Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Etika Menggunakan Jasa Driver Transportasi Online

Oleh: A. Rifqi Amin

Sahabat Banjir Embun, di tulisan sebelumnya kami telah mengulas habis tentang kelebihan dan kekurangan transportasi online. Untuk kali ini kami akan membahas tentang bagaimana etika menggunakan jasa transprotasi online. Nah, yang akan menjadi titik tekan pembahasan saat ini ialah etika saat berkomunikasi dengan driver. Perlu sahabat ketahui, bahwa pihak pengelola aplikasi online belum tentu cepat dan tegas menindak sopir bermasalah yang telah kita laporkan. Tentu mereka, tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan bahkan mereka cenderung akan membela para sopirnya. Oleh sebab itu, kita tidak bisa semena-mena memperlakukan sopir seenaknya. 


Memang mengantarkan kita atau barang hingga makanan yang kita pesan merupakan kewajiban mereka. Juga memberikan rasa aman dan nyaman pada kita merupakan kewajiban bagi mereka. Namun, sebagai penumpang kita juga punya kewajiban. Tentu yang pertama ialah kita harus membayar. Selain itu kita juga wajib memberikan informasi yang tepat terkait lokasi persis kita berada sehingga memudahkan pengemudi dalam menemukan kita. Dengan kata lain antara pengemudi dengan penumpang satu sama lain mempunyai hak dan kewajiban yang harus kita ketahui.


Sebagai penumpang kita harus tahu waktu, kondisi atau keadaan sekitar, dan kondisi psikologis driver. Saat kita memesan transportasi online di malam hari (terutama tengah malam) tentu cara komunikasi melalui pesan maupun telepon  harus dibedakan dengan siang hari. Waktu malam adalah waktu orang beristirahat. Waktu di mana sopir sedang merasa capek dan gelisah di tengah himpitan malam. Di kala yang lain tertidur pulas ia harus begadang semalaman mencari uang. Begitu pula saat terik matahari menyengat, tak pelak para sopir harus rela kepanasan di pinggir jalan untuk menunggu orderan berdering di smartphone mereka. Dalam kondisi seperti itu psikologi mereka tentu lebih sensitif dan lebih emosional.


Begitu pula saat kondisi tidak mendukung untuk melakukan perjalanan seperti jalan macet, hujan deras, banjir, melewati daerah rawan kejahatan, dan keadaan semacam lainnya tentu itu juga akan merugikan para sopir. Resiko kendaraan rusak, bahan bakar cepat habis, hingga harus menghabiskan waktu lama menghantui mereka. Dalam kondisi seperti itu para sopir tentu memiliki banyak pertimbangan untuk menerima atau meminta penumpang mencancel orderan. Bila pun menerima maka di dalam hatinya masih ada kebimbangan orderan ini akan menguntungkan atau merugikan. Kalau sudah begini kondisi psikologis sopir pasti terganggu.


Kondisi psikologi sopir sangat menentukan kualitas layanan yang mereka berikan pada penumpang. Sopir yang sedang frustasi karena seharian tidak dapat penumpang menyebabkan jiwanya terguncang. Mendudukan antara sopir yang menjadikan sopir online sebagai kerja sampingan dengan kerja utama di tempat yang sama tentu sebuah kesalahan.  Kondisi sopir yang sedang tertimpa masalah tentu sangat mengganggu kita. Kwalitas kinerja mereka menjadi menurun. Bila kita sudah terlanjur menaiki kendaraannya lalu apakah kita harus menegur dia bahkan menuntut? Jangan, dalam kondisi ini tetap jaga jarak dengan sopir jangan banyak bicara maupun bertanya. Bila pelayanan yang diberikan sopir mengecewakan maka berilah bintang 1 atau bintang 2 di aplikasi. Namun bila performanya baik berilah bintang 4 atau 5.


Men-cancel atau membatalkan orderan adalah hak penumpang. Apapun alasannya penumpang berhak membatalakan orderan sebelum pengemudi menuju lokasi penjemputan. Atau bila kalian pesan makanan segera cancel sebelum driver memesan makanan ke rumah makan. Kalau memang mau mengcancel orderan maka segeralah jangan pakai waktu lama. Beri dia pengertian dengan bahasa yang sopan serta alasan yang masuk akal sehingga mudah diterima logika. Perlu pembaca ingat bila kalian salah bicara dan menyinggung perasaannya maka bisa jadi dia akan terus meneror anda lewat sms maupun telepon. Ini bisa dilakukan karena nomor HP anda telah tersimpan di aplikasi sehingga driver bisa menghubungi anda melalui jaringan seluler (kartu sim). Memang ini sangat mengganggu sekali sahabat Banjir Embun. Urusan sepele tetapi bisa dibesar-besarkan oleh para sopir.


