Istilah “Banjir
Embun” secara resmi digunakan pada 17 April 2012. Yakni, bertepatan dengan
posting pertama blog Banjir Embun yang sedang anda baca ini. Latar belakang
berdirinya Banjir Embun pada awalnya ialah ingin menunjukkan sebuah semangat,
keberanian, kejujuran, dan ketekunan tulis menulis dalam bidang apapun itu.
Mengingat masih minimnya semangat tulis menulis
kalangan remaja di Indonesia. Blog Banjir Embun ini berdiri ingin
memberikan pengaruh positif bagi siapapun untuk terus menulis.
Prinsip Banjir
Embun dalam tulisa menulis sangat sederhana. Yakni, “Tulisan Salah tidak apa
apa yang penting jujur”. Mengingat sampai saat ini masih banyak ditemui
kalangan yang enggan menulis karena “takut salah”. Bahkan, karena saking takut
salahnya menulis mereka lebih memilih untuk copy-paste
hingga murni plagiat. Padahal, plagiat merupakan tindakan buruk yang nilainya
jauh lebih rendah daripada kesalahan tulisan yang dibuat
oleh tangan sendiri. Oleh sebab itu, Banjir Embun ingin menunjukkan bahwa
kejujuran dalam menulis ialah yang nomor satu.
Penggunaan istilah
“Banji Embun” oleh A. Rifqi Amin sebagai pendirinya sebenarnya sudah dilakukan
sejak tahun 2009. Tepatnya, saat ia sudah lulus Sarjana strata 1. Istilah
tersebut selalu ia selipkan sebagai “tanda tangan” dalam setiap SMS yang ia
kirimkan. Ia merasa “Banjir Embun” merupakan suatu istilah yang apik untuk
digunakan sebagai kode, jargon, simbol, dan semacamnya. Dengan itu pula,
diharapkan ada brand image tersendiri
bila nama itu terus disebarluaskan ke berbagai pihak.
Pada saat ini,
gerakan “Banjir Embun” memang hanya masih menyasar website atau blog semata.
Untuk selanjutnya, “Banjir Embun” akan digunakan sebagai nama sebuah usaha atau
bahkan perusahaan. Entah itu usaha kuliner, usaha pertokoan, ataupun perusaan kecil
yang mengelola bidang tertentu. Selain itu, dalam gerakan sosial “Banjir Embun”
ingin menjadi simbol pemersatu umat Islam yang terdiri dari berbagai golongan,
organisasi, dan suku. Banjir Embun juga berharap bisa menjadi pemersatu dan
menjaga keutuhan bangsa Indonesia.