Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

Contoh SKRIPSI Penelitian Tindakan Kelas BAB III Metodologi Penelitian



  IMPLEMENTASI METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ SISWA KELAS X-1 MAN PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2010/2011
 Oleh:
LUTHFI DAMAYANTI
 Sumber Foto: Facebook
(Penulis adalah Alumni MAN Nganjuk dan STAIN Kediri, saat ini masih menjadi Mahasiswa Program Pascasarjana STAIN Kediri Angkatan ke-2) 

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Rancangan Penelitian
Penelitian ini dikumpulkan dengan dua jenis data, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, baik perubahan kinerja siswa, kinerja guru, dan perubahan di kelas. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Sedangkan data kualitatif adalah kalimat–kalimat yang menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya, kepercayaan diri, motivasi.[1]
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah  penelitian tindakan kelas (classroom action research), dengan jenis metode kolaboratif. Jenis penelitian kolaboratif yaitu hadirnya suatu kerja sama dangan pihak-pihak lain seperti atasan, teman sajawat, atau guru dengan peneliti. Dengan adanya kolaboratif ini diharapkan penelitian bisa berjalan dengan baik sesuai dengan hipotesis tindakan pada bab I. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga pengertian kata, yaitu:
1.      Penelitian: Kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.



2.      Tindakan: Suatu gerak tindakan yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan  tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3.      Kelas: sekelompok siswa yang dalam  waktu yang sama  menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.[2]
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu : penelitian,  tindakan dan kelas maka dapat di simpulkan  bahwa PTK  merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar  berupa sebuah  tindakan, yang sengaja di munculkan dan  terjadi dalam  kelas secara bersama. Tindakan  tersebut  di berikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang di lakukan oleh siswa.[3]
Rencana penelitian ini mengunakan PTK. Pelaksanaan PTK ini di lakukan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
a.       Planning/ rencana awal yang akan di lakukan.
b.      Action/tindakan
c.       Observation/pengamatan
d.      Reflection/refleksi.[4]

B.     Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Desa Baleturi  Kecamatan Prambon secara geografis terletak pada 1120 Bujur Timur dan 7046’ lintang selatan. Kependudukan kota Prambon cukup menguntungkan karena terletak pada jalur ekonomi yang menghubungkan Tanjunganom dan Prambon serta antara Kota Prambon sendiri dengan kota Kediri. Kedudukan tersebut juga akan mempermudah komunikasi dengan daerah yang lebih luas lagi. Apabila dilihat berdasarkan jarak dari kota-kota di sekitarnya yang sangat berpengaruh adalah sebagai berikut:
1.      Jarak dari kota Nganjuk adalah 26 km
2.      Jarak dari kota Kediri adalah 12 km
3.      Jarak dari kota Tanjunganom adalah 7,5 km
Kedudukan tersebut didukung oleh jalan beraspal yang merupakan jalur yang penting interaksi manusia dan barang. Adapun batas-batas MAN Prambon dengan wilayah sekitarnya adalah sebagai berikut:
1.      Sebelah utara               : Desa Rowoharjo
2.      Sebelah timur              : Desa Sanggrahan
3.      Sebelah selatan            : Desa Bandung
4.      Sebelah barat               : Desa Nglawak
Toporafi MAN Prambon secara keseluruhan berada pada dataran rendah dan hampir seluruhnya rata, dengan kemiringan rata-rata 0-8% kearah timur, dengan ketinggian 55 meter DPAL.
Keadaan tanah permukaan berupa Alluvial Hidromonf curah hujan terbesar 2.000 m /tahun dan hari hujan 180 hari/tahun dari curah tersebut bulan basah adalah berturut-turut , bulan Desember, Januari,Pebruari, Maret. Sedangkan temperature udara ±250C – 33 0C keadaan iklim daerah tropis.
1.      Sejarah Pendirian Sekolah
Madrasah merupakan pendidikan berbasis masyarakat (Community Based Education ), dimana penyelenggara pendidikan menjadi tanggung jawab masyarakat, karena secara umum. Prinsip dan materi pendidikan suatu masyarakat di peroleh dari nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat itu. Dengan landasan bahwa setiap masyarakat menetapkan bagaimana seseorang mencapai tujuan, jadi apakah sebaiknya orang itu, dan seterusnya, secara garis besar tujuan dan cita-cita suatu masyarakat akan menentukan tujuan dan cita-cita pendidikan mereka sendiri, masyarakat muslimin pun telah memiliki identitas Islam sebagai tujuan utama pendidikan yang diperoleh dari prinsip-prinsip dasar kehidupan. Dari sinilah, kemudian pendidikan Keagamaan Islam lahir.
Setelah berdirinya Departemen Agama 3 Januari 1946, pembinaan terhadap madrasah dan pondok pesantren di masukkan ke dalam tugas pokok yang diselenggarakan oleh Departemen Agama dalam struktur organisasinya. Yaitu mengurusi masalah-masalah pendidikan agama (madrasah dan pondok pesantren). Dan demikian akhirnya madrasah menjadi bagian dari pembinaan yang dilakukan oleh Departemen Agama, yang kemudian menjadi Departemen Teknis yang mengurusi masalah dan segala hal yang berkaitan dengan madrasah, sehingga madrasah akhirnya tampil uniform dalam bentuk tunggal untuk seluruh wilayah Indonesia.
2.      Tujuan Pendirian Sekolah
Di kawasan kabupaten Nganjuk bagian tenggara, yaitu meliputi Kecamatan Pace, Kecamatan Baron, Kecamatan Tanjunganom, Kecamatan Ngronggot, dan Kecamatan Prambon, belum ada Madrasah Aliyah Negeri (MAN), sementara itu jumlah kelulusan Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta sekitar 15 buah madrasah tidak kurang dari 5.000 siswa setiap tahun senantiasa membutuhkan “Penampungan” Pada Madrasah Aliyah Negeri.
Bahwa, kenyataan yang dihadapi oleh para siswa lulusan MTs dikawasan Prambon dan sekitarnya, harus menempuh jarak sekitar 35 Km ke MAN Nganjuk maupun 30 Km ke MAN Nglawak Kertosono Nganjuk (dua MAN di Nganjuk ), maka alternative ke SMU Prambon atau ke SMU Tanjunganom atau ke MAN di luar daerah Kabupaten Nganjuk, dengan resiko jauh dari pembinaan dan pengawasan oleh orang tua maupun keluarga mereka.
Bahwa atas dasar kenyataan demikian, yayasan Pendidikan Islam                                       “Al Mu’awanah “ Prambon yang dibentuk di pendopo Kecamatan Prambon oleh Camat bersama dengan para tokoh masyarakat Prambon, Ngronggot dan Tanjunganom pada tanggal 27 Mei 1997 telah merencanakan untuk dapat mewujudkan hasrat masyarakat tersebut, dengan menyelenggarakan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Prambon, yang sungguh-sungguh merupakan dambaan masyarakat di kawasan Nganjuk bagian Tenggara, dengan pengharapan agar dapat menampung kebutuhan bagi kelanjutan pendidikan putrid-putri mereka.
Bahwa yayasan Pendidikan “Al-Mu’awanah” Prambon pada tanggal 27 Juli 1997 berdaya upaya mewujudkan sebuah Madrasah Aliyah “Persiapan” Prambon dengan menumpang sementara pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungtani. Atas dukungan yang diberikan oleh masyarakat Prambon, maka sejak bulan Desember 1998 MA “Persiapan” dalam operasionalnya telah dapat disediakan sebuah gedung terdiri dari 7 (tujuh) local yang permanent.
Bahwa dengan mencermati kenyataan yang telah diuraikan, dan dengan menanggapi harapan masyarakat kawasan Prambon dan sekitarnya yang sangat besar untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah tingkat lanjut atas, serta dalam rangka pemerataan pendidikan, maka Yayasan Pendidikan Islam “Al – Mu’awanah” Prambon, mengajukan permohonan Penegerian terhadap Madrasah Aliyah “Persiapan” Prambon untuk menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Prambon, Kepada Menteri Agama melalui Direktur Mapenda Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI di Jakarta.
Berikut adalah Pengurus YPI Al – Mu’awanah :
Pelindung
:
Camat, Kepala Wilayah
Kecamatan Prambon
Penasehat
:
1. Agus Susanto, SH,MSi
2. Drs. H. Syam Badjuri
Ketua
:
Drs. H. Maftuh Tarmudji
Wakil Ketua
:
1. H. Mathori Basyar
2. Drs. Fauzi
Sekretaris
:
1. Drs. Zamudji
2. M. Kamaluddin
Bendahara
:
1. H. Kusdi
2. H. Muhdlor
Seksi-seksi :
:

