Oleh: A. Rifqi Amin
Engkau sedang bergurau dengan siapa?
Sehingga aku yang merana ini kau telantarkan
Engkau sedang tidur di mana?
Sehingga aku yang tersesat ini kau biarkan
Engkau sedang menikmati apa?
Sehingga aku yang bodoh ini tetap bodoh
Engkau sedang ngopi dengan siapa?
Sehingga aku yang miskin ini tetap miskin
Memang semua ini karena salahku
Tapi salahmu adalah KAU tak mendengarkan gelisahku
Salahmu adalah mengabaikan ketulusan,
Bahkan kejujuran dan keseriuasanku pun kau nistakan
Sungguh aku tak pantas menilaimu
Aku hanya menilai diriku
Mengapa diri ini tetap seperti ini
Dari itu maka aku menggodamu
Peluklah aku sehingga aku jadi orang kaya raya
Engkau sedang bergurau dengan siapa?
Sehingga aku yang merana ini kau telantarkan
Engkau sedang tidur di mana?
Sehingga aku yang tersesat ini kau biarkan
Engkau sedang menikmati apa?
Sehingga aku yang bodoh ini tetap bodoh
Engkau sedang ngopi dengan siapa?
Sehingga aku yang miskin ini tetap miskin
Memang semua ini karena salahku
Tapi salahmu adalah KAU tak mendengarkan gelisahku
Salahmu adalah mengabaikan ketulusan,
Bahkan kejujuran dan keseriuasanku pun kau nistakan
Sungguh aku tak pantas menilaimu
Aku hanya menilai diriku
Mengapa diri ini tetap seperti ini
Dari itu maka aku menggodamu
Peluklah aku sehingga aku jadi orang kaya raya
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Aku Butuh KAU"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*