Maha Puji Allah SWT atas segala
karunia-Nya sehingga buku ini bisa diselesaikan sesuai dengan target yang telah
ditentukan. Selain itu tak lupa bacaan salawat patut diucapkan untuk Nabi
Muhammad SAW sebagai manusia yang berpengaruh besar pada peradaban manusia
hingga menjadi sekarang ini.
Agama Islam beserta ajaran-ajarannya yang sejuk,
damai, menjadi kabar gembira, dan sebagai pedoman hidup saat ini telah
mengalami perkembangan yang pesat. Baik dari segi kuantitas dan kualitas yang secara
umum menggejala hampir di seluruh dunia pada akhir-akhir ini.
Semoga Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan kandungan nilai-nilai luhur agama Islam juga semakin
mengalami perkembangan yang sangat pesat secara kuantitas dan kualitas di
seluruh lembaga pendidikan yang mengadakannya. Semoga pula, kemudian hari
ditemukan banyak ilmuwan Muslim yang taat beragama turut aktif dalam penciptaan
dan pengembangan IPTEK. Tentunya yang diakui oleh dunia dan murni berasal dari
lembaga pendidikan di Indonesia. Aamiin !
Negara Indonesia adalah negara yang
berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa serta mayoritas penduduk di Indonesia
adalah beragama Islam. Namun, sampai sekarang belum jamak ditemukan
ilmuwan-ilmuwan taat beragama (juga dari kalangan Islam) yang mampu menciptakan
dan mengembangkan IPTEK di Indonesia.
Bila pun ada, kebanyakan adalah dari
kalangan “umum” yang minim orientasi nilai keagamaan dalam pengembangannnya.
Atau paling tidak, sampai sekarang ini belum ada upaya “pengintegrasian” nilai
secara masif antara nilai-nilai Ketuhanan dengan nilai-nilai kemanusiaan (sains/IPTEK).
Buku ini hadir sebagai upaya pemberian
solusi salah satunya dengan menggugah kesadaran dan kepekaan umat Islam tentang
pentingnya pengembangan PAI bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Mengingat, selama ini PAI dianggap sangat lambat bahkan mengalami stagnansi
dalam merespon perubahan kehidupan masyarakat.
Kalau pun ada pengembangan, hal
itu dilakukan ketika kondisinya sudah mengalami penurunan (ketertinggalan jauh)
dan terancam ditinggalkan masyarakat. Padahal, semestinya sebuah pengembangan
bukan dilakukan berdasarkan “keterpaksaan” atau reaksi terkejut atas perubahan yang
terjadi di masyarakat.
Akan tetapi, pengembangan dilakukan juga untuk
mengantisipasi atas perubahan yang diprediksi akan terjadi. Lebih-lebih bila
perubahan itu ternyata hanya bentuk gagah-gagahan, untuk menghabiskan dana yang
telah digelontorkan, dan bahkan untuk “memeras” masyarakat utamanya wali murid.
Pembahasan buku ini didasarkan pada
hasil pengembangan dari beberapa makalah yang dibuat oleh penulis pada rentang
waktu antara awal bulan September 2014 hingga akhir bulan Maret 2015. Dari
beberapa makalah yang ada, dilakukan penyeleksian tema makalah mana yang
sekiranya dapat dimasukkan dalam kajian buku ini.
Kemudian, diadakan revisi
(penambahan dan pengurangan) terhadap isi makalah-makalah itu. Hal ini
dilakukan, selain karena semangat penulis dalam pengembangan keilmuan
pendidikan, juga karena merasa miris atas minimnya referensi atau karya buku
tentang pengembangan PAI. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa karya ini
bukanlah hasil dari apa yang telah dipelajari selama ini.
Akan tetapi, ini
merupakan bagian dari proses pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian, dapat
dimaklumi bahwa segala hal yang terkait dengan pemikiran dan konsep yang
dibangun oleh penulis dalam buku ini masih bisa diduskikan. Dalam hal ini,
penulis sangat terbuka untuk mangadakan disuksi lebih lanjut dan mendalam
dengan siapa pun juga. Salah satu manfaatnya ialah sebagai masukan keilmuan
yang bersifat positif bagi perbaikan konsep pengembangan PAI pada masa-masa
berikutnya.
Apabila buku ini dilihat sekilas
terutama dari judulnya maka dimungkinkan dalam hati pembaca berkata “Buku ini
terlalu banyak perspektif kajiannya.” Atau malah bertanya “Apa yang dimaksud
dengan kata ‘pengembangan’ dalam buku ini?” Untuk mengantisipasi statement dan keraguan tersebut maka
penulis berusaha seoptimal mungkin membahas buku ini secara komprehensif. Oleh
karena itu, telah dibuat keterpaduan dan kesinambungan hubungan antara satu Bab
dengan Bab lain.
Hal ini dilakukan, agar beberapa perspektif kajian yang
digunakan dalam buku ini tidak berdiri sendiri, sehingga bisa saling
mengokohkan satu sama lain. Menindaklanjuti kenyataan itu, saran khusus dari
penulis untuk pembaca adalah sebelum membaca secara urut dari Bab ke Bab
dianjurkan terlebih dahulu bacalah buku ini dengan cermat, menyebar, dan
temukan dulu poin-poin pokok yang lebih dibutuhkan.
Diharapkan pembaca tidak hanya
mengandalkan daftar isi untuk mencari poin penting. Namum juga dibaca serta
ditelusuri terlebih dahulu kalimat atau paragraf yang sekiranya menyentuh dan
berada pada sub Bab yang dibutuhkan. Pembaca juga bisa memanfaatkan halaman
indeks untuk pencarian kata kunci. Sebab, dimungkinkan ada beberapa kalimat,
paragraf, maupun poin secara umum yang dibutuhkan oleh pembaca berada di Bab
lain.
Saran lain, apabila pembaca masih punya persoalan dari pernyataan dalam
buku yang dikira janggal dan tidak ditemukan jawabannya pada kalimat atau
paragraf selanjutnya maka lebih baik pembaca untuk mengulangi membaca Bab atau
paragraf sebelumnya.
Lebih lanjut, struktur buku ini berisi
tujuh Bab. Adapun masing-masing Bab mengandung sub pembahasan teperinci dari
tema pokok pada Bab yang tersusun secara sistematis. Oleh karena itu, dalam
membaca buku ini dengan benar dan untuk mendapatkan kesimpulan yang utuh maka
disarankan membacanya secara urut dari Bab I hingga Bab VII tanpa ada loncatan.
Dengan penekanan khusus bahwa membaca dan memahami isi Bab I terlebih dahulu
sangat diutamakan karena Bab ini merupakan “konsep dasar” pengembangan PAI
secara utuh. Begitu pula, pada Bab I ini dibahas dengan lengkap hal-hal yang
terkait dengan sistematika isi buku.
Dalam penyelesaian buku ini tidaklah
semudah pembalikan telapak tangan. Banyak kendala teknis maupun nonteknis yang
dihadapi oleh penulis. Dengan penuh kesabaran, ketekatan, dan ketulusan hati
penulis bersikeras untuk tetap menyelesaikan tulisan ini menjadi sebuah buku.
Selain itu, dalam penyelesaiannya dibutuhkan kerja keras dan penuh
kehatian-hatian karena ditargetkan bersih dari bentuk kejahatan ilmiah. Salah
satu yang utama ialah plagiarisme (mengutip tanpa disebutkan sumber hasil
kutipannya). Namun, semua kendala itu bisa menjadi mudah karena dibantu oleh
tim dari penerbit buku ini yang profesional, sehingga semua kendala tersebut
bisa diselesaikan dengan baik.
Selain dari pada itu, penulis juga
ucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Drs. H. Harun
Kusaijin, M. Fil.I (Ketua STAI Hasanuddin Pare) yang telah memberikan bantuan
moral, finansial, dan bimbingan kepada penulis selama ini. Serta kepada Drs.
Al-Kusyairi, M.Pd.I, Abah Drs. Imam Sanusi, M.Pd.I, dan Drs. Syamsul Hadi,
M.Pd.I yang telah mengasah, mengasih, dan mengasuh penulis dengan ketulusan dan
kesabaran. Ucapan terima kasih juga penulis berikan kepada seluruh teman-teman
dosen dan para mahasiswa di STAIH Pare yang memberikan ketulusan dukungan
terhadap penyelesaian buku ini.
Untuk kalangan di STAIN Kediri, penulis
ucapkan terima kasih kepada Dr. Moh. Asror Yusuf, MA (kepala LP3M STAIN), Prof.
Fauzan Saleh, MA, Ph.D (Direktur Pascasarjana), Dr. Hj. Munifah Kirom, M.Pd.
(Wakil Direktur Pascasarjana), Dr. Ali Anwar, M.Ag (ketua Jurusan Tarbiyah),
bapak M. Irfan Burhani, pak Ilham Mashuri (kepala perpustakaan STAIN Kediri,
Dr. Muawanah, M.Pd, Dr. Muhammad Yasin, M.Pd (Pembantu Ketua), Prof. Dr. H. Nur
Ahid, M.Ag (pemantu Ketua) dan pak Imron Muzzakki M.Psi (Lembaga Penjamin Mutu)
yang telah memberikan dorongan sekaligus inspirasi “pengembangan” kepada
penulis.
Untuk teman sejawat kepada pak Hammam, Pak Mualimul Huda, Pak Fuad
Imron, pak Sya’roni, pak Munir, bu Lutfhi, pak Alvin, Agung Jaya Yusufa, mas
Putut Miarta, dan Misbach. Serta tentunya pihak-pihak lain di STAIN Kediri yang
pernah memberikan bantuan dalam menyelesaikan buku ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Ucapan terima kasih juga penulis
berikan kepada seluruh Dosen Pascasarjana UIN Malang yang pernah membimbing
penulis selama perkuliahan. Selain itu, penulis juga merasa terbantu atas
masukan dari pak Ridwan dan bu Lilis (Kepala TU Pasca) sehingga penyempurnaan
buku ini bisa terjadi. Sedang ucapaka terima kasih juga untuk teman-teman S3 mas
Irfan, mas Khamdi, Devi Pramitha, Pak Jamal, Pak Ratno, Pak Ghofur, Bu Uyun, Bu
Laily, Pak Munawar, Pak Abu Darda, Pak Zuhdi, Pak Rofik, Pak Sholeh, Pak
Syahri, dan pak Jadid yang telah “memantau” terciptanya buku sehingga bisa
hadir ke tangan para pembaca.
Penulis juga perlu ucapkan terima kasih
kepada Ahmad, Fauzi, dan semua orang yang tidak penulis kenal sebelumnya untuk
dimintai bantuan pada berbagai kesempatan dan tempat (perpustakaan, masjid, free hotspot area, taman kampus, dan
kelas perkuliahan) supaya memberikan masukan tentang gaya bahasa penulisan buku
ini.
Tak ketinggalan, penulis ucapkan terima kasih pula kepada teman-teman kost
utamanya kepada Mas Habibi. Mereka semua telah memahami posisi penulis sebagai
mahasiswa S3. Salah satunya, saat penulis fokus dengan laptop atau membaca buku
meraka mengurangi bahkan meniadakan aktivitas dan percakapan yang sekiranya
dapat mengganggu.
Selanjutnya, untuk penghematan kata
maka penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan
dalam pembuatan isi buku ini dari awal hingga akhir yang mungkin luput dari
perhatian penulis. Akhirnya, meski buku ini banyak masukan dan bantuan dari
berbagai pihak, bukan berarti penulis lepas tangan terhadap isi buku. Semua
tulisan yang termuat di buku ini merupakan tanggung jawab penulis. Oleh karena
itu, sekali lagi penulis bersedia mengadakan diskusi terbuka secara ilmiah dan
bertujuan baik untuk pengembangan Pendidikan Agama Islam.
Sebagai penutup, apabila ada kesalahan
itu hanya karena berasal dari penulis sendiri. Sebaliknya, apabila ada
kebenaran dan nilai manfaat dalam buku ini adalah semata-mata karena bantuan
berbagai pihak serta tentunya atas sifat kasih-Nya Allah SWT. Bisa dikatakan, apa
yang ditulis di buku ini sebagian merupakan pengalaman langsung dari penulis,
sebagian lainnya ialah hasil observasi, penelitian, dan hasil pencarian dari
beberapa sumber rujukan yang relevan dan terpercaya.
Di mana, sebagian darinya
dianalisis untuk ditemukan konsep penting yang termuat di dalamnya. Meski
demikian, penulis menyadari dengan sepenuh hati, tulisan yang sedang anda baca
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan masukan yang bermanfaat
sangat dinantikan dari para pembaca budiman. Di tengah kelemahan tersebut,
penulis berharap semoga buku ini senantiasa bermanfaat. Aamiin!M
Malang, 29 Maret 2015