Penulisan
tesis ini secara teknis dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu pertama bagian awal tesis; yang memuat
beberapa halaman terletak pada sebelum halaman yang memiliki bab. Kedua bagian inti tesis; yang memuat
beberapa bab dengan format (susunan/sistematika) penulisan disesuaikan pada
karakteristik pendekatan penelitian kualitatif. Dan ketiga bagian akhir tesis; meliputi daftar rujukan,
lampiran-lampiran yang berisi lampiran foto atau dokumen-dokumen lain yang
relevan, dan daftar riwayat hidup penulis yang diuraikan secara naratif terdiri
dari tiga paragraf.[1]
Penelitian
ini terdiri dari enam bab, yang mana satu bab dengan bab lain ada keterkaitan
dan ketergantungan secara sistematis, dengan kata lain pembahasannya berurutan
dari bab pertama hingga ke enam. Dengan artian dalam pembacaan tesis ini secara
utuh dan benar adalah harus diawali dari bab satu terlebih dahulu, kemudian
baru bab ke dua, dan seterusnya secara berurutan hingga bab ke enam. Dengan demikian
karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka analasi yang digunakan
adalah berpola induktif yaitu dari khusus ke umum.[2] Artinya, penelitian ini terdapat
pemaparan pernyataan-pernyataan yang didasarkan pada realitas atau fenomena
(khusus), kemudian disimpulkan dengan cara pengembangan teori yang didasarkan
pada realitas dan teori yang ada (umum). Sebagaimana menurut Trianto bahwa
penelitian yang induktif adalah kegiatannya dimulai dari pengumpulan data yang
kemudian dikaji dan disimpulkan secara rasional dengan acuan pada pengetahuan
(teori) yang relevan.[3] Jika digambarkan hubungan
antara beberapa bab dan sejauh mana cakupan pembahasannya tersebut maka dapat
diuraikan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Model Penelitian Piramida Terbalik
Model
Penelitian piramida terbalik tersebut digunakan agar bacaan mudah dipahami secara
tuntas dan komperhensif sehingga bisa diketahui isi tesis secara utuh dan
benar. Lebih
lanjut agar mudahnya penulisan dan pemahaman secara komperhensif tentang pembahasan penelitian ini, maka dipandang perlu untuk pemaparan sistematika penulisan laporan dan
pembahasan tesis sesuai dengan
penjabaran berikut:
a.
Bab pertama berisi tentang konteks
penelitian, fokus penelitian dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penelitian terdahulu, definisi istilah, dan diakhiri dengan
sistematika pembahasan. Dalam bab ini secara umum pembahasannya berisi tentang
harapan supaya pembaca bisa menemukan latar belakang atau alasan secara
teoritis dari sumber bacaan terpercaya dan keadaan realistis di lokasi
penelitian. Selain itu dalam bab ini juga dipaparkan tentang posisi tesis dalam
ranah ilmu pengetahuan yang orisinal dengan tetap dijaga hubungan kesinambungan
dengan ilmu pengetahuan masa lalu. Dengan demikian disimpulkan bab ini menjadi dasar atau titik acuan metodologis dari bab-bab
selanjutnya. Artinya bab-bab selanjutnya tersebut isinya adalah pengembangan
teori, yang lebih banyak pada pendukungan atau pengokohan sebuah teori yang didasarkan
atau diacu pada bab 1 ini sebagai patokan pengembangannya.
b.
Bab kedua memuat kajian pustaka atau kajian teori yang
meliputi pengertian sistem pembelajaran PAI, komponen sistem pembelajaran, peran
penting pembelajaran PAI, komponen kurikulum PAI, faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas sistem pembelajaran PAI. Selanjutnya dipaparkan tentang pengertian
Perguruan Tinggi Umum, Ciri Utama PAI di Perguruan Tinggi Umum, Kedudukan PAI
di Perguruan Tinggi Umum, Tantangan PAI di Perguruan Tinggi Umum, dan Peran
penting PAI di Perguruan Tinggi Umum. Berikutnya dipaparkan tentang sistem
pembelajaran PAI di PTU yang disesuaikan dengan fokus penelitian meliputi materi
pembelajaran PAI di perguruan tinggi umum, kompetensi mahasiswa yang diharapkan
setelah mengikuti mata kuliah PAI, strategi pembelajaran PAI diperguruan tinggi umum, dan evaluasi
pembelajaran PAI di PTU. Secara garis besar bab ini memuat tentang bagaimana
ciri khusus sistem pembelajaran PAI secara umum termasuk faktor-faktor yang
menjadi pengaruhnya, penjelasan tentang alasan penggunaan istilah PTU beserta
contoh-contoh PTU, dan sejauh mana peran penting PAI di PTU secara historis
serta filosofis. Dengan kata lain bab ini berisi teori-teori tentang atau
bersangkut paut tentang pembelajaran PAI dan perguruan tinggi umum sebagai
alasan atau penguat tentang pentingnya pengembangan PAI di PTU.
c.
Bab ketiga merupakan metode
penelitian yang mengurai tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran
peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. Lebih jelasnya bab ini adalah penguraian
tentang alasan penggunaan pendekatan kualitatif, posisi atau peran peneliti di
lokasi penelitian, penjelasan keadaan secara konkrit lokasi penelitian, dan
strategi penelitian yang digunakan agar dihasilkan penelitian ilmiah yang bisa
dipertanggungjawabahkan secara hukum serta kaidah keilmiahan yang universal.
d.
Bab keempat berisi pemaparan
data-data dari hasil penelitian tentang gambaran umum yang berkaitan dengan
sistem pembelajaran PAI di UNP Kediri meliputi data dosen PAI, latar belakang
Mahasiswa, kegiatan keagamaan agama Islam, pengaturan sistem pembelajaran PAI
oleh Pengelola, kepedulian pengelola terhadap kegiatan keagamaan di kampus, dan
upaya pembentukan forum dosen PAI di UNP. Sedang temuan penelitian ini
dihasilkan tentang sistem pembelajaran PAI di UNP yang diuraikan pada Materi
Kurikulum PAI, Kompetensi Mahasiswa yang diharapkan setelah mengikuti mata
kuliah, Strategi Pembelajaran PAI, dan Evaluasi Pembelajaran PAI. Pemaparan
tentang ‘fakta’ sebagai gambaran umum yang terkait dengan pembelajaran PAI di
PTU dirasa perlu untuk dipaparkan sebagai penguat dan penyokong dalam pemberian
simpulan, implikasi, dan rekomendasi penelitian yang berada di bab VI. Bisa
dikatakan bab ini memuat tentang data-data yang kompleks, data-data yang
dianggap penting digali dengan sebanyak-banyaknya, dan dilakukan secara
mendalam.
e.
Bab kelima pembahasan tentang hasil
penelitian yang terkait dengan tema penelitian dengan cara penelusuran titik
temu antara teori yang sudah di paparkan di bab 1 dan bab 2 yang kemudian dikaitkan
dengan hasil penemuan penelitian yang merupakan realitas empiris pada bab 4
dengan digunakan analisis serta pencarian pemaknaan sesuai dengan metode pada
bab 3. Dengan artian pada bab ini dilakukan pembahasan secara holistik dengan
cara penganalisaan data dan dilakukan pengembangan gagasan yang didasarkan pada
bab-bab sebelumnya.
f.
Bab keenam adalah penutup yang berisi
kesimpulan dan saran-saran atau rekomendasi, kemudian dilanjutkan dengan daftar
rujukan dan lampiran-lampiran. Bab ini berisi tentang inti sari dari hasil
penelitian yang dikerucutkan, kemudian berdasarkan pada bab-bab sebelumnya dijabarkan
implikasi teoritis dan praktis dari hasil penelitian ini yang ditindaklanjuti
dengan pemberian beberapa rekomendasi ilmiah.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Contoh Sistematika Pembahasan pada Tesis"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*