Tulisan di Halaman ini tentang Pengecekan Keabsahan Temuan merupakan bagian dari Tesis Karya A. Rifqi Amin
untuk download tesisnya klik di bawah ini
Tesis Lengkap Karya A. Rifqi Amin
Pengecekan Keabsahan Temuan
Pengecekan keabsahan data lebih merujuk pada
masalah kualitas data dan ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial (termasuk di dalamnya ilmu pendidikan) yang berkaitan dengan studi
aktivitas manusia. Sebagaimana menurut Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Emzir
dikemukakan ada empat kriteria tentang penilaian terhadap penelitian kualitatif
di antaranya kredibilitas (credibility)
yaitu hasilnya dapat dipercaya dari prespektif partisipan, karena satu-satunya
penilai yang sah terhadap kredibilitas hasil penilitan adalah partisipan.
Kedua
adalah transferabilitas (Transferability)
yaitu tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneraliasisikan
atau ditransfer kepada konteks serta seting yang lain. Dan terakhir kalinya dependabilitas
(Dependability) yaitu kemampuan
memperoleh hasil yang sama jika dilakukan pengamatan yang sama untuk yang kedua
kalinya. Dependabilitas lebih ditekankan pada peneliti tepat dalam
memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang dilakukan.
Konfirmabilitas (confimability) yaitu
kemampuan hasil penelitian dapat dikonfimasikan oleh orang lain.
Banyak penelitian kualitatif yang diragukan kebenaran
dari hasil penelitiannya, utamanya karena terdapat persoalan dalam pengujian keabsahan
hasil penelitian. Keraguan tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu
subjektivitas peneliti menjadi hal yang dominan dalam penelitian kualitatif,
alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasinya terlebih jika
dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol (observasi partisipasi), dan
sumber data kualitatif yang kurang credible
akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Untuk terhindar dari keraguan tersebut maka perlu diteliti kredibilitasnya
dengan penggunaan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lokasi
penelitian, ketekunan observasi serta wawancara yang diperdalam, dan
triangulasi metode.
Dalam penelitian kualitatif karena instrumen utamanya
adalah manusia yaitu peneliti itu sendiri maka pemeriksaan keabsahannya adalah
keabsahan data bukan keabsahan instrumen seperti pada penelitian kuantitatif.
Uji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1)
Perpanjangan pengamatan; untuk pembersihan bias
dari peneliti dan penglihatan data lebih luas.
2)
Peningkatan ketekuan pengamatan; penggalian data
lebih mendalam dan pemfokusan terhadap data yang hendak digali.
3)
Triangulasi; pengecekan kembali data dengan cara penggalian
mendalam ke berbagai sumber, penggantian metode, dan penggalian data di waktu
dan suasana yang berbeda.
4)
Pengecekan teman sejawat; setelah dipaparkan oleh peneliti
hasil temuan sementaranya dan metode penelitiannya kemudian dia meminta masukan
dari teman sejawat yang tidak ikut serta dalam penelitian. Ini adalah cara
untuk menjaga konstistensi dan kejujuran.
5)
Analisis kasus negatif; pencarian dan penemuan
kasus-kasus negatif yang tidak sesuia bahkan bertentangan dengan apa yang sudah
ditemukan sebagai bahan perbandingan.
6)
Kecukupan referensial; pengunakan berbagai alat
seperti perekam suara atau perekam gambar untuk melengkapi catatan tertulis.
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan agar hasil dari penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan dan validitas
(kesahihan) yang tinggi, maka pengecekan data untuk pencapain kredibilitas
penelitian sebagai upaya penjaminan mutu hasil dari penelitian, perlu dilakukan
penelurusan keabsahan data ditentukan dengan penggunaan
kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan). Penentuan kredibelitas
data dimaksudkan untuk pembuktian apa yang dikumpulkan
sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Namun demikian
menurut Trianto bagaimanapun juga dalam penelitian studi
kasus sumber data tidak banyak dan cakupan wilayahnya sempit, tetapi penelitian
dilakukan lebih intensif dan mendalam. Oleh karena itu hasil dari penelitian
studi kasus tidak bisa digeneralisir, dengan kata lain hanya berlaku bagi kasus
itu sendiri.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pengecekan Keabsaan Temuan data Pada Tesis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*