Pendidikan
:
1. Drs. H. Nursayid
2. Drs. H. Ahmad Hasyim
3. Komari, BA
Ketrampilan dan Koperasi
:
1. Sunardi
2. Ibnu Mas’ud
3. Shodiqin
4. Drs. Habibun Najar
Pembinaan Remaja
dan Olahraga
:
1. H. Makinuddin Huda, BA
2. H. Samsuddin Zuhri
Humas
:
1. H. Abdul Wachid, BA
2. H. Chamim Tohari, BA
Pembangunan
:
1. H. Umar Shodiq
2. H. Suwandi
Urusan Wakaf
:
1. H. Wilham Sangi, Sm Hk
2. Drs. R. Syamsuddin
3. Muchid Ilyas
Pada tanggal 29 Desember 2003 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI “FEISAL TAMIN” memberikan kebijakan perihal rencana keputusan Menteri Agama tentang penegerian Madrasah nomor 445/M. PAN/12/2003. Kebijakan tersebut berdasarkan pada surat Menteri RI Nomor MA/3474/2003 tanggal 30 September 2003 perihal Rancangan Keputusan Menteri Agama tentang penegerian Madrasah, dengan ini disampaikan bahwa pada prinsipnya dapat disetujui penegerian 250 (Dua Ratus Lima Puluh) madrasah, masing-masing meliputi :
a.       Penegerian 89 (Delapan Puluh Sembilan ) Madrasah Ibtidaiyah
b.      Penegerian 92 (Sembilan Puluh Dua) Madrasah Tsanawiyah
c.       Penegerian 69 (Enam Puluh Sembilan ) Madrasah Aliyah
Berdasarkan pada pendayagunaan aparatur Negara (MENPAN) Republik Indonesia tersebut, pada tanggal 30 Desember 2003. Mengeluarkan KEPUTUSAN MENTERI AGAMA RI Nomor 558 TAHUN 2003 TENTANG PENEGERIAN 250 (Dua Ratus Lima Puluh ) Madrasah, termasuk di salah satunya adalah MADRASAH ALIYAH NEGERI PRAMBON NGANJUK.
Pada tanggal 18 Pebruari 2004 Madrasah Aliyah Persiapan Resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Prambon. Peresmian oleh Bapak Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Jawa Timur.
3.      Identitas Sekolah
Nama Sekolah/Madrasah                                : MAN Prambon Nganjuk
Nomor Statistik Sekolah/Madrasah (SSM)     : 311351807828
Nama Kepala Sekolah                                     : Drs. Ahmad Muhaimin, M.Pd.I
Alamat Sekolah/Madrasah                              : Desa Baleturi Kecamatan Prambon Kab. Nganjuk
Telepon                                                           : (0358) 793060
Website                                                           : manprambonku.blogspot.com
Email                                                               : prambonman@gmail.com
Terakreditasi                                                   : A
4.      Visi dan Misi MAN Prambon
a.       Visi Madrasah
Unggul dalam berprestasi – Anggun dalam bertindak – berhiaskan Akhlaq Islam Indikatornya adalah:
1)      Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam
2)      Unggul dalam pengamalan ajaran agama islam
3)      Unggul dalam peningkatan prestasi UAN
4)      Unggul dalam prestasi bidang keolahragaan
5)      Unggul dalam prestasi bidang kesenian Islami
6)      Unggul dalam prestasi bahasa Arab
7)      Unggul dalam prestasi bahasa Inggris
8)      Memiliki life skill yang handal
9)      Memiliki lingkungan madrasah yang nyaman kondusif  dengan nuansa Islami
10)  Mendapatkan kepercayaa dari masyarakat
b.       Misi Madrasah
1)      Menumbuh kembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam
2)      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap    siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
3)      Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga Madrasah baik dalam prestasi akademik maupun non akademik
4)      Menciptakan lingkungan Madrasah yang sehat, bersih dan indah
5)      Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal.
6)      Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah.
7)      Memberdayakan potensi  yang ada dimadrasah
5.      Data Guru, Karyawan, dan Siswa
DAFTAR NAMA GURU/PEGAWAI
MADRASAH ALIYAH NEGERI PRAMBON
KABUPATEN NGANJUK

NO
NAMA
PANGKAT/GOL RUANG
NIP
1
Drs. Ahmad Muhaimin,M.Pd.I
Pembina
196601101992031004
2
Abd. Rohman
Penata Muda Tk. I III/b
196208151990031002
3
Anis Nurul Laili,S.Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197104102005012002
4
Badru Tamam,S,Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197610102005011002
5
Mo.Ghofir,S.Ag
Penata Muda Tk. I III/b
197405042005011003
6
Masrianik,S.Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197812092005012002
7
Nurul Qomariyah,SE
Penata Muda Tk. I III/b
197708052005012004
8
Laily Yuni Tri Astutik
Penata Muda Tk. I III/b
198106232005012001
9
M. Ma’mun, S.Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197905292005011007
10
Drs. Subandriono
Penata Muda Tk. I III/b
196510082005011002
11
Nurul Laila Ivawati
Pengatur Muda Tk. I II/b
197508292005012002
12
Badrul Munir,M.Pd.I
Penata III/c
195901011991031002
13
Parjinatun, S.Pd
Penata Muda III/a
196710152007012026
14
Sugeng Wiharto, S.Ag
Penata Muda III/a
197010062007011017
15
M. Basthomi, S.Ag
Penata Muda III/a
197211292007011025
16
Dra. Kunaeni, S.Pd
Penata Muda III/a
196812122007012044
17
Bambang Sutejo, S. Pd
Penata Muda III/a
198003012009011010
18
Fadjar Jauhari, S.Ag, M. Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197805182007101001
19
Ikba Muhaimin, ST
Penata Muda III/a
197111162007101001
20
Yuli Ratnawati, S. Pd
Penata Muda III/a
197907142007102003
21
R. Nur Habibi Zahidin Arif Syam, SE, S. Pd

Penata Muda III/a

197712182007101001
22
Alpiah, S.Pd
Penata Muda III/a
197505132007102002
23
Elfi Fauziah, SE
Penata Muda III/a
197501012007102005
24
Widyawati, S.Pd.I
Penata Muda III/a
197006032009012001
25
Nur Salim, S.Pd
Penata Muda Tk. I III/b
197203062002121001
26
Khairur Rahman, S.Ag
Penata Muda III/a
197201062007010231
27
Imroatin, M. Psi
Penata Muda Tk. I III/b
197405142005012004
Dokumentasi Kepegawaian MAN Prambon, 25 April 2011.

6.      Data siswa
Keadaan Murid
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Rombel
L
P
Jml
Prog.
Rombel
L
P
Jml
Prog.
Rombel
L
P
Jml

69
130
199
IPA

33
47
80
IPA

12
36
48
IPS

31
53
84
IPS

33
57
90
Dokumentasi Kesiswaan MAN Prambon Tahun Pelajaran 2010/2011, 25 April 2011.

C.    Sumber Data
Data adalah keterangan atau bahan dasar yang digunakan untuk menyusun hipotesa. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, teman sejawat.
1.      Siswa.
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktifitas siswa dalam proses belajar siswa.


2.      Guru.
Untuk melihat tingkat keberhasilan dalam mengimplementasikan metode Card Sort.
3.      Dokumentasi
Sebagai sumber data sekunder yang membantu dalam memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian. Dokumentasi ini bisa berupa foto, data kepegawaian, data siswa, sejarah mengenai lembaga tersebut.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian PTK ini teknik pengumpulan datanya adalah:
  1. Tes: merupakan alat pengukur yang utama dalam penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Tes ini dilakukan dengan menggunakan butir soal untuk mengukur hasil belajar siswa, baik kemampuan awal, perkembangan atau peningkatan selama tindakan berlangsung, dan kemampuan pada akhir siklus. Pada pra siklus atau sebelum melakukan tindakan tes juga dilakukan. Hal tersebut sebagai pembanding pada tes yang dilakukan ketika tindakan berlangsung yaitu pada siklus I, siklus II, siklus III. Tes tersebut dilakukan pada akhir tiap siklus yang tengah berlangsung.
  2. Observasi: adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti melihat situasi penelitian. Observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam KBM dan implementasi metode Card Sort. Dengan mencatat pertanyaan yang diajukan siswa, jawaban atau pendapat dari siswa dalam menanggapi soal yang diajukan oleh siswa lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk melihat apa yang sedang terjadi dan untuk mengukur tingkat aktifitas siswa ketika KBM berlangsung.

E.     Teknik Analisis Data
Menurut Wijaya Kusumah, analisis adalah memberikan makna atau arti terhadap apa yang telah terjadi di dalam kehidupan/kelas sesungguhnya.[5] Untuk dapat menjelaskan maka analisis harus melihat seluruh tindakan sehingga dapat menjelaskan bagaimana aspek dapat mempengaruhi aspek lainnya. Sehingga untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data.
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
1.      Tes
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan belajar siswa berdasarkan pada petunjuk teknis pelaksanaan belajar mengajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MAN Prambon pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq, masing-masing siswa dinyatakan tuntas belajar jika mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 70 dengan perhitungan:[6]
Keterangan:    
NP       =  niali % yang dicari
R         =  skor mentah yang diperoleh siswa
SM      =  skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan
100      =  bilangan tetap
2.      Observasi
Dalam menganalisis data observasi dalam penelitian ini, peneliti membagi kriteria bentuk penilaian data sebagai berikut:
Sangat baik     : diberi skor 4
Baik                 : diberi skor 3
Cukup             : diberi skor 2
Kurang baik    : diberi skor 1
Adapun dalam pengolahannya dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Menjumlahkan perolehan skor dari seluruh butir pertanyaan.
b.      Mencari skor rata-rata dengan cara membagi jumlah perolehan skor oleh banyaknya pertanyaan.
c.       Setelah itu, mencari nilai prosentasinya dengan cara membagi skor rata-rata dengan nilai maksimum 100%. Dengan menggunakan skala prosentasi dengan tingkat kriteria sebagai berikut:
90%-100%            = sangat baik
80%-89%  = baik
70%-79%  = cukup
60%-69%  = kurang baik
<60%         = sangat kurang baik

F.     Tahap-Tahap Peneliti
Menurut Kunandar, pengertian dari PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a)praktik-praktik kependidikan mereka, (b)pemahaman mereka tentang praktik–praktik tersebut, (c)situasi dimana praktik–praktik tersebut dilaksanakan.[7]
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Hopkins yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar model penelitian tindakan kelas oleh Hopkins.[1]
Penjelasan alur di atas adalah:
  1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
  2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model discovery.
  3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
  4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana masing – masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
Dalam tabel bisa dijelaskan sebagai berikut:
1.      Siklus I
Perencanaan
·         Merencanakan pembelajaran
·         Menentukan kompetensi dasar
·         Mengembangkan skenario pembelajaran
·         Menyusun lembar kerja siswa
·         Menyiapkan sumber belajar
·         Mengembangkan format penilaian

Tindakan
·         Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
Pengamatan
·         Melakukan observasi sesuai format yang telah disiapkan
·         Menilai hasil tindakan ssesuai format yang telah disediakan
Refleksi
·         Melakukan evaluasi mutu, jumlah, waktu dari setiap tindakan
·         Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan LKS
·         Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya
2.      Siklus II.
Perencanaan
·         Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah
·         Pengembangan program tindakan kedua
Tindakan
·         Melaksanakan tindakan tindakan kedua
Pengamatan
·         Pengumpulan dan analisis data tindakan kedua
Refleksi
·         Evaluasi tindakan kedua
3.      Siklus III.
Perencanaan
·         Identifikasi dan penentuan alternative pemecahan masalah
·         Pengembangan program tindakan ketiga
Tindakan
·         Pelaksanaan tindakan ketiga
Pengamatan
·         Pengumpulan dan analisis data tindakan ketiga
Refleksi
·         Evaluasi tindakan ketiga
Tabel rencana tindakan[2]

A.    Kriteria Evaluasi dan Refleksi
Dalam kegiatan PTK evaluasi yang dilakukan harus mencangkup meteri yang diajarkan ketika menerapkan metode yang telah dipilih. Sehingga terdapat kesinambungan materi antara proses dan hasilnya.







Refleksi merupakan kegiatan yang dilakukan setelah evaluasi. Ketika suatu nilai yang dihasilkan telah mengalami perubahan menjadi lebih baik atau tidak terjadi perubahan maka peneliti harus menjadikan kegiatan sebelumnya menjadi pelajaran untuk perbaikan. Menurut Kunandar, refleksi adalah mengingat  dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi.
Dalam refleksi terdapat kegiatan penting seperti:
1.      Merenungkan kembali mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah digunakan.
2.      Menjawab tentang penyebab situasi dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
3.      Memperkirakan situasi atas keluhan yang muncul.
4.      Mengidentifikasikan kendala atau ancaman yang mungkin dihadapi.
5.      Memperkirakan akibat dan implikasi atas tindakan yang direncanakan.
Menurut Kunandar, refleksi terdiri atas 4 aspek yaitu:
a.       Analisa data observasi.
b.      Pemaknaan hasil analisis.
c.       Penjelasan hasil analisis.
d.      Penyimpulan apakah masalah itu teratasi atau tidak. Jika teratasi berapa % yang teratasi dan berapa persen yang belum teratasi. Jika ada ang belum teratasi apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti disitu atau diteruskan.[3]



[1] Masnur Muslih, Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 43.
[2] H.E.Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), 109.
[3] Kunandar, Langkah Mudah Peneitian Tindakan Kelas, 76.

[1] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 128.
[2] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, 45.
[3] suharsimi,Arikunto.dkk.Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara 2008), 3.
[4] Ibid, 74.
[5] Wijaya Kusumah, Dedi Dwitagama, Kengenal Penelitian Tindakan Kelas (jakarta: Indeks, 2010), 83.
[6] Naglim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994), 102.
[7] Kunandar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010), 46.
 




Baca tulisan menarik lainnya: