Terima
kasih, blog Banjir Embun telah dipercaya untuk digunakan sebagai referensi
karya tulis oleh beberapa akademisi dan calon ilmuwan muda. Berikut puluhan BUKTI blog Banjir Embun mendapat kepercayaan masyarakat ilmiah (ilmuwan):
<< Puluhan bukti blog Banjir Embun mendapat kepercayaan masyarakat luas >>
<< Puluhan bukti blog Banjir Embun mendapat kepercayaan masyarakat luas >>
Topik lain:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Metode
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Oleh: Ainul Mahbubah
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, hendaknya
pendidik dalam menerapkan metode
terlebih dahulu
melihat situasi
dan
kondisi yang
paling
tepat untuk
dapat diterapkannya
suatu metode tertentu, agar
dalam situasi
dan kondisi
tersebut dapat
tercapai
hasil proses pembelajaran dan
membawa peserta didik ke
arah yang sesuai dengan
tujuan
pendidikan. Untuk itu dalam memilih metode yang
baik pendidik harus memperhatikan hal-hal
di bawah ini:
a.
Faktor Tujuan yang Hendak Dicapai atau
Kompetensi yang Harus Dikuasai oleh Peserta Didik.
Sebagaimana diketahui
bahwa setiap proses pendidikan atau pembelajaran menargetkan tujuan tertentu. Di
dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas
pendidik dan peserta didik, harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Hal ini sangat penting karena mengajar adalah proses yang memiliki tujuan. Adapun tujuan dalam
pembelajaran ada yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan mengetahui perbedaan tujuan tersebut
pendidik dapat memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang akan dicapainya
sehingga dapat mempersiapkan media dan metode pembelajaran yang akan digunakan
dengan tepat.
Sedangkan kompetensi,
menurut R.M. Guion, sebagaimana dikutip
Hamzah B. Uno, adalah “kemampuan
atau kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan
mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan
berlangsung terus dalam periode waktu yang lama.”[1]
Dari pendapat tersebut
dapat dipahami bahwa suatu kemampuan
merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari
pikiran, sikap dan perilakunya. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan terdapat kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik
meliputi kompetensi lulusan, kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar.[2] Semua kompetensi tersebut harus pula
diperhatikan sebelum memilih metode. Oleh
karenanya keberhasilan suatu metode pembelajaran dapat ditentukan dari
keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi.
b.
Materi atau Bahan Pembelajaran
Dalam menetapkan metode pembelajaran pendidik
hendaknya memperhatikan bahan pembelajaran yang akan disampaikan, baik isi,
sifat maupun cakupannya. Kemp dan Merril dalam Hamzah B.Uno membedakan isi materi
pembelajaran menjadi 4 jenis, yaitu fakta, konsep, prosedur dan prinsip.[3] Dengan
perbedaan ini terlihat masing-masing jenis materi sudah pasti memerlukan metode
pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya:
1) Materi fakta berupa
segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran. Contoh; mengingat nama suatu obyek,
simbol atau peristiwa dapat disampaikan dengan alternatif metode seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
2) Materi konsep berupa segala yang berwujud
pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi
definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi, dan sebagainya, maka
alternatif metode yang dapat digunakan adalah metode diskusi kelompok atau
resitasi.
3) Materi prinsip berupa hal-hal utama, pokok, dan posisi
terpenting meliputi dalil, rumus, paradigma, serta hubungan antarkonsep yang
menggambarkan implikasi sebab akibat, dapat digunakan alternatif metode diskusi terpimpin, debat dan studi kasus.
4) Materi prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis
atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem dengan alternatif metode yang dapat digunakan
adalah metode drill, demonstrasi, atau eksperimen.
Berdasarkan perbedaan
karakteristik materi pembelajaran tersebut, pendidik harus mempertimbangkan dengan cermat dalam memilih metode,
karena apabila di dalam penyampaian materi digunakan metode yang efektif, maka tujuan pembelajaran pun dapat dicapai secara mudah dan efektif pula.
c.
Faktor Peserta Didik
Pembelajaran
menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan peserta didik tidak hanya pada
apa yang dipelajarinya. Dengan demikian, pembelajaran menempatkan peserta didik
sebagai subjek bukan sebagai objek. Maka dari itu, agar pembelajaran dapat
mencapai hasil yang optimal, pendidik perlu memahami karakteristik peserta
didik karena beberapa metode mengajar ada yang menuntut pengetahuan dan
kecakapan serta kecekatan tertentu dan sesuai dengan kemampuan perkembangan dan kepribadian para peserta
didik.
Peserta
didik memiliki latar belakang kecerdasan, bakat, minat, hobi, dan kecenderungan
yang berbeda. Demikian pula, perbedaan tingkat usia peserta didik menyebabkan
terjadinya perbedaan sikap kejiwaan. Keadaan yang demikian itu harus
dipertimbangkan dalam pemilihan metode pembelajaran.
Berkaitan
hal tersebut di atas, Omar Mohammad al Toumy
al-Syaibani dalam Abuddin Nata mengatakan;
….maka di antara kewajiban pendidik muslim adalah bahwa ia memahami
sepenuhnya kekuatan dan ciri-ciri bio-psikologis, yang bermakna sekumpulan
kekuatan dan ciri-ciri jasmaniah dan psikologis yang mempengaruhi tingkah laku
pelajar pada proses belajarnya. Seorang pendidik muslim wajib memelihara dan
mempertimbangkan berbagai ciri-ciri peserta didik tersebut dalam kegiatan
pengajarannya untuk menjamin kejayaan dalam pekerjaannya.[4]
Pendapat
di atas menjelaskan pentingnya para pendidik memahami karakteristik peserta
didiknya dengan berbagai perbedaan. Agar pembelajaran berjalan dengan efektif
dan efisien maka dalam memilih metode harus sesuai dengan tingkat kematangan,
bakat, minat, kondisi dan gaya belajar peserta didik. Dengan demikian tidaklah
dibenarkan jika dalam melaksanakan proses pembelajaran pendidik hanya
menerapkan satu macam metode tanpa
memperhatikan kondisi peserta didiknya.
d.
Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan
faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan diterapkan suatu metode. Wina Sanjaya menyatakan bahwa:
Ada
dua hal yang termasuk ke dalam faktor lingkungan belajar, yaitu lingkungan
fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi keadaan dan kondisi
sekolah, misalnya jumlah peserta didik dalam kelas, laboratorium, perpustakaan, dan di mana
lokasi sekolah itu berada. Lingkungan psikologis adalah iklim sosial yang ada
di lingkungan sekolah itu misalnya keharmonisan hubungan antara pendidik dengan
pendidik, antara pendidik dengan kepala sekolah, keharmonisan antara pihak
sekolah dengan orang tua.[5]
Berdasarkan pendapat di
atas terlihat bahwa adanya perbedaan pada lingkungan belajar. Hal ini harus
menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan metode pengajaran karena lokasi
tempat berlangsungnya suatu kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
pemilihan suatu metode. Suatu contoh sekolah yang berada dekat jalan raya,
terminal atau pasar yang bising tentu tidak akan efektif bila pendidik hanya menerapkan
metode ceramah semata.
e.
Faktor Fasilitas
Yang termasuk dalam faktor fasilitas adalah alat atau media pembelajaran
dengan berbagai macamnya dan juga sumber belajar yang tersedia. Faktor ini
harus dipertimbangkan pula dalam pemilihan penerapan suatu metode, karena
setiap metode menghendaki alat dan sumber yang berbeda-beda. Pengaruh fasilitas
dalam pemilihan metode nyata dalam situasi di mana metode demonstrasi dan
eksperimen tidak dapat diterapkan karena tidak tersedianya alat-alat dan bahan
penunjangnya.
Seringkali terjadi
dalam kegiatan proses belajar-mengajar pendidik cenderung hanya menggunakan
metode ceramah bila tidak tersedia fasilitas penunjang yang memungkinkan untuk
diterapkan metode-metode lainnya. Hal ini disebabkan metode ceramah tidak
terlalu menuntut fasilitas yang banyak bila dibandingkan dengan tuntutan metode
lainnya seperti diskusi, demonstrasi dan eksperimen.
f.
Faktor Kesiapan Pendidik
Menurut
Wina Sanjaya “pendidik merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi strategi pembelajaran.”[1]
Hal ini berarti pendidik dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat
penting. Pendidik harus menguasai beraneka strategi dan metode mengajar yang menuntut berbagai
persyaratan tertentu yang perlu dipenuhi oleh pendidik. Persyaratan itu di
antaranya; ia harus mengerti tentang metode itu (misalnya jalannya pengajaran
serta kebaikan dan kelemahannya, situasi
yang tepat di mana metode itu efektif dan wajar) dan trampil menggunakan
metode. Pendidik yang kualitas
berbahasanya kurang baik dan bersuara yang lirih tidak akan tepat jika terlalu
sering menggunakan metode ceramah. Begitu pula bila pendidik yang tidak
menguasai seluk beluk metode eksperimen dan metode Jigsaw tentunya juga tidak dapat
akan menggunakan metode tersebut dengan efektif dalam menyampaikan materi
pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan setiap metode
menuntut wawasan, ketrampilan dan pengalaman pendidik yang akan menerapkannya.
[1]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),
198.
[1]Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), 78.
[2] Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),61.
[3]Ibid.,24.
[5]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006),146.
[6]Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),
198.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*