Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Contoh Sumber Data pada Tesis


Tulisan di Halaman ini tentang Pengecekan Keabsahan Temuan merupakan bagian dari Tesis Karya A. Rifqi Amin
untuk download tesisnya klik di bawah ini
 



Sumber Data


Dalam beberapa karya tulis tentang metodologi penelitian banyak dalam referensi disebutkan informan adalah sebagai subjek penelitian. Hal ini karena yang menjadi pelaku pemberi informasi atau data (baik itu orang ataupun benda) adalah salah satunya informan.[1] Sedang sumber data adalah pesan atau pembahasan apa yang disampaikan oleh subjek penelitian atau sesuatu benda dan peristiwa yang diperoleh dari hasil pengamatan. Berbeda dengan sumber data, maka untuk informan dan responden punya definisi tersendiri. Informan adalah seseorang yang mampu dan berkapasitas dimintai peneliti untuk memberi uraian, cerita secara detail tentang di luar dirinya terutama tentang individu lain, situasi, kondisi atau peristiwa di lokasi penelitian. Sedang responden adalah individu yang hanya diminta bercerita tentang apa yang diketahui dan dialami oleh dirinya sendiri dalam menjawab pertanyaan peneliti.[2] Berdasarkan dari penjelasan di atas maka dalam pemilihan informan dilakukan dengan cara penetapan kriteria-kriteria yang layak untuk dijadikan subjek penelitian. Hal tersebut dilakukan supaya data yang dikumpulkan sesuai dengan kasus atau objek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan studi atau penelitian pendahuluan (pra penelitian).
Data  yang berasal dari penelitian kualitatif berbentuk deskriptif, berupa perkataan lisan atau tulisan serta tentang tingkah laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif berwujud uraian terperinci, kutipan langsung, dan dokumentasi kasus.[3] Maka bentuk dari “sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan dalam bentuk dua parameter ‘abstrak’. Misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah, tua-muda, panas-dingin, situasi aman-tidak aman, laba-nirlaba.”[4] Dapat diartikan data tersebut dikumpulkan sebagai suatu cerita tentang apa yang telah dilakukan oleh informan, bukti dokumen apa yang telah dilakukan oleh informan, dan apa yang telah diceritakan oleh informan.
Sedang teknik penjaringan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan informan yang dianggap punya pengetahuan tentang informasi dan masalah secara mendalam, serta dapat dipercaya atau punya kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pusat data yang kokoh.[5] Cara pemilihan sampel purposif (didasarkan pada tujuan) digunakan agar hasil penelitian punya daya transferability, yaitu kemampuan untuk ditransfer pada lembaga pendidikan tinggi lain yang memiliki banyak kesamaan (ciri-ciri utama), bukan untuk digeneralisasi seperti pada penelitian kuantitatif.[6] Teknik ini dilakukan dengan cermat dan relevan dengan desain penelitian serta pada setiap sampel terdapat wakil-wakil dari segala lapisan informan sehingga sampel ini bisa dikatakan representatif karena kepemilikan ciri-ciri yang esensial dari informan. Oleh karena itu dalam pengambilan sampel ditekankan lebih cermat dalam penentuan syarat-syarat bagi sampel agar sesuai dengan tujuan penelitian.[7] Pengambilan data yang dilakukan dinyatakan sudah cukup apabila ‘topik’ data sudah memiliki nilai kemantapan (kejenuhan/tuntas) atau katagori jawaban sumber data selalu sama dipandang atau ditelaah dari sudut dan metode manapun serta data yang dikuatkan oleh pernyataan-pernyataan beberapa informan yang dianggap punya kapabilitas dan kapasitas secara formal di kampus untuk menjawab fokus penelitian serta rumusan-rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan dua teknik sampling yaitu purposif sampling dan snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik diraihnya data dengan cara pencarian informan data ditindak lanjuti dengan pengguliran informan menjadi lebih banyak. Seperti halnya efek bola salju yang menggelinding dari puncak gunung yang bersalju sehingga semakin lama sekamin besar ukurannya.[8] Teknik snowball atau bola salju dipilih karena untuk penyelidikan hubungan antara manusia dalam suatu kelompok, serta penyelidikan bagaimana cara-cara informasi tersebar di kalangan tertentu.[9] Sedang purposif sampling adalah cara dalam pemilihan informan sebagai kelompok terbaik yang mampu sebagai pemberi informasi secara mapan atau mantap serta cukup dengan pertimbangan yang mendalam dan ada pelibatan intuisi (kepekaaan) dari peneliti. Oleh karena itu diupayakan hasil dari penelitian ini bisa di’generalisasi’kan pada tempat/lokasi penelitian lain yang memiliki ciri khas, permasalahan, dan keunikan sama dengan lokasi yang telah atau sedang diteliti.[10]