Supaya lebih rinci maka kami akan paparkan beberapa etika yang harus diperhatikan saat anda akan memesan transportasi online:


1. Tentukan dengan tepat lokasi penjemputan dan lokasi tujuan. Beri titik penjemputan yang terperinci di mana sopir harus menjemput. Bila harus menunggu berikan estimasi waktu menunggu berama lama dan beritahukan kondisi kalian sedang apa. Hal ini dilakukan supaya sopir tidak menunggu tanpa kepastian. Kadang ada sopir yang sabar menunggu tapi ada kalanya begitu emosional saat menunggu meskipun itu hanya 5 menit. Perlu sahabat Banjir Embun ketahui pihak aplikasi transportasi online biasanya memberikan waktu 10 menit kepada driver untuk menunggu. Setelah itu ia berhak untuk meninggalkan atau tetap berada di lokasi penjemputan (melanjutkan orderan yang diterima). 


2.  Setelah bertemu dengan sopir dan kalian sudah naik ke kendaraannya maka hal yang perlu dilakukan adalah diam saja. Jangan berkata apapun hingga sang sopir bertanya. Pahami karakter sopir. Dia lebih suka diajak bicara atau lebih suka didiamkan. Adakalanya sopir tersinggung jika didiamkan karena merasa "dipekerjakan" oleh penumpang. Padahal menurut mereka hubungan antara pengemudi (sopir) dengan penumpang adalah mitra. Jadi antara keduanya terdapat kesetaraan. Sebaiknya kita pilih yang ditengah-tengah saja ya sahabat Banjir Embun. Toh, yang kita "gaji" sebenarnya bukan mereka tapi pihak aplikasi transportasi online. Pihak pengelola aplikasilah yang sesungguhnya bertanggungjawab terhadap keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan mereka bukan kita.


3. Bila di tengah perjalanan ingin berhenti dulu untuk mampir sebentar ke tempat tertentu seperti toko, pusat oleh-oleh, apotik, dan tempat lainnya maka sebaiknya permintaan itu sudah kita beritaukan melalui pesan atau telepon pada sopir sebelum ia tiba di lokasi penjemputan. Ingat, sopir tidak punya kewajiban untuk berhenti di tengah jalan demi memenuhi keinginan penumpang. Oleh sebab itu, kita harus tahu diri. Sesungguhnya untuk menikmati fasilitas seperti ini kita tidak diwajibkan untuk membayar. Namun demikian alangkah lebih baik kita meminta tolong dengan sopan pada sopir untuk memampirkan sebentar. 


4. Sebelum tiba di lokasi tujuan segera arahkan sopir untuk turun di mana apakah di dalam atau di luar gedung/kompleks. Apakah kalian ingin diturunkan di titik tertentu misal gedung tertentu. Asal tidak jauh dari lokasi titik tujuan di aplikasi maka driver pasti mau. Namun demikian lebih baik saat anda menulis atau memilih lokasi tujuan sudah harus sedetail mungkin saat akan mengorder transportasi online. Bila anda tidak tahu seluk beluk lokasi persis yang anda tuju maka izinlah pada sopir untuk turun dan bertanya pada seseorang terkait lokasi (gedung, nomor rumah, dan sebagainya) yang anda maksud. 


5. Setelah tiba di lokasi jangan lupa ucapkan terima kasih banyak sambil memberikan uang tunai (bila metode pembayaran yang dipilih tunai) pada sopir atau hanya ucapan terima kasih saja karena anda telah melakukan pembayaran dengan metode e-money. Meski anda tidak memberi uang tambahan (kelebihan) pada sopir sesungguhnya sopir akan merasa bahagia bila mendapatkan ucapan terima kasih dari penumpangnya. Itu masih lebih baik kan sahabat Banjir Embun dari pada sopir tidak mendapat apa-apa selain hanya dicuekkin. he he he


Sebagai penutup, perlu sahabat cermati bahwa suatu saat bila kalian datang kembali ke kota tempat anda menggunakan fasilitas transportasi online tersebut maka kemungkinan kalian juga akan bertemu dengan driver yang sama. Bila kalian menggores "luka tak berdarah" pada mereka maka anda akan merasa risih, riweh, salang tingkah, dan semacamnya bila bertemu atau bahkan menggunakan jasanya lagi. Oleh sebab itu, jaga hubungan baik dengan para driver. Jika memang ada driver yang melakukan tindakan pidana seperti melakukan ancaman, penipuan, kekerasan, dan semacamnya maka segera laporkan ke polisi. Tunjukkan bukti-bukti yang kuat terkait tindakan kejahatan yang telah mereka lakukan pada pihak berwajib.


Demikian uraian singkat dari kami. Semoga tulisan ini membawa manfaat. Terima kasih telah membaca.





Etika Profesi (sumber gambar ilearning)





Baca tulisan menarik lainnya: