IMPLEMENTASI METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ SISWA KELAS X-1 MAN PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
LUTHFI DAMAYANTI
(Penulis
adalah Alumni MAN Nganjuk dan STAIN Kediri, saat ini masih menjadi
Mahasiswa Program Pascasarjana STAIN Kediri Angkatan ke-2)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses
belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Adapun pendidikan aqidah akhlaq adalah bersifat mengarahkan,
membimbing, mendorong, membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit
sosial dari jiwa dan mental, serta tujuan berakhlaq yang baik untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia akhirat.”
Oleh karena
itu seorang pendidik hendaknya memperhatikan strategi yang digunakan dalam
proses pembelajarannya, sehingga pelajaran mudah diterima oleh anak didik dan
tujuan dari pendidikan dapat dicapai dengan baik yaitu merubah kondisi anak
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta
dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Gejala yang terlihat
pada kenyataan adalah banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang
cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung. Hal tersebut akan
membuat anak didik menjadi bosan dan pelajarannyapun tidak bisa dipahami dengan
baik.
Pendidikan yang ada sekarang ini belum bisa berkembang dengan baik
terutama masalah proses belajar mengajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Samples bahwa masih banyak para pengajar yang belum mampu menerapkan beberapa
strategi pengajaran yang efektif dan efisien agar pelajaran mudah dicerna dan
dipahami oleh peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya mampu menyerap
apa yang disampaikan oleh guru, akan tetapi juga bisa belajar dengan enjoy dan
menyenangkan.
Dengan belajar yang enjoy dan menyenangkan membuat anak lebih fokus dalam
menerima pelajaran, sehingga mereka akan termotivasi dan prestasi siswa akan
meningkat. Menurut Purwanto, motivasi adalah sesuatu yang mutlak untuk belajar.
Sehingga motivasi sangatlah penting guna meningkatkan prestasi anak didik,
dengan penerapan strategi yang bisa mendukung berjalannya proses pembelajaran.
Jika di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, suka membolos, dan
sebagainya. Dalam hal demikian berarti guru tidak berhasil memberikan motivasi
yang tepat untuk mendorong agar ia bekerja dengan segenap tenaga dan
pikirannya.
Banyak bakat anak tidak berkembang itu adalah karena tidak mendapatkan
motivasi yang tepat. Jika anak mendapatkan motivasi yang tepat, maka akan
muncul suatu hasil yang luar biasa tidak terduga. Dan dalam nilai buruk yang
diperoleh anak didik belum tentu berarti bahwa mereka itu bodoh. Akan tetapi
hal itu bisa disebabkan mereka malas terhadap suatu mata pelajaran. Karena
gurunya yang tidak bisa menerapakan suatu strategi yang menyenangkan.
Syaiful Bahri Djamarah, dalam bukunya Prestasi Belajar Dan Kompetensi
Guru mengatakan, “Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktifitas belajar”.
Prestasi belajar yang baik, bisa dicapai dengan menggunakan metode pembelajaran
yang tepat, yaitu pembelajaran aktif yang ketika proses pembelajaran berpusat
pada anak didik.
Menurut Ahmadi, metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai
guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas baik
secara individual atau secara kelompok atau klasikal agar pelajaran itu dapat
diserap, difahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Semakin baik metode
mengajar, semakin efektif pula pencapaian tujuan. Sedangkan Sanjaya memberi pengertian metode
sebagai “realisasi strategi yang telah ditetapkan.”
Jadi dalam satu strategi pembelajaran itu bisa menggunakan beberapa metode.
Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain
pun harus diperhatikan juga seperti: faktor guru, faktor siswa, faktor situasi
(lingkungan), media dan lain-lain.
Mengajar bukan persoalan mudah, bukan semata menceritakan, mentransfer
informasi atau pengetahuan dari guru ke siswa. Begitu juga dengan belajar,
bukanlah konsekwensi otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak pikiran
siswa. Belajar merupakan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri.
Penjelasan dan pemeragaan dalam penyampaian informasi belum tentu membuahkan
hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar hanya akan diingat dan dirasakan
manfaatnya oleh siswa bila ia ikut aktif terlibat.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar guru bisa menerapkan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ). Karena tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan
nyata guru dalam pengembangan profesinya.
PTK memiliki
peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran
apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik
artinya adalah pihak yang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar
mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang terjadi
dalam pembelajaran di kelas dengan menerapkan tindakan yang bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian
secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk menguur tingkat keberhasilannya.
Jadi, dalam
penelitian tindakan kelas (PTK) ini, terdapat 3 unsur atau konsep yaitu:
1. Penelitian adalah aktifitas mencermati suatu objek
tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data – data dan
disnslisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan adalah suatu aktifitas yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang asama dari seorang guru.
Dan dalam PTK ini peneliti memilih metode Card
Sort. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, tentang objek atau
mereview informasi. Dalam metode ini juga mengikut sertakan gerakan fisik yang
bisa membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan. Zaini menjelaskan
langkah – langkah dalam metode Card Sort
adalah :
1. Setiap siswa atau mahasiswa
diberi potongan kertas yang diberi informasi atau contoh yang tercakup dalam
satu atau lebih kategori.
2. Mintalah siswa atau mahasiswa
untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan
kategori yang sama.
3. Siswa atau mahasiswa dengan
kategori yang sama diminta mempresentasikan ketegori masing – masing di depan
kelas.
4. Seiring dengan presentasi dari
tiap – tiap kategori tersebut, berikan poin – poin penting terkait materi
pelajaran atau perkuliahan.
Juga akan membantu
siswa untuk mengingat kembali setiap materi pelajaran yang baru dikaitkan
dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Yaitu ketika
para peserta didik mengelompokkan kategori kartunya tadi, maka untuk presentasinya mereka juga bisa
menggabungkan dengan pelajaran yang lalu atau pengalamannya. Hal ini akan lebih
memotivasi anak didik untuk belajar lebih giat lagi dalam belajar.
Dalam metode Card Sort Zaini mengatakan,”bahwa
strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuuk
mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, tentang objek atau
mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu meminimalisir kelas yang jenuh atau bosan.”
Berdasarkan
observasi pada bulan pebruari di kelas X-1 MAN Prambon. murid – murid terlihat
begitu jenuh dengan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq.
Karena guru hanya menerapkan metode ceramah. Hal inilah yang menjadi latar
belakang penulis untuk menkaji secara mendalam metode Card Sort yang
sesuai untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar berlangsung sehingga
mampu meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka skripsi
ini diformulasikan dengan judul “Implementasi
Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq Siswa
Kelas X-1 MAN Prambon Tahun Pelajaran 2010/2011.
B.
Rumusan
Masalah
Dari uraian latar
belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah implementasi Metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi pada
mata pelajaran Aqidah Akhlaq kelas X-1 MAN Prambon Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Sejauh mana implementasi metode
Card Sort dapat meningkatkan prestasi pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq
kelas X-1 MAN Prambon tahun pelajaran 2011/2011?
C.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:
1.
Untuk
mengetahui implementasi Metode Card
Sort dapat meningkatkan prestasi pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq kelas
X-1 MAN Prambon Tahun Pelajaran 2010/2011.
2.
Untuk
mengetahui sejauh mana implementasi
metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak kelas X-1 MAN Prambon tahun pelajaran 2011/2011.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah :
1.
Untuk
siswa
a.
Meminimalisir
kejenuhan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
b.
Memotivasi
siswa kelas X-1 MAN Prambon dengan tujuan meningkatkan prestasi belajarnya.
2.
Untuk
guru
a.
Penelitian
ini menjadi refrensi bagi guru untuk lebih mengembangkan berbagai model
pembelajaran dalam pengajaran di kelas.
b.
Melakukan
inofasi pembelajaran sehinga pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru
dikalangan peserta didik.
c.
Merupakan
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) sesuai karakteristik
pembelajaran, serta situasi dan kondisi kelas.
d.
Meningkatkan
profesionalisme guru melalui upaya peelitian, sehingga pemahaman guru
senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan metode ataupun dengan meteri.
3.
Untuk
sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
4.
Untuk
peneliti
a.
Masukan
bagi penulis untuk mengembangkan wacana belajar.
b.
Bahan
kajian ilmiah lebih lanjut bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut.
E.
Ruang Lingkup penelitian
Ruang lingkup
masalah di dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dibatasi sebagai berikut:
- Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas
X-1 MAN Prambon semester 2 tahun pelajaran 2010 / 2011.
- Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan
menggunakan metode Card Sort yang merupakan pengembangan dari
strategi Active Learning.
- Mata pelajaran Aqidah Akhlaq adalah salah satu
bagian dari Pendidikan Agama Islam. Jadi, prestasi Aqidah Akhlaq sama halnya
dengan prestasi Pendidikan Agam Islam yaitu penilaian atas hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu.
Adapun prestasi yang dimaksud disini adalah nilai ulangan harian.
- Materi ajar pada Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah Pendidikan Agama Islam yang menyangkut materi pada bab semester
genap.
F.
Hipotesis
Tindakan
Dengan
memperhatikan pemaparan di atas, maka
hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut: “Dengan menerapkan metode Card Sort akan meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq kelas
X-1 MAN Prambon tahun pelajaran 2010/2011.