelemahan transportasi online yang kami paparan di atas silakan sahabat Banjir Embun simpulkan sendiri. Saran kami tidak perlu fanatik memilih yang mana yang harus digunakan. Asal waktu dan lokasi tepat bila itu menguntungkan kita maka gunakanlah. Namun bila waktu tidak tepat dan berpotensi menimbulkan masalah batin antara kita dengan sopir maka hindarilah menggunakan layanan transportasi online. Demikian tulisan dari kami. Semoga membawa manfaat bagi kalian. Terima kasih telah membaca.
Karakter buruk sopir lainnya ialah saat kita keluar kota dan dirasa kita tidak mengetahui jalur (rute jalan) yang kita lalui untuk sampai ke tujuan maka para sopir seenaknya melewatkan jalur yang panjang. Hal ini pernah kami alami saat tengah malam. Kami tegas menegur sopir bahwa jalur yang ia lalui agak lebih panjang dari pada yang terlihat di peta. Alibi dia adalah ada kamera cctv maka harus melalui jalur tertentu agar tidak terkena tilang. Besoknya kami tanya pada sopir lain ternyata CCTV belum terpasang di semua tempat serta tilang online belum diberlakukan di kota tersebut. Hati-hatilah sahabat Banjir Embun.
Khusus bagi anda yang ingin memesan makanan maka pastikan bahwa menu yang anda minta ada dan harganya sesuai dengan yang telah anda minta. Tidak jarang pengantar akan mengabari bahwa menu yang diminta telah habis sehingga kita harus memesan menu lain di luar menu dan harga yang tertera pada aplikasi. Anehnya, menu alternatif itu seringkali lebih mahal dari pada menu yang tertera di aplikasi. Alhasil bila ingin melanjutkan order maka kita harus mengeluarkan uang lebih. Namun, kita juga bisa diberi opsi untuk membatalkan pesanan. Kalau sudah begini mau tak mau yang kita dapatkan hanya kekecewaan.
Kadang saat tiba di lokasi kita ada juga pengantar yang berkata "Sudah biarkan pak, bapak cukup membayar yang sesuai dengan yang di aplikasi" sambil menunjukkan kwitansi yang harga dan daftar menunya lebih mahal dari yang kita minta. Bagi yang mempunyai hati nurani apa tega memberikan uang sesuai dengan yang tertera di aplikasi? Apakah ini sebagai trik saja atau memang berasal dari ketulusan hati? Belum lagi bila kita menghadapi seorang pengantar yang gampang tersinggung. Ketika ditanya "berapa lama (makanan bisa datang)?" Maka jawabnya "Maaf pak ini urusan nyawa, bila tidak berkenan dicancel aja." Sungguh teramat lebay jawaban tersebut. Sejauh ini tidak ada berita di media massa ada seorang sopir online yang mati dijalan gara-gara sedang mengantarkan makanan?
Kelemahan lainnya adalah kadang kala untuk lokasi penjemputan tidak bisa sembarangan. Ada titik terlarang (black spot) yang harus penumpang dan sopir hindari saat melakukan penjemputan. Biasanya lokasi itu meliputi stasiun, bandara, terminal, lokasi ojek pangkalan (opang), dan titik-titik tertentu lainnya. Kadang malah sebaliknya hanya ada satu titik tertentu yang disediakan untuk menjemput. Selain itu di titik itu dalam jarak tertentu tidak boleh dilakukan penjemputan. Hal ini cukup mengganggu terutama bagi penumpang yang menaiki transportasi umum lalu ingin beralih ke transportasi online.
Dibalik kelebihan dan kelemahan transportasi online yang kami paparan di atas silakan sahabat Banjir Embun simpulkan sendiri. Saran kami tidak perlu fanatik memilih yang mana yang harus digunakan. Asal waktu dan lokasi tepat bila itu menguntungkan kita maka gunakanlah. Namun bila waktu tidak tepat dan berpotensi menimbulkan masalah batin antara kita dengan sopir maka hindarilah menggunakan layanan transportasi online. Demikian tulisan dari kami. Semoga membawa manfaat bagi kalian. Terima kasih telah membaca.
Online Transportation (sumber gambar klikmania) |