Kumerindukan Nusantaraku yang dulu
Nusantara hijau, sejuk, dan menggoda
Nusantara yang sungainya jernih dari hulu
Kini, Hutan hijau tinggal mimpi belaka
Kerakusan manusia telah melantakkan
Ego manusia telah memburamkan kehijauan
Sirna semua harapan anak cucu
Menikmati udara segar nan mendayu
Wahai Nusantaraku, menjeritlah sekencangnya!
Semengerikan yang kau bisa
Supaya manusia sadar dari ulahnya
Biar tahu semua rasanya
Maafkan aku manusia telah berkhianat
Tapi alam kadang tak maluberpongah
Tuhan pun mengizinkanalam melaknat
Sadarlah, hutan adalah karya Tuhan terindah
Kediri, 23 Februari 2017
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "PUISI: Hutan Nusantara"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*