Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Kepemimpinan Jokowi-Kalla

Kepemimpinan Jokowi-Kalla

Oleh: A. Rifqi Amin

Dalam trackracord-nya ketika dahulu menjadi calon pemimpin daerah, Jokowi selalu diremehkan oleh sebagian kalangan. Misalnya, ia dipandang kurang mampu untuk memimpin Jakarta, para penghujat itu berkilah bahwa memerintah Ibu Kota Negara itu berbeda dengan memerintah kota Solo. Pada periode pertama kepemimpinan di Solo pun juga pernah disepelekan. Sebagai usahawan mebel ia dipandang minim pengalaman berpolitik secara matang, sehingga tidak mungkin bisa menjadi Walikota Solo yang baik.
Meski ia diremehkan, disepelekan, dan dihujat dari saat mencalonkan diri hingga awal kepemimpinannya tidak membuat Jokowi menjadi emosi atau membalas semua itu dengan kehinaan yang serupa. Malah sebaliknya, ia membalas fitnah dan cemoohan mereka dengan senyuman dan kesabaran, bahkan semakin inten untuk mendekati masyarakat. Lebih jauh, ia membungkam omongan tersebut dengan bukti dan prestasi nyata. Itulah figur pemimpin yang rendah hati, rasional, adil, dan selalu fokus mengabdi rakyat.
Dalam sejarahnya, Jokowi tak pernah betah duduk berlama-lama di kursi kepemimpinan. Dia lebih suka terjun langsung ke lapangan hingga loncat sana loncat sini untuk memantau keadaan rakyat. Saat ditemukan masalah di lapangan, bila memungkinkan Jokowi tak canggung untuk menyelesaikan masalah di lokasi itu juga. Itulah tipe pemimpin yang tidak menyulitkan atau menyengsarakan rakyat. Serta pemimpin yang sanggup meredam gejolak rakyat dengan kelumbutan hati dan kesungguhannya.
Atas kinerja yang memuaskan dan menyentuh hati seperti itu, telah membuat Jokowi banyak dikagumi oleh rakyat. Sangat pantas dikatakan mayoritas masyarakat Solo dan Jakarta merasa puas atas kinerja Jokowi. Bahkan masyarakat yang tidak dibawah keperintahannya pun merasa iri, kenapa kota atau provinsi tempat tinggalnya tidak dipimpin oleh sosok yang bersih, sederhana, dan merakyat seperti dia.
Sedang Wakil Presidennya kelak yaitu Jusuf Kalla merupakan sosok yang punya prestasi gemilang dan terbukti nyata. Hal itu terutama dalam urusan penanganan konflik antar anak bangsa yang dilakukan secara damai dan cerdas. Beberapa aksinya tersebut telah membuat masyarakat Internasional terpukau. Di mana sebuah bangsa yang terlanda konflik sudah beberapa tahun dan melibatkan jutaan umat manusia bisa teredam begitu cepat dan terjadi secara damai. Padahal huru-hara itu terjadi di berbagai wilayah yang terpencar pada sebuah negeri yang sangat besar seperti di Poso, Ambon, Papua, Aceh, dan Sampit.
Selain itu Kalla sebagai seorang pemimpin yang jago dalam berdiplomasi dengan dunia Internasional telah membuat negara-negara tetangga keder (takut) dengan pernyataan-pernyataan tegasnya. Salah satu contoh kecil yaitu dia tidak segan-segan membuat pernyataan berani. Yakni ketika negara tetangga mengeluh dan mengkritik soal asap dampak kebekaran hutan yang berasal dari negeri ini. Keluhan tersebut oleh Kalla dimentahkan dengan pernyataan-pernyataan tegas, sehingga mereka menjadi tak berkutik untuk berkilah.

<<Artikel selanjutnya>>




Baca tulisan menarik lainnya: