Tulisan di Halaman ini tentang Pengecekan Keabsahan Temuan merupakan bagian dari Tesis Karya A. Rifqi Amin
untuk download tesisnya klik di bawah ini
Sumber Data
Dalam beberapa karya tulis
tentang metodologi penelitian banyak dalam referensi disebutkan informan adalah
sebagai subjek penelitian. Hal ini karena yang menjadi pelaku pemberi informasi
atau data (baik itu orang ataupun benda) adalah salah satunya informan.
Sedang sumber data adalah pesan atau pembahasan apa yang disampaikan oleh
subjek penelitian atau sesuatu benda dan peristiwa yang diperoleh dari hasil
pengamatan. Berbeda dengan sumber data, maka untuk informan dan responden punya
definisi tersendiri. Informan adalah seseorang yang mampu dan berkapasitas
dimintai peneliti untuk memberi uraian, cerita secara detail tentang di luar
dirinya terutama tentang individu lain, situasi, kondisi atau peristiwa di
lokasi penelitian. Sedang responden adalah individu yang hanya diminta
bercerita tentang apa yang diketahui dan dialami oleh dirinya sendiri dalam
menjawab pertanyaan peneliti.
Berdasarkan dari penjelasan di atas maka dalam pemilihan informan dilakukan
dengan cara penetapan kriteria-kriteria yang layak untuk dijadikan subjek
penelitian. Hal tersebut dilakukan supaya data yang dikumpulkan sesuai dengan
kasus atau objek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan studi
atau penelitian pendahuluan (pra penelitian).
Data yang berasal dari penelitian kualitatif
berbentuk deskriptif, berupa perkataan lisan atau tulisan serta tentang tingkah
laku manusia yang dapat diamati. Data kualitatif berwujud uraian terperinci,
kutipan langsung, dan dokumentasi kasus.
Maka bentuk dari “sumber data kualitatif adalah sumber data yang disuguhkan
dalam bentuk dua parameter ‘abstrak’. Misalnya: banyak-sedikit, tinggi-rendah,
tua-muda, panas-dingin, situasi aman-tidak aman, laba-nirlaba.”
Dapat diartikan data tersebut dikumpulkan sebagai suatu cerita tentang apa yang
telah dilakukan oleh informan, bukti dokumen apa yang telah dilakukan oleh informan,
dan apa yang telah diceritakan oleh informan.
Sedang teknik penjaringan data
dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive
sampling, yaitu pemilihan informan yang dianggap punya pengetahuan tentang
informasi dan masalah secara mendalam, serta dapat dipercaya atau punya
kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pusat data yang kokoh.
Cara pemilihan sampel purposif (didasarkan pada tujuan) digunakan agar
hasil penelitian punya daya transferability,
yaitu kemampuan untuk ditransfer pada lembaga pendidikan tinggi lain yang
memiliki banyak kesamaan (ciri-ciri utama), bukan untuk digeneralisasi seperti
pada penelitian kuantitatif. Teknik ini dilakukan dengan cermat dan
relevan dengan desain penelitian serta pada setiap sampel terdapat wakil-wakil
dari segala lapisan informan sehingga sampel ini bisa dikatakan representatif
karena kepemilikan ciri-ciri yang esensial dari informan. Oleh karena itu dalam
pengambilan sampel ditekankan lebih cermat dalam penentuan syarat-syarat bagi
sampel agar sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengambilan data yang dilakukan dinyatakan sudah cukup apabila ‘topik’ data
sudah memiliki nilai kemantapan (kejenuhan/tuntas) atau katagori jawaban sumber
data selalu sama dipandang atau ditelaah dari sudut dan metode manapun serta data
yang dikuatkan oleh pernyataan-pernyataan beberapa informan yang dianggap punya
kapabilitas dan kapasitas secara formal di kampus untuk menjawab fokus
penelitian serta rumusan-rumusan masalah penelitian.
Dalam penelitian ini digunakan dua teknik sampling yaitu purposif sampling dan snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik diraihnya data dengan cara
pencarian informan data ditindak lanjuti dengan pengguliran informan menjadi
lebih banyak. Seperti halnya efek bola salju yang menggelinding dari puncak
gunung yang bersalju sehingga semakin lama sekamin besar ukurannya.
Teknik snowball atau bola salju
dipilih karena untuk penyelidikan hubungan antara manusia dalam suatu kelompok,
serta penyelidikan bagaimana cara-cara informasi tersebar di kalangan tertentu.
Sedang purposif sampling adalah cara
dalam pemilihan informan sebagai kelompok terbaik yang mampu sebagai pemberi
informasi secara mapan atau mantap serta cukup dengan pertimbangan yang mendalam
dan ada pelibatan intuisi (kepekaaan) dari peneliti. Oleh karena itu diupayakan
hasil dari penelitian ini bisa di’generalisasi’kan pada tempat/lokasi
penelitian lain yang memiliki ciri khas, permasalahan, dan keunikan sama dengan
lokasi yang telah atau sedang diteliti.
Sedangkan tentang jenis data
dalam penelitian ini, didefinisikan oleh Riduwan bahwa data sebagai bahan
mentah yang perlu diolah sehingga dihasilkan informasi yang berfungsi sebagai
penunjuk fakta. Oleh karena itu jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi dan
karakteristik berupa pernyataan atau kata-kata. Data seperti ini diperoleh dari
hasil wawancara sehingga bersifat subjektif karena data tersebut bisa
ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda.
Oleh sebab itu karena penelitian kualitatif yang cenderung subjektif maka pada
kasus tertentu tidak boleh dicantumkan nama atau identitas informan jika
pencantuman tersebut bisa menjadi penyebab informan dirugikan. Sebagai
gantinya, nama informan dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
Sumber data yang akan
digali dalam penelitian ini adalah berupa kata-kata
dan tindakan dari informan yang dianggap perlu dan sesuai dengan tujuan
penelitian, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen.
Sedangkan untuk teknik penjaringan data dilakukan
dengan pencatatan hasil dari pengamatan dan wawancara kepada informan
yang merupakan hasil kegiatan penglihatan, pendengaran,
dan dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan, serta
pembambilan foto atau film yang dianggap perlu. Pengamatan dilakukan terutama
saat informan sedang dalam proses penerapan pembelajaran
PAI di UNP Kediri. Diantara informan dan subyek penelitian yang
akan digali informasinya tersebut adalah dosen
(pendidik), mahasiswa (peserta didik),
serta pengambil kebijakan (pengelola) kampus
yaitu Rektor, Pembantu Rektor, kaprodi beserta staf-stafnya yang lain.
Karena jumlah mahasiswa dan Dosen di UNP sangat banyak
maka peneliti perlu untuk pengambilan sampel informan, pengambilan sampel ini
bertujuan untuk didapat informasi sebanyak mungkin, bukan untuk dilakukan
rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel ini dikenakan pada situasi, subjek
(informan), dan waktu.
Untuk didapatkan data yang meyakinkan dan terpercaya (kredibel) maka dilakukan
pengecekan kembali kepada informan yang lain (triangulasi) tentang segala
pernyataan yang dianggap janggal atau kurang memuaskan dari salah satu
informan. Bila data atau informasi dari subjek penelitian dinyatakan belum
cukup maka dilakukan perpanjangan penelitian agar diperoleh data yang holistik,
penyentuhan hingga ke akar permasalahan, dan data benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. Dan untuk sumber data tertulis, digali dari buku-buku di
perpustkaan STAIN Kediri, perpustakaan UNP Kota Kediri, atau perpustakaan lain
yang dipandang memenuhi syarat untuk pendukungan terkumpulnya sumber data.
Selain itu sumber data tertulis juga dicari di internet atau alamat website
yang sangat relevan dengan penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya: