PERINGATAN!: puisi ini hanya
untuk kalian yang sudah berumu 20 Tahun ke atas. Selain itu juga tidak
diperkenankan untuk dibaca bagi anda yang tidak suka kebebasan dalam menulis
puisi. Dalam puisi ini mengandung kata-kata yang tidak pantas diucapkan di depan
anak di bawah umur 18 tahun.
Udin,
Paijah, dan Bento
Oleh: Sang Banjir Embun
Si Bento tertawa hitam
Paijah pun terpekik kurus
Sedang Udin si bangka Keranjang
Mereka tersatu dalam kubangan
Udin pun mendekte Paijah dan Bento
Namun Bento sicerdik picik
Dan Paijah si penjilat pantat
Itulah si bangsat yang terbangsat
3 ekor pembangsat tatanan
Paijah yang bermuka dua
Bento yang licik dan porno
Udin menjadi Kyai pembangkang Agama
3 Gerombol Penjahat Kehidupan
Pensiksa batin manusia
Udin, Paijah, dan Bentolah bangsatnya
Pecundang kehidupan yang beringas
Menata-nata untuk membuang
Menyusun-susun untuk melempar
Dan akhirnya kalianlah yang terbuang
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Udin, Paijah, dan Bento"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*