Karakteristik dan Komponen Tujuan Pendidikan Agama Islam
Karakteristik dan Komponen Tujuan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Edi Priyanto
(Penulis adalah guru Negeri MAN 3 Kota Kediri, Alumni Pascasarjana STAIN Kediri)
4.
Karakteristik Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika (baik-buruk,
hak-kewajiban), budi pekerti (tingkah laku), dan moral (baik-buruk menurut
umum) sebagai perwujudan dari keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Peningkatan kemampuan spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan
penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan dan bertujuan pada optimalisasi kemampuan yang dimiliki
manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Ruang lingkup materi Pendidikan Agama Islam yaitu Al-Qur’an-Hadits,
Aqidah, Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Sesuai dengan tujuan pembelajaran,
penilaian pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia terfokus pada aspek
kognitif atau pengetahuan, psikomotor dan aspek
afektik atau perilaku.
Dengan
demikian, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber
pokok ajaran Islam, yaitu al-Quran dan al-Sunnah (al-Hadits Nabi Muhammad Saw) sebagai dalil naqli. Melalui metode Ijtihad (dalil ‘aqli) para ulama mengembangkan konsep Pendidikan Agama Islam tersebut
dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad
lainnya.
Pemikiran
dasar Pendidikan Agama Islam yaitu terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlak mulia budi pekerti yang luhur. Tujuan tersebut
merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad Saw, di dunia. Dengan demikian,
pendidikan akhlak (budi pekerti) adalah ruh Pendidikan Agama Islam. Hal ini bukan
berarti bahwa pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal,
ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa
pendidikan Islam memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga
segi-segi lainnya.
5.
Komponen Tujuan
Pendidikan
Agama Islam
Tujuan ialah hasil yang diharapkan tercapai
setelah suatu usaha selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha yang
berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan.Tujuan pendidikan
bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi merupakan suatu
keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek
kehidupannya.
Tujuan
akhir harus lengkap (comprehensive) mencakup semua aspek, serta
terintegrasi dalam pola kepribadian ideal yang bulat dan utuh.Tujuan akhir
mengandung nilai-nilai islami dalam segala aspeknya. Abdul Mujib menjelaskan tujuan
akhir dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Tujuan
normatif,yaitu tujuan yang ingin dicapai berdasarkan norma-norma yang mampu
mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasi. b. Tujuan fungsional, yaitu sasaran diarahkan pada
kemampuan peserta didik untuk memfungsikan daya kognisi, afeksi, dan
psikomotorik dari hasil pendidikan yang diperoleh sesuai dengan yang
ditetapkan. c. Tujuan operasional, yaitu sasaran teknis manajerial.
Dengan
demikian, tujuan pendidikan Islam merupakan gambaran nilai-nilai Islami yang
hendak diwujudkan dalam pribadi manusia-didik pada akhir dari proses tersebut.
Dengan istilah lain perwujudan nilai-nilai Islami dalam pribadi manusia-didik
yang diikhtiarkan oleh pendidikan muslim melalui proses yang terminal pada
hasil (produk) yang berpribadian Islam yang beriman, bertakwa dan berilmu
pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Karakteristik dan Komponen Tujuan Pendidikan Agama Islam"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*