Kepemimpinan
Jokowi-Kalla
Dalam
trackracord-nya ketika dahulu menjadi
calon pemimpin daerah, Jokowi selalu diremehkan oleh sebagian kalangan.
Misalnya, ia dipandang kurang mampu untuk memimpin Jakarta, para penghujat itu
berkilah bahwa memerintah Ibu Kota Negara itu berbeda dengan memerintah kota Solo.
Pada periode pertama kepemimpinan di Solo pun juga pernah disepelekan. Sebagai
usahawan mebel ia dipandang minim pengalaman berpolitik secara matang, sehingga
tidak mungkin bisa menjadi Walikota Solo yang baik.
Meski
ia diremehkan, disepelekan, dan dihujat dari saat mencalonkan diri hingga awal
kepemimpinannya tidak membuat Jokowi menjadi emosi atau membalas semua itu
dengan kehinaan yang serupa. Malah sebaliknya, ia membalas fitnah dan cemoohan
mereka dengan senyuman dan kesabaran, bahkan semakin inten untuk mendekati
masyarakat. Lebih jauh, ia membungkam omongan
tersebut dengan bukti dan prestasi nyata. Itulah figur pemimpin yang rendah
hati, rasional, adil, dan selalu fokus mengabdi rakyat.
Dalam
sejarahnya, Jokowi tak pernah betah duduk berlama-lama di kursi kepemimpinan. Dia
lebih suka terjun langsung ke lapangan hingga loncat sana loncat sini untuk
memantau keadaan rakyat. Saat ditemukan masalah di lapangan, bila memungkinkan
Jokowi tak canggung untuk menyelesaikan masalah di lokasi itu juga. Itulah tipe
pemimpin yang tidak menyulitkan atau menyengsarakan rakyat. Serta pemimpin yang
sanggup meredam gejolak rakyat dengan kelumbutan hati dan kesungguhannya.
Atas
kinerja yang memuaskan dan menyentuh hati seperti itu, telah membuat Jokowi
banyak dikagumi oleh rakyat. Sangat pantas dikatakan mayoritas masyarakat Solo
dan Jakarta merasa puas atas kinerja Jokowi. Bahkan masyarakat yang tidak
dibawah keperintahannya pun merasa iri, kenapa kota atau provinsi tempat
tinggalnya tidak dipimpin oleh sosok yang bersih, sederhana, dan merakyat
seperti dia.
Sedang
Wakil Presidennya kelak yaitu Jusuf Kalla merupakan sosok yang punya prestasi
gemilang dan terbukti nyata. Hal itu terutama dalam urusan penanganan konflik
antar anak bangsa yang dilakukan secara damai dan cerdas. Beberapa aksinya tersebut
telah membuat masyarakat Internasional terpukau. Di mana sebuah bangsa yang
terlanda konflik sudah beberapa tahun dan melibatkan jutaan umat manusia bisa
teredam begitu cepat dan terjadi secara damai. Padahal huru-hara itu terjadi di
berbagai wilayah yang terpencar pada sebuah negeri yang sangat besar seperti di
Poso, Ambon, Papua, Aceh, dan Sampit.
Selain itu Kalla sebagai seorang pemimpin yang
jago dalam berdiplomasi dengan dunia Internasional telah membuat negara-negara
tetangga keder (takut) dengan pernyataan-pernyataan tegasnya. Salah
satu contoh kecil yaitu dia tidak segan-segan membuat pernyataan berani. Yakni
ketika negara tetangga mengeluh dan mengkritik soal asap dampak kebekaran hutan
yang berasal dari negeri ini. Keluhan tersebut oleh Kalla dimentahkan dengan
pernyataan-pernyataan tegas, sehingga mereka menjadi tak berkutik untuk
berkilah.
<<Artikel selanjutnya>>
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya: