3. Peran Penting Sistem Pembelajaran PAI
Proses pembelajaran agama Islam adalah sebagai perwujudan dakwah yang
senantiasi terjadi
secara dinamis serta
dimunculkannya kesadaran motivasi yang besar pada peserta didik guna pencarian keridhaan
dari Allah SWT. Jika pembelajaran agama Islam dimaknai sebagai sesuatu yang
statis maka pembelajaran hanyalah menjadi rutinitas yang kurang dimiliki makna.
Selain itu pembelajaran pendidikan Islam hendaknya didasarkan dan digerakkan
pada keimanan dan komitmen tinggi terhadap ajaran agama Islam.
Oleh karena itu untuk diperolehnya hasil dan pencapaian tujuan secara optimal
pada pembelajaran PAI maka perlu dibentuknya sistem pembelajaran PAI secara
utuh dan kokoh. Selain itu dengan adanya sistem pembelajaran PAI yang kokoh
dapat menjadi pengaruh positif, baik sistem pembelajaran PAI yang dinaungi oleh
satu pendidik sebagai penanggung jawab tujuan pembelajaran di dalam kelas (sistem
pembelajaran PAI yang dilaksanakan dan dikelola oleh satu pendidik) maupun
sistem pembelajaran PAI dalam lingkup satu lembaga yang terdiri dari seluruh
pendidik atau dosen PAI di lembaga tersebut dalam usaha pensuksesan tujuan institusional.
Guna sebagai pendukung pada pembahasan di atas tentang peran penting
sistem pembelajaran PAI secara umum dan lebih bersifat konstruksi pada PAI agar
eksistensinya terjaga maka menurut Wina Sanjaya ada beberapa manfaat yang
dicapai jika kajian tentang sistem pembelajaran dilaksanakan dengan baik, di
antara manfaat tersebut adalah:
a.
Arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan
serta dirumuskan dengan jelas, konkrit, dan terorganisir. Hal ini supaya dapat membantu
dalam penentuan langkah-langkah proses pembelajaran, sebagai bahan utama dalam pengembangan
komponen-komponen pembelajaran, dan dijadikan tolak ukur sejauh mana
efektivitas proses pembelajaran.
b.
Kinerja pendidik lebih sistematis, sehingga pola
fikirnya dan kegiatannya lebih runtut yang dimungkinkan diperoleh hasil
optimal. Dengan kata lain bisa terhindar dari kegiatan-kegiatan yang tidak
perlu dilakukan.
c.
Sebagai perancang pembelajaran dengan optimalisasi
segala potensi serta sumber daya yang relevan dan tersedia. Pada akhirnya
diharapkan tercapainya efisiensi, dengan alakosi waktu yang sama namun bisa dihasilkan
mutu pembelajaran yang berkualitas.
d.
Menjadi bahan umpan balik, yaitu untuk diketahuinya
keberhasilan pembelajaran sudah sesuai tujuan atau belum. Selain itu untuk penilaian
komponen pembelajaran manakah yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki
kualitasnya agar bisa pada tahap pencapaian tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Dari pembahasan di atas maka dapat diambil intisarinya yaitu sistem
pembelajaran secara umum punya nilai guna teknis yang sangat tinggi dan sebagai
instrumen dalam perbaikan-perbaikan dari beberapa komponen pada sistem yang
dinilai masih kurang. Namun sebagaimana pada pembahasan sebelumnya khusus untuk
sistem pembelajaran PAI di dalamnya perlu ditambah komponen yang tak nampak
(non fisik) yaitu penyelenggaraan sistem pembelajaran PAI menjadi bagian dari
salah satu bentuk dakwah. Artinya penyelenggaraan sistem pembelajaran PAI tidak
hanya bentuk mentransfer ilmu saja, namun sebagai wujud dakwah atau ajakan untuk
menuju kebenaran. Dengan penekanan pada ajakan atau seruan ini maka sistem
pembelajaran PAI bisa menjadi salah satu cara dalam mencetak generasi yang
cinta pada kebenaran, pada nilai-nilai moralitas, dan nilai-nilai etika serta
estetika yang Islami. Sebagaimana menurut Syafaruddin dan Irwan Nasution tentan perang penting sistem pembelajaran adalah
sebagai bantuan bagi pendidik supaya mudah dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga
mampu menjadi pengantar peserta didik
kepada tujuan. Selain itu agar kinerja dosen bisa dipermudah dengan
adanya solusi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran secara holistik yang
muncul bisa dari peserta didik, pendidik (dosen), kurikulum, dan karena faktor
lingkungan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan tentang peran penting
sistem pembelajaran PAI dengan sudut pandang tertentu bisa digunakan dalam
penilaian dan pemahaman tentang PAI yang tidak hanya berkutat tentang
masalah–masalah syariat seperti benar-salah, haram-halal, pahala-dosa,
iman-kafir, dan surga-neraka. Namun sistem pembelajaran PAI diupayakan bisa terjadi
pemaduan antara pengetahuan keagamaan dengan upaya pengembangan ilmu
pengetahuan teknologi untuk peningkatan mutu manusia. Sebagaimana menurut
Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 pada pasal 2 ayat 2 yang diterangkan
“Pendidikan agama
bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya
dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.”
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Contoh BAB II Tesis: Peran Penting Sistem Pembelajaran PAI"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*