Pengertian
sikap
Oleh:
Agus Puguh Santosa
Sumber foto: Koleksi Pribadi Agus Pugoh Santoso
Sikap adalah evaluasi terhadap objek, isu atau
orang.
Linda mengartikan sikap sebagai konsep evaluatif yang telah dipelajari dan
dikaitkan dengan pola pikir, perasaan dan prilaku kita.
Sedangkan Sarlito memandang sikap sebagai suatu proses penilaian yang dilakukan
seseorang terhadap suatu objek.
Adapun Hudainiyah mengatakan sikap adalah
kecenderungan untuk bertindak dan bereaksi terhadap suatu rangsangan.
Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Muhibbin bahwa sikap adalah
kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk
terhadap orang atau barang tertentu.
Secara lebih kompleks sikap merupakan organisasi
pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg,
yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang
tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang
dipilihnya.
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa
sikap merupakan kecenderungan prilaku subjek terhadap objek, yang didahului
dengan adanya perasaan dan penilaian terhadap objek, yang dilandasi atas dasar
pengetahuan yang dimiliki subjek terhadap objek, sehingga terlihat prilaku yang
nyata terhadap objek tersebut.
Dengan pengertian lain, prilaku yang muncul dari
subjek, baik itu perilaku mendekat atau
menjauh, menolak atau menerima, itu terjadi karena subjek terlebih dahulu telah
memiliki perasaan tertentu (baik suka atau tidak, senang atau tidak) atau
subjek telah memiliki penilaian tertentu terhadap objek. Penilaian ini
didasarkan atas pengetahuan subjek tentang objek. Sehingga subjek berdasarkan
pengetahuan yang dimilikinya mengadakan evaluasi untuk mengambil suatu tindakan.
Dengan demikian sikap memiliki pengertian yang tidak
berdiri sendiri, melainkan kompleks karena melibatkan beberapa komponen yang
meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan/ emosi) dan konatif
(perilaku).
Berkaitan dengan komponen-komponen sikap, Bimo
Walgito menjelaskan bahwa;
Komponen
kognitif (komponen perseptual) merupakan komponen yang berkaitan dengan
pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan
bagaimana seseorang memersepsikan objek. Komponen afektif (komponen emosional) merupakan komponen yang berhubungan dengan
rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan
arah sikap, positip atau negatif. Sementara itu, komponen konatif (komponen
perilaku) merupakan komponen yang berhubungan dengan kecenderungan seseorang
untuk berperilaku terhadap objek sikap. Komponen-komponen tersebut membentuk
struktur sikap.
Sedangkan Sarlito dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Sosial menjelaskan bahwa;
Sikap adalah
konsep yang dibentuk oleh tiga komponen, yaitu kognitif, afektif dan perilaku.
Komponen kognitif berisi semua perilaku serta ide-ide yang berkenaan dengan
objek sikap. Isi pemikiran seseorang meliputi hal-hal yang diketahuinya sekitar
objek sikap, dapat berupa tanggapan atau keyakinan, kesan, atribut dan
penilaian tentang objek…komponen afektif dari sikap meliputi perasaan atau
emosi seseorang terhadap objek. Adanya komponen afeksi dari sikap, dapat
diketahui melalui perasaan suka atau tidak suka, senang atau tidak senang
terhadap objek…komponen perilaku dapat diketahui melalui respon subjek yang
berkenaan dengan objek. Respon yang dimaksud bisa berupa tindakan atau
perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intensi atau niat untuk melakukan
perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap.
Sejalan dengan ini, Faturrohman meenjelaskan :
Ada tiga hal
penting yang terkandung dalam, aspek afeksi (perasaan), aspek kognisi
(keyakinan) dan aspek prilaku (dalam bentuk nyata atau kecanderungan). Aspek
afeksi dari sikap terlihat dengan adanya penilaian dan perasaan terhadap suatu objek
bila seseorang bersikap. Perasaan yang ditujukan kepada objek tertentu bisa
positif bisa juga negatif. Perkataan yang berhubungan dengan kekaguman, pujian,
atau penghargaan adalah sebagai contoh perasaan positif yang ditujukan secara
verbal. Sedangkan senyuman, pupil yang melebar, rona yang cerah, adalah contoh
dari ekspresi sikap posistif yang non verbal. Contoh perasaan negatif dari
sikap yang diekspresikan secara verbal adalah cemoohan, sedangkan kerutan dahi
dan muka cemberut adalah contoh dari ekspresi sikap negatif non verbal…aspek
kognitif merupakan ekspresi dari keyakinan. Keyakinan ini tidak semata-mata
berisi pengetahuan yang sesuai dengan kenyataan atau fakta, tetapi pengetahuan
yang dimaksud terutama adalah opini tentang sesuatu yang belum tentu sesuai
dengan kenyataan…aspek konasi sikap bisa berupa kecenderungan perilaku, intensi
(niat), komitmen dan perbuatan respektif kepada objek sikap yang bisa dalam
berbentuk positif atau negatif.
Jadi dari aspek kognitif ini, subjek bisa memiliki
persepsi, kesan, atribut dan mampu mengenal tentang suatu objek. Dan dari aspek
afektif, subjek bisa mengungkapkan perasaannya / emosinya terhadap objek.
Apakah ia merasa suatu objek itu menyenangkan atau tidak bagi dirinya, atau
subjek menyukai atau tidak terhadap objek. Sedangkan dari aspek konatif, subjek
menunjukkan reaksi yang berupa perilaku sebagai aksi terhadap objek. Perilaku
tersebut bisa berupa perilaku positif maupun negatif. Perilaku positif akan
membuat subjek berperilaku membantu, menolong maupun menyokong objek. Dengan
kata lain subjek akan berusaha untuk berperilaku yang mendekatkan dirinya
dengan objek. Dan begitu sebaliknya, jika subjek berperilaku negatif, maka
subjek akan berusaha untuk berperilaku menjauh dari objek.
Dalam hal ini Abu Ahmadi membagi sikap menjadi dua,
yaitu berdasarkan objeknya dan arah gerakannya. Berdasarkan objeknya sikap
dibagi menjadi dua, yaitu sikap sosial dan sikap individu. Sikap sosial
merupakan sikap yang dinyatakan oleh orang banyak yang objeknya adalah objek sosial
dan dilakukan berulang-ulang. Sedang sikap individu merupakan sikap yang
dimiliki oleh seorang individu terhadap objek yang tunggal. Dan jika dilihat
dari arah gerakannya, sikap dibedakan menjadi dua, sikap positif dan sikap
negatif. Sikap positif merupakan sikap yang menunjukkan atau memperhatikan,
menerima, mengakui atau menyetujui. Sedangkan sikap negatif merupakan
kebalikannnya, yaitu sikap menolak atau tidak menyetujui.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Pengertian Sikap"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*