Sedangkan tentang jenis data dalam penelitian ini, didefinisikan oleh Riduwan bahwa data sebagai bahan mentah yang perlu diolah sehingga dihasilkan informasi yang berfungsi sebagai penunjuk fakta. Oleh karena itu jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi dan karakteristik berupa pernyataan atau kata-kata. Data seperti ini diperoleh dari hasil wawancara sehingga bersifat subjektif karena data tersebut bisa ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda.[11] Oleh sebab itu karena penelitian kualitatif yang cenderung subjektif maka pada kasus tertentu tidak boleh dicantumkan nama atau identitas informan jika pencantuman tersebut bisa menjadi penyebab informan dirugikan. Sebagai gantinya, nama informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.[12]
Sumber data yang akan digali dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata dan tindakan dari informan yang dianggap perlu dan sesuai dengan tujuan penelitian, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen.[13] Sedangkan untuk teknik penjaringan data dilakukan dengan pencatatan hasil dari pengamatan dan wawancara kepada informan yang merupakan hasil kegiatan penglihatan, pendengaran, dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan, serta pembambilan foto atau film yang dianggap perlu. Pengamatan dilakukan terutama saat informan sedang dalam proses penerapan pembelajaran PAI di UNP Kediri. Diantara informan dan subyek penelitian yang akan digali informasinya tersebut adalah dosen (pendidik), mahasiswa (peserta didik), serta pengambil kebijakan (pengelola) kampus yaitu Rektor, Pembantu Rektor, kaprodi beserta staf-stafnya yang lain.
Karena jumlah mahasiswa dan Dosen di UNP sangat banyak maka peneliti perlu untuk pengambilan sampel informan, pengambilan sampel ini bertujuan untuk didapat informasi sebanyak mungkin, bukan untuk dilakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel ini dikenakan pada situasi, subjek (informan), dan waktu.[14] Untuk didapatkan data yang meyakinkan dan terpercaya (kredibel) maka dilakukan pengecekan kembali kepada informan yang lain (triangulasi) tentang segala pernyataan yang dianggap janggal atau kurang memuaskan dari salah satu informan. Bila data atau informasi dari subjek penelitian dinyatakan belum cukup maka dilakukan perpanjangan penelitian agar diperoleh data yang holistik, penyentuhan hingga ke akar permasalahan, dan data benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Dan untuk sumber data tertulis, digali dari buku-buku di perpustkaan STAIN Kediri, perpustakaan UNP Kota Kediri, atau perpustakaan lain yang dipandang memenuhi syarat untuk pendukungan terkumpulnya sumber data. Selain itu sumber data tertulis juga dicari di internet atau alamat website yang sangat relevan dengan penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.



[1]Hamidi, Metode Penelitian, 74.
[2]Ibid., 76-77.
[3]Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO (Jakarta: Kencana, 2010), 4.
[4]Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), 45.
[5]Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), 165.
[6]Putra & Lisnawati, Penelitian Kualitatif, 28.
[7]S. Nasution, Metode Research: Penitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 98-99.
[8]Hamidi, Metode Penelitian, 82-83.
[9]Nasution, Metode Research, 99.
[10]Hamidi, Metode Penelitian, 88.
[11]Riduwan, Metode & Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), 106.
[12]Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Tesis, 8.
[13] Moleong, Metodolig Penelitian Kulaitatif, 112.
[14]Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Tesis, 51.


Data (sumber gambar statistikian)




Baca tulisan menarik lainnya: