Rencana Strategis MTs Banjir Embun
Kecamatan Embun Kabupaten Banjir
BAB I:
PENDAHULUAN
MTs Banjir Embun adalah madrasah
yang baru berdiri pada tahun 2010 dan merupakan Madrasah pertama setingkat SMP
yang berada dekat dengan lereng Gunung Banbun. Suasana masyarakat sekitar
wilayah MTs didominasi oleh kultur budaya yang masih dalam tahap imitasi (tahap
peniruan dan pencarian jati diri) misalnya banyak sekali para mantan TKI dan
TKW yang berpakaian terbuka menirukan budaya-budaya baru yang sebenarnya tidak
cocok dengan suhu lereng Kelud yang dingin. Lemah dan minimnya akses pendidikan
jenjang yang lebih tinggi (rata-rata masyarakat baik yang termasuk anak-anak
dan remaja Ngancar di dominasi oleh kalangan lulusan SD bahkan tidak pernah
sekolah atau tidak lulus SD) menjadikan masyarakat Ngancar sebagai pusat daerah
‘buta aksara’. Walaupun secara presentase hal tersebut didominasi oleh orang
kalangan menengah ke bawah. Tapi ada banyak kasus juga keluarga yang mempunyai
kemampuan dari segi ekonomi tidak menyekolahkan atau mengkuliahkan anaknya ke
jenjang lebih tinggi karena orang tuanya langsung melatih anaknya untuk
beternak atau berladang sedangkan yang perempuan dinikahkan.
Secara
umum kondisi siswa MTs Banjir Embun sangat beragam, keberagaman tersebut mulai
dari aspek latar belakang ekonomi keluarga, pekerjaan orang tua (tukang,
petani, TKI, burung tani, dan pedagang), perbedaan perkembangan kognitif,
faktor perbedaan usia, orientasi berangkat sekolah[1], perbedaan kemampuan beragama, dan perbedaan
latar belakang sekolah. Jumlah siswa pada awal berdirinya hanya berjumlah 11
orang (sekarang siwsa kelas 9) namun kemudian karena banyak peminatnya pada
tahun pertama jumlahnya menjadi 14 orang dan sekarang ini berjumlah 16 orang.
Pada tahun ke dua (angkatan ke dua) jumlah siswa menjadi 35 orang, dan ada
tahun ketiga menjadi 39 siswa. Walaupun jumlahnya tidak tetap (konstan) karena
banyak yang keluar dan masuk namun bisa dikatakan jumlahnya sangat stabil
hingga sekarang. Oleh karena berdasarkan data tersebut dapat diakakatan
mengelola dan mengajar MTs Banjir Embun bisa dikatakan sangat rumit dan berat.
Selain itu jika ditinjau dari segi latar belakang semangat masyarakat dalam menjalankan agama Islam secara umum masih sangat lemah dan minim. Namun demikian masih ada beberapa kalangan masyarakat yang masih peduli dengan dunia pendidikan dan peduli perkembangan syiar Islam. Oleh karena itu didirikanlah MTs Banjir Embun sebagai fasilitas dan insturmen dalam melakukan syiar Islam oleh tokoh-tokoh Agama dan masyarakat yang peduli pendidikan. Pendirian MTs Banjir Embun mengupayakan selain untuk melakukan syiar agama Islam dari segi pelatihan peserta didik dalam hal ritual ibadah dan pemunculan simbol-simbol Islam di Madrasah juga mentargetkan bahwa nilai-nilai Islam merasuk dan tertancap dengan kuat dalam hati peserta didik. Sehingga diharapkan mereka bisa menjadi penerus generasi Islam yang unggul dalam spiritualitas, moral, dan keimanan.
Jika
ditinjau dari Tujuan Pendidikan Nasional dan program Wajib Belajar (WAJAR)
sembilan tahun yang dicanangkan oleh Pemerintah pusat maka sesungguhnya MTs Banjir
Embun memiliki peran dan posisi yang sangat penting dalam mewujudkan dan
mensukseskan sistem pendidikan
nasional terutama dalam konteks di masyarakat Ngancar yang belum tersentuh oleh
Pendidikan jenjang yang tinggi.[2]
Peran MTs Banjir Embun bagi sistem Pendidikan Nasional dari segi praktis adalah
mewujudkan dan menuntaskan program WAJAR DIKNAS 9 tahun oleh masyarakat Ngancar
terutama pada generasi Muda yang tidak terserap oleh pendidikan lain karena
berbagai sebab.[3] Dan
jika ditinjau dari aspek moralitas MTs Banjir Embun memiliki peran untuk
memberantas buta huruf di masyarkat Ngancar terutama untuk generasi mudanya.
Efek lainnya secara umum karena hadirnya MTs Banjir Embun di tengah-tengah
masyarakat adalah diupayakan untuk menyadarkan dan memberikan pencerahan kepada
masyarakat dalam mengahadapi permasalahan kehidupan baik dengan menggunakan
pendekatan spiritualitas maupun ilmu pengetahuan. Sehingga bisa membentuk
masyarakat madani yang demokratis, terbuka, dan bertanggung jawab.[4]
Berdasarkan pembahasan di atas maka untuk
pemaparan yang lebih mendalam dan spesifik tentang posisi MTs Banjir Embun
dapat diklasifikasikan ke dalam poin-poin di bawah ini:
(a)
Visi, misi, dan tujuan lembaga
1)
Visi MTs Banjir Embun adalah:
MENJADI
MADRASAH ISLAMI YANG MANDIRI DALAM MENGHASILKAN SISWA UNGGUL, BERAKHLAK MULIA,
DAN PEKA
Dengan penjelasan:
Madrasah Islami; Madrasah yang menerapkan nilai-nilai Islam
ala ASWAJA baik dari segi simbol atau penampilan maupun penanaman nilai-nilai
ke dalam semua mata pelajaran
(integrasi) dan komponen Lembaga Madrasah.
Mandiri; Tidak menggantungkan sumber pembiyaan secar
penuh dari Dana BOS oleh Pemerintah
dengan pemanfaatan sumber daya masyarakat dan Madrasah telah mampu beradaptasi
secara mandiri dalam merespon fenomena dan kebutuhan masyarakat.
Siswa Unggul; Memiliki kemampuan dalam bidang
pengembangan ilmu pengetahuan agama dan umum serta teknologi, memiliki karakter
Islami yang dapat diterima oleh masyarakat, dan memiliki daya saing secara
Nasional.
Akhak Mulia; Memiliki tingkah laku, tutur bahasa,
tabiat, dan gerak-gerik sesuai dengan ajaran Islam yang dapat diterima oleh masyarakat
umum.
Peka; Berempati dan bersimpati atas fenomena
ganjil yang terjadi di masyarakat dengan ditindaklanjuti melalui usaha
pemecahan permasalahan fenomena tersebut
sehingga ilmu yang dimiliki dapat dimanfaatkan dalam dunia nyata.
Indikator Pencapaian Visi:
a. Meningkatnya kualitas keislaman
sumberdaya manusia tenaga kependidikan dan non
kependidikan.
b. Meningkatnya kualitas man ajemen sumberdaya manusia
yang islami secara merata.
c. Meningkatkan pendukung kegiatan pendidikan
bernuansa
islam.
d. Pemanfaatan daya dukung kegiatan pendidikan dan non kependidikan
secara efektif dan efisien.
e. Meningkatkan prasarana pendukung kegiatan pendidikan dan non
kependidikan.
f. Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan.
g. Terselenggaranya
kegiatan proses pendidikan secara tertib dan berkualitas.
h. Terciptanya suasana pengembangan dan implemetnasi
ilmu Pengetauan umum yang dilandaskan pada agama Islam.
2) Misi MTs Banjir Embun
Untuk
mewujudkan visi MTs Banjir Embun maka misi MTs Banjir Embun adalah sebagi
berikut:
a) Misi
Umum:
Melaksanan
Pembelajaran Islami yang integratif dan Pengabdian berbasis pada kegiatan keagamaan
di Masyarakat
b) Misi
Khusus:
1) Meningkatkan
kegiatan pendidikan yang islami dan pengabdian kepada masyarakat.
2) Berdaya
saing dengan MTs SeKabupaten Banjir, beridentitas Islam serta membangun
sosio-budaya Indonesia.
3) Menuntaskan
MTs Banjir Embun menjadi Madrasah yang mandiri dan mempunyai tata kelola yang
baik.
4) Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia tenaga
kependidikan dan non kependidikan.
5) Mengembangkan manajemen sumberdaya manusia yang
proporsional dan profesional
6) Mengembangkan sumber daya pendukung kegiatan
kependidikan.
7) Memanfaatkan sumberdaya pendukung kegiatan pendidikan dan
non kependidikan secara efektif dan efisien.
8) Mengembangkan prasarana pendukung kegiatan pendidikan dan
non kependidikan.
9) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan
10) Menyelenggarakan kegiatan proses pendidikan secara tertib
dan berkualitas.
3)
Tujuan MTs Banjir Embun
a)
Tujuan utama (inti)
1)
Menjadi madrasah menghasilkan
siswa yang cinta ilmu pengetahuan agama Islam dan Ilmu pengetahuan umum.
2) Menjadi Madrasah yang mandiri dan bertata kelola baik
b)
Tujuan akhir
1)
Terbentuknya budaya kerja, sikap amaliah Islami baik
guru maupun siswa.
2)
Siswa terampil melakukan dan memimpin ibadah harian.
3)
Siswa menguasai informasi dan teknologi dengan baik
dan benar
(b)
Wawasan Lembaga sepuluh tahun ke depan
Berdasarkan semua Sumber Daya atau potensi
yang dimiliki oleh MTs Banjir Embun dan perkiraan-perkiraan yang akan terjadi
di masyarakat sepuluh tahun yang akan datang maka dapat kami paparkan ke dalam
pokok-pokok pembahasan di bawah ini:
1)
MTs Banjir Embun diperkirakan dalam jangka waktu 10 tahun yang akan
datang memiliki peningkatan Sumber Daya yang bersifat fisik maupun Sumber Daya
yang bersifat non Fisik seperti
pertambahan luas Tanah wakaf yayasan, pertambahan peserta didik, pertambahan
tenaga bantu kependidikan, peningkatan hubungan kerja sama dengan masyarakat,
peningkatan jumlah gedung, peningkatan mutu pendidikan, dan mengadakan
perkembangan kurikulum sesui dengan UU pemerintah serta kebutuhan masyarakat
sekitar.
2)
Karena diperkirakan terjadi peningkatan jumlah peserta didik maka
diperlukan untuk merekrut personel
tenaga pendidikan yang punya kompetensi sesuai dengan Ijazah yang dimiliki.
Perekrutan dilakukan dengan penyeleksian ketat, terbuka, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
3)
Karena masyarakat Ngancar masih buta dalam menggunakan teknologi
komputer[5]
maka perlu bagi MTs Banjir Embun untuk menambah beberapa unit komputer
menyesuaikan dengan biaya dan jumlah peserta didik (per komputer dipegang oleh
5 siswa).
4)
Karena minimnya generasi masyarakat Ngancar yang cakap dalam memimpin
peribadahan serta kegiatan keagamaan maka MTs Banjir Embun melakukan
penyeleksian kemampuan peserta didik dalam bidang agama kemudian mengadakan
pelatihan seperti membaca qur’an, memimpin tahlil, istighosah dan lainnya
secara mendalam sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa.
5)
Karena masih rapuhnya serta minimnya kesadaran moralitas masyarakat
Ngancar tentang pentingya agama, etika, dan budaya ketimuran maka MTs Banjir
Embun akan mengadakan kegiatan Sholat Dhuha setiap hari yang diadakan ceramah 5
menit sesudahnya kemudian membirak ruang gerak kreativitas peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan agama dan moralitasnya melalui media seperti buletin,
mading, atau media lain yang dimungkinkan.
(c)
Wawasan Global
Isu-isu
Global tentang pendidikan dan kebudayaan yang berkembang saat ini adalah adanya
jaringan kerjasama pertukaran mahasiswa atau pelajar, pertukaran mahasiswa atau
pelajar untuk mendalami dan meneliti tentang kebudayaan, dan beasiswa terbuka
oleh negara-negara maju untuk negara-negara berkembang. Melesatnya modernisasi
beserta produk-produknya yang berdampak pada berubahnya tata kehidupan serta
gaya hidup masyarakat global merupakan fenomena menarik sekaligus tantangan
bagi dunia pendidikan khususnya bagi pendidikan dasar (SD dan SMP).
Walaupun sekarang ini era Globalisasi secara penuh tanpa batas sudah hanya terjadi di dunia maya (internet) tapi tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi di dunia nyata. Sebuah masyarakat atau negara akan melakukan persaingan secara terbuka dan bebas sehingga negara yang memiliki kemampuan yang lemah atau minim tenaga ahli akan didominasi oleh tenaga ahli dari negara asing. Oleh karena itu MTs Banjir Embun berupaya menghasilkan peserta didik yang mampu menguasi teknologi informasi serta mampu memenfaatkan di jalan yang benar untuk kemanfaatan bersama dan mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Walaupun sekarang ini era Globalisasi secara penuh tanpa batas sudah hanya terjadi di dunia maya (internet) tapi tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi di dunia nyata. Sebuah masyarakat atau negara akan melakukan persaingan secara terbuka dan bebas sehingga negara yang memiliki kemampuan yang lemah atau minim tenaga ahli akan didominasi oleh tenaga ahli dari negara asing. Oleh karena itu MTs Banjir Embun berupaya menghasilkan peserta didik yang mampu menguasi teknologi informasi serta mampu memenfaatkan di jalan yang benar untuk kemanfaatan bersama dan mampu menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar.
(d)
Wawasan Nasional
Isu-isu Nasional yang berkembang mengenai pendidikan dan
kebudayaan sekarang ini adalah pendidikan inklusi dengan mengakomodir
keberagaman peserta didik dalam satu kelas reguler. Isu lain yang terpenting
sekarang ini adalah adanya tren pendidikan Nasional untuk mecetak guru yang
produktif dalam menulis karya ilmiah, produktif dalam meneliti, dan tindak
lanjut yang tegas bagi penjiplak (plagiarisme). Isu-isu yang menjadi sorotan
Nasional tentang permasalahan serta perkembangan pendidikan, budaya, dan
moralitas bangsa yang memboming melaui media elektronik dan media cetak akan ditindak
lanjuti oleh MTs Banjir Embun dengan cara memfilter informasi tersebut untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan lembaga dalam upaya merespon isu
tersebut. Diantar isu-isu yang berkembang akhir-akhir ini adalah tentang
kebiasaan tawuran siswa, arisan PSK oleh siswa, adanya kurikulum baru pada
tahun 2013, dan isu tentang sertifikasi. Berdasarkan fenomena tersebut maka MTs
Banjir Embun akan selalu mengontrol kebiasaan perilaku peserta didik terutama
saat di lingkungan madrasah dan selalu menanamkan nilai-nilai moral islam yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
(e)
Wawasan Regional
Propinsi Jawa Timur merupakan propinsi yang sangat unik
terutama di wilaya pulau jawa. Keunikan-keunikan yang dimiliki oleh Jawa Timur
dan tidak dimiliki oleh propinsi lain adalah Jawa Timur Jawa timur memiliki
jumlah PONPES dari yang salafi hingga modern dengan jumlah yang sangat banyak,
Jawa Timur dari segi kultur budaya memiliki budaya yang heterogen, memiliki
jumlah suku serta logat (intonasi) bahasa daerah yang heterogen, dan secara
geografis wilayah Jawa Timur memiliki luas yang terbesar diantara propinsi lain
di pulau jawa. Maka dengan itu MTs Banjir Embun berupaya mengahsilkan peserta didik yang cakap dan
ahli di bidang memraktekan ilmu kemasyarakatan, memraktekan ilmu dakwah, dan
memraktikan nilai-nilai Islam yaitu sebagai agama yang rahmatallilalamin.
(f)
Wawasan Lokal
Kabupaten
Banjir merupakan Kabupaten yang mengutamakan pembangunan fisik yang ditujukan
untuk mengembangkan pariwisata, penganggaran pembangunan di bidang pariwisat
terus mengalami peningkatan dari tahun ke Tahun. Hal ini juga terjadi di area
Wisata Gunung Banbun[6]
sehingga merangsang masyarakat sekitar untuk aktif menggerakkan ekonomi
terutama dalam bidang perdagangan untuk memfasilitasi wisatawan Gunung Banbun.
Maka dalam hal ini MTs Banjir Embun akan mengambil peran dalam mengadakan
kerjasama dengan masyarakat untuk melatih peserta didik mendalami ilmu
peronomian dan kepariwisataan secara praktis (terjun ke lapangan).
BAB II: MISI DAN TUJUAN
Misi MTs Banjir Embun seperti yang dijelaskan
sebelumnya pada intinya adalah untuk Melaksanan
Pembelajaran Islami yang integratif dan Pengabdian berbasis pada kegiatan keagamaan
di Masyarakat. Sedangkan tujuan
pengembangan lembaga MTs Banjir Embun adalah untuk menciptakan suasana
kelembagaan madrasah yang profesional, keislaman, dan dinamis serta
menghasilkan siswa yang cakap dalam kegiatan keberagamaan di masyarakat yang
menguasai ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum secara integratif.
Maka untuk mewujudkan misi dan tujuan pengembangan Lembaga MTs Banjir Embun
tersebut perlu dideskripsikan ke dalam beberapa langkah di bawah ini
diantaranya adalah:
(a)
Misi dan Tujuan dalam Jangka panjang 25 tahun
Rencana Strategis yang dicanangkan dari tahun 2013 hingga 2017
diupayakan menjadi pondasi dalam mewujudkan Misi dan Tujuan jangka panjang 25
tahun. Agar lebih rinci dan lebih terukurnya pewujudan Misi dan Tujuan maka
kami akan memaparkan dengan membagi 3 jangka waktu yaitu sebagai berikut:
1. Pada
tahun 2013-2018 (5 Tahun); Misi; memiliki Gedung (kelas, Tempat parkir, dan laboratorum terpadu
dan integratif) Madrasah yang baru, memiliki taman (terawat, berumput, dan
hijau) madrasah, memiliki jaringan kerjasama yang kokoh kepada masyarakat umum
maupun yang formal, 70% guru sudah memperoleh sertifikat mengajar, mengadakan
pelatihan dan seminar tentang integrasi ilmu untuk guru, dan memiliki jumlah siswa 240-300 orang. Tujuan; menghasilkan peserta didik yang mampu
dan menguasai ketrampilan keagaman (qiroah, rebana, tahlil, do’a, dan menjadi
imam sholat), meningkatkan kualitas pedagogik serta ketrampilan guru dalam
mengajar, dan memperoleh dukungan masyarakat untuk pengembangan lembaga MTs Banjir
Embun.
2.
Padat tahun 2018-2028 (10 Tahun); Misi; memiliki BMT (untuk
siswa, guru, wali murid, dan masyarakat umum), mempunyai tanah persewaan nanas[7],
membeli tanah yang berlokasi strategis, menjadikan MTs Banjir Embun hampir
sejajar dengan MTs Negeri serta SMP Faforit di Wilayah Kabupaten Banjir, memiliki
jumlah siswa 300- 325 orang, dan mengadakan perekrutan secara selektif tenaga
kependidikan (yang profesional, islami, dan ketersesuaian antara Ijazah dengan
bidang kerjanya). Tujuan; dalam sumber
pembiayaan MTs Banjir Embun menjadi mandiri tidak tergantung dari bantuan
pemerintah atau donatur, memperoleh simpati serta empati dari masyarakat, guru
mampu mengajar dengan profesional, siswa mampu terjun langsung ke masyarakat
secara mandiri melalui organisasi yang dibentuk, dan MTs Banjir Embun menjadi
Madrasah pilihan utama masyarakat bukan pilihan kedua.
3.
Pada tahun 2028-2038 (10 Tahun); Misi; MTs Banjir Embun memiliki
jangkauan/pengaruh di mata Pendidikan Regional, Siswa MTs Banjir Embun memiliki
pretasi (akademik, olah raga, vokasional, dan karya seni) di tingkat Regional,
dan MTs Banjir Embun menjadi MTs Negeri dengan kompensasi pada Yayasan sesuai
dengan MoU. Tujuan; mewujudkan syiar Islam melalui lembaga yang maju dan
profesional melebihi lembaga pendidikan umum.
(b) Tahap I: Tahap Refomasi (thn 2013s/d thn 2015);
merubah tatanan organisasi lama agar terbentuk sistem manajemen yang unggul
serta berdaya guna, membangun paradigma guru tentang pendidikan integrasi,
membangun paradigma siswa tentang manfaat pendidikan agama sekaligus pendidikan
umum, membangun paradigma siswa tentang pentingnya ketrampilan terjun di
masyarakat, membangun paradigma masyarakat tentang pentingnya sekolah di
Madrasah, dan menanamkan nilai-nilai dasar baru di madrasah yang bisa berdampak
positif bagi perkembangan MTs Banjir Embun.
(c) Tahap II: Tahap Konsolidasi dan Reorientasi
(thn 2018 s/d thn 2017); menyamakan
presepsi baik di intern Madrasah maupun ke ekstern Madrasah, mengadakan
jaringan kerjas sama dengan masyarakat baik umum maupun masyarakat formal,
mengadakan out bound yang diikuti oleh tenaga kependidikan, mengevaluasi
perkembangan Madrasah dari awal berdiri pada tahun 2010 hingga 2018, dan
pembentukan tim konsultan pengembangan MTs Banjir Embun.
BAB III: ISU STRATEGIS
a) Kelembagaan; MTs Banjir Embun secara
kelembagaan merupakan Madrasah yang memiliki figur Kepala Madrasah yang dikenal
oleh masyarakat luas hal ini karena dia adalah mantu dari salah satu orang kaya
di Kecamatan Embun dan Kepala MTs Banjir Embun telah terbukti sukses
meningkatkan kualitas dan kuantitas MI Banjir Embun. Lembaga MTs Banjir Embun
merupakan organisasi atau institusi yang masih lemah secara sistem karena masih
minimnya tenaga kependidikan termasuk guru dalam penguasaan ilmu manajemen.
Sehingga secara praktis hampir semua bidang manajemen masih dikelola oleh kepala
Madrasah secara langsung. Di sisi lain MTs Banjir Embun sebagai lembaga baru
belum memiliki dan terbangunnya Nilai-nilai Dasar yang merupakan manifestai
dari visi serta misi madrasah yang murni dan dimunculkan sehingga bisa menjadi
patokan personalia organisasi dalam menjalankan tugas baik secara formal maupun
non formal dan secara pribadi maupun kelompok.
b) Kemampuan Lembaga untuk Berkembang; Sumber
Daya yang dimiliki oleh MTs Banjir Embun sehingga menjadi potensi berkembangnya lembaga adalah
memiliki Sumber Daya Masyarakat yang berperan aktif dalam membangun MTs Banjir
Embun baik dengan cara ikut bergotong royo dalam membangun gedung baru, menjadi
donatur, atau memberikan dukungan moral terhadap kegiatan yang dilaukan MTs Banjir
Embun baik yang dilakukan di dalam lembaga maupun di Masyarakat. Selain itu
masyarakat secara umum mulai sadar dengan kebutuhan pendidikan agama Islam.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa MTs Banjir Embun sebagai lembaga baru
memiliki peluang untuk berkembang pesat
di tengah-tengah masyarakat.
c) Kualitas Sumber Daya Manusia; Sumber Daya
Manusia yang dimiliki oleh MTs Banjir Embun secara umum didominasi oleh
angkatan pemuda yang sebagaian besar sudah memiliki gelar sarjana, namun
demikian ada beberapa guru yang mengajar pelajaran tertentu khususnya mapel
umum Ijazahnya tidak sesuai mapel yang ia pegang. Walaupun secara kualitas SDM
MTs Banjir Embun belum bisa dikatakan baik, namun personalia MTs Banjir Embun
bekerja dengan komitmen dan konsisten untuk memajukan MTs Banjir Embun sehingga
bisa berkembang.
d)
Kualitas, Kuantitas, dan Relevansi Program Pendidikan; Program
Pendididkan MTs Banjir Embun diupayakan relevan
dengan kebutuhan kehidupan (dunia kerja dan masa depan). Karena MTs Banjir
Embun didominasi oleh siswa dari kelas ekonomi menengah ke bawah dan
dimungkinakan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka program pendidikan MTs Banjir Embun
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja,
khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pengembangan
kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewira usahaan dan mempunyai kecakapan hidup, oleh sebab itu
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting untuk membekali peserta didik yang tidak
dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
e) Sarana dan Prasarana; Sarana prasarana yang
dimiliki oleh MTs Banjir Embun masih sangat minim, MTs Banjir Embun hanya
memiliki 4 ruang kelas sebagai kegiatan pembelajaran peserta didik yang mana 3
kelas untuk pembelajaran dan 1 ruang kelas untuk kegiatan siswa salah satunya
untuk sholat dhuha. Selain itu MTs Banjir Embun memiliki 1 ruang guru sekaligus
ruang kepalas Madrasah dan memiliki 2 toilet. Sarpras lain adalah lapangan
upacara beserta tiang bendera.
f) Penelitian; penelitian yang dilakukan MTs Banjir
Embun dalam upaya untuk mengembangkan lembaga belum dilakukan secara
sistematis, terkontrol, ilmiah, dan belum dipertanggun jawabkan. Dalam
melakukan penelitian untuk menggambarkan fenomena di Madrasah dan sejauh mana
pencapain program kerja masih melakukan analisis fenomena yang dilandaskan pada
data-data yang tidak tertulis yaitu melalui wawancara dan observasi yang
dilakukan oleh personalia lembaga MTs Banjir Embun beserta masyarakat yang
peduli dengan perkembangan lembaga.
g) Pengembangan Ilmu dan Teknologi; MTs Darul belum melakukan pengembangan ilmu dan
teknologi karena MTs Banjir Embun masih memfokuskan pada perkembangan kuantitas
siswa dan memunculkan image baik madrasah di tengah-tengah masyarakat.
h) Pembinaan Kesiswaan; sesuai dengan visi MTs Banjir
Embun berkenaan dengan pembinaan kesiswaan maka MTs Banjir Embun melakukan
langkah-langkah yang ditempuh yaitu dengan mengadakan sholat dhuha, melakukan
bimbingan moral setiap saat ketika suasan mendukung (salah satunya jika ada jam
kosong), dan menanamkan nilai-nilai islam ke dalam setiap siswa.
i)
Kualitas dan Efesiensi Manajemen; secara Umum semua bidang manajemen MTs
Banjir Embun masih dikelola penuh di tangan Kepala Madrasah.
j)
Kerjasama untuk meningkatkan Kemampuan Berkembang; kerja sama yang
dilakukan MTs Banjir Embun sebagai upaya mencari contoh, mencari pembimbing,
dan mengadakan kerja sama adalah mengikuti
wadah Kelompok Kerja Madrasah (KKM), studi banding ke MTs yang lebih
maju, mengadakan kerja sama non formal dengan masyarakat, dan mengadakan kerja
sama dengan MI Banjir Embun ketika terjun di masyarakat.
BAB IV: ANALISIS STRATEGIS
1. Kekuatan
Lingkungan Internal:
(a) Kelembagaan; memiliki personalia yang
berusia muda belum terbebani masalah ekonomi, MTs Banjir Embun memiliki posisi
yang strategis dekat dengan jalan raya, dan MTs Banjir Embun memiliki tanah
sendiri yang berakta wakaf.
(b) Kaya Pengalaman; pengalam kepalas sekolah
dalam mengelola lembaga MI Banjir Embun menjadi kekuatan dasar untuk
mengembangkan MTs Banjir Embun.
(c) Tenaga Guru yang Beragam dan
Berpengalaman; 2 orang guru lulusan S2, 3 guru masih proses S2, memiliki
guru yang ahli di bidang masing-masing seperti sosial, ketrampilan pramuka,
ketrampilan rebana, qiroah, motivasi, dan keras dalam mendidik. Dan
masih ada yang kuliah di S1 jurusan matematika dan bahasa Indonesia.
(d) Gedung Sekolah yang Memadai; walaupun
gedung sekolah MTs Banjir Embun masih sederhana dan jumlahnya minim namun masih
berdiri kokoh karena dipugar dan sebagain merupakan gedung yang baru dibangun.
Selain itu pagar MTs Banjir Embun juga terlihat indah dan kokoh.
(e) Lingkungan Akademik yang Menunjang
Kemajuan Akademik; lingkungan belajar yang terkontrol dan kondusif, ada
perpustakaan mini tapi buku-bukunya beragama yang bukunya berasal dari beberapa
guru, dari siswa serta donatur, suasana
lembaga yang sejuk serta hijau, memiliki siswa yang
berprestasi lomba-lomba saat di SD, memiliki siswa yang mempunyai semangat
pengembangan diri di luar aspek akademis, dan dekat dengan laboratorium masyarakat yaitu masjid serta ladang.
2. Keterbatasan
(Kendala) Lingkungnan Internal:
(a) Kelembagaan; masih minimnya bangunan
organisasi yang sistematis karena semua bidang manajemen masih dikelola penuh
di tangan kepala Madrasah
(b) Ketenagaan; minimnya tenaga Tata Usaha
(TU), minimnya kekompakan antar personalia, belum
adanya personalia yang diberi tanggung jawab secara khusus di bidang
masing-masing semuanya masih dipegang penuh oleh kepala madrasah, dan guru piket.
(c) Kurikulum; pengembangan kurikulum MTs Banjir
Embun masih dilakukan dengan sederhana dan realistis sesuai dengan kemampun
peserta didik serta kondisi masyarakat.
(d) Sarana dan Prasarana; belum mempunyai
ruangan guru sendiri, belum mempunyai taman yang hijau, belum mempunyai
laboratorium, belum mempunyai koperasi sekolah, dan belum mempunyai sarana dan
prasaran organisasi siswa serta kegiatan ekstra kurikuler.
(e) Perpustakaan; belum mempunyai ruangan
tersendiri masih tergabung di dalam kantor sehingga perwakilan siswa harus izin
masuk ke kantor untuk mengambil buku dan di baca di bangku luar kelas.
(f) Kesiswaan; ada beberapa siswa yang sering
jarang masuk (masuk seasalnya), masuk telat, dan terjadinya disharmonisasi
antara siswa lama dengan siswa yang baru.
(g) Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat; belum mengadakan penelitian namun sudah mengadakan pengabdian
dengan cara memberikan beberapa ton beras zakat (kerja sama dengan MAN 3
Kediri) dan agenda kegiatan lain yang dipandang bermanfaat bagi masyarakat.
(h) Dana Pembangunan; dana pembungan masih berasal
dari donatur dan dari Proposal, serta minimnya pendaan
karena hampir seluruh pendaan masih difokuskan kepada pembangunan gedung
beserta kebutuhan honor guru maupun bantuan kebutuhan siswa.
3. Peluang
Lingkungan Eksternal:
(a) Kelembagaan; memiliki
dukungan secara lisan dari kepolisian dalam meluruskan perilaku siswa-siswinya,
memiliki MI Banjir Embun sebagai partner ketika terjun ke masyarakat, MTs Banjir Embun dipandang masyarakat
sebagai Madrasah yang merakyat karena sebagai besar siswanya adalah rakyat
kecil dari kalangan ekonomi kelas menengah ke bawah.
(b) Ketenagaan; kerelaan wali murid untuk
bergotong royong membangun gedung baru.
(c) Kurikulum; pengembangan kurikulum bisa
dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat dan kesadaran
masyarakat akan pendidikan agama karena melihat fenomena yang makin marak di
masyarakat sekitar banyaknya siswa serta perempuan umum hamil di luar nikah
serta perilaku siswa yang tak terkontrol seperti tak mengormati orang tua.
(d) Sarana dan Prasarana; masyarakat sangat
peduli dengan pembangunan madrasah dengan indikasi ikut bergotong royo dalam
pembangunan madrasah
(e) Perpustakaan; mempunyai buku-buku yang
beragam sehingga menambah wawasan siswa (tidak monoton buku pelajaran)
(f) Kesiswaaan; masyarakat mengapresiasi
terhadap perubahan perilaku beragama, moral, dan kebiaasaan peserta didik
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
(g) Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat; masyarakat sangat antusias jika didatangi oleh siswa dan guru yang menggunakan seragam
sebagai bentuk penghargaan pada guru dan siswa yang mau mengembangkan ilmu
pengetahuan.
(h) Dana Pembangunan; uang tabungan dari
siswa bisa menjadi dana cadangan bagi madrasah.
4. Tantangan
Lingkungan Eksternal:
(a) Kelembagaan; adanya
SMP Negeri yang berada di Utara MTs Banjir Embun berjarah kurang lebih 100
Meter karena akan terjadi perebutan opini positif di tengah-tengah masyarakat
dan UPTD diknas Kecamatan Banjir belum ‘mengakui’ keberadaan MTs dengan
indikasi belum melibatkan ekstra kurikuler MTs saat ada acara peringatan hari
Besar dan belum menerbitkan NPSN.
(b) Ketenagaan; minimnya kesadaran dan
kualitas SDM masyarakat sekitar untuk diajak mengabdi di MTs Banjir Embun.
(c) Kurikulum; masyarakat masih mementingkan
ijazah dan raport yang tertulis dari pada kemampuan peserta didik yang memiliki
kemampuan akademis nyata.
(d) Sarana dan Prasarana; Masih adanya wali
murid yang apatis terhadap pembangunan madrasah karena yang memiliki motivasi
tinggi untuk belajar adalah anaknya atau karena orang tuanya bekerja sehingga
tidak sempat untuk menbantu gotong royong membangun gedung baru.
(e) Perpustakaan; budaya masyarakat
masyarakat yang minim dan masyarakat yang masih buta huruf sehingga hal ini
akan mempengaruhi budaya membaca peserta didik.
(f) Kesiswaaan; Siswa MTs Banjir Embun
dipandang masyarakat sebagai siswa yang buangan dari sekolah lain.
(g) Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat; masyarakat merasa sungkan saat mengundang group Rebana MTs Banjir Embun.
(h) Dana Pembangunan; Dana Pembangunan
Yayasan Banjir Embun masih difokuskan pada MI Banjir Embun, dan Dana-dana
donatur “kakap” masih digunakan untuk pembaruan masjid, dan kegiatan-kegiatan
besar keagamaan yang setingkat kabupaten.
BAB V: STRATEGI PENGEMBANGAN
(a) Prioritas
Pengembangan;
Berdasarkan Isu Strategis yang telah ditemukan dan Visi Misi yang telah
ditetapkan maka Pengembangan MTs Banjir Embun diprioritaskan atau difokuskan
pada bidang seperti berikut ini:
1. Peningkatan Nilai-nilai Keislaman yang
meliputi; a. meningkatkan mutu lulusan cakap dan berkarakter islami yang mampu
diterima dan bermanfaat bagi masyarakat, b. pengembangan model pembelajaran
integratif untuk menanamkan nilai-nilai atau syiar islam ke dalam pelajaran
umum, dan c. Pemfokusan kegiatan siswa
yang tidak berkaitan dengan agama namun di dalamnya disisipkan
simbol-simbol keislaman.
2. Peningkatan sumber daya Manusia yang
meliputi; a. Peningkatan kualitas dan kuantitas pemahaman guru tentang
keagamaan, b. Peningkatan ketrampilan Personalia Tata Usaha, dan c. peningkatan
kualitas siwsa dan peran alumni dalam pengembangan Madrasah.
3. Pencitraan Publik yang meliputi; a. Perluasan
akses terhadap pendidikan yang bermutu, b.perluasan dan peningkatan kualitas
publikasi MTs Banjir Embun, c. Peningkatan layanan Pembelajaran yang memuaskan
bagi masyarakat.
(b)Strategi Dasar
Pengembangan; Berdasarkan
Priortias Pembengembanga di Atas maka strategi Pengembangan yang dilakukan oleh
MTs Banjir Embun adalah sebagai berikut:
1) Untuk memperoleh dukungan moral dan finansial
dari masyarakat umum maka MTs Banjir Embun akan mengambun citra positif
madrasah dengan membuat kegiatan-kegiatan yang bermanfaat nyata bagi masyarakat
2) Pengembangan dan pembangunan MTs Banjir Embun
dilakukan dengan manajemen yang sistematis, berkelanjutan, dan kekompakan
personalia.
3) MTs Banjir Embun dikembangkan berdasarkan
kemandirian dengan semangat Keagamaan dan pembangungan masyarakat.
4) Bekerja sama dengan lembaga Kepolisian
(Polsek Ngancar) dalam upaya mendidik dan mengarahkan siswa, salah satunya agar
guru tidak merasa khawatir terjerat kasus hukum saat melakukan pengajaran.
5) Penyelenggaraan Pendidikan MTs Banjir Embun
didasarkan pada Undang-undang, Kebutuhan masyarakat, dan kemampuan MTs Banjir
Embun.
(c) Kebijakan
Pengembangan:
- Strategi
Pengembangan Eksistensi dan Citra Lembaga; membuat buletin madrasah atau brosur
yang memuat program-program Madrasah beserta foto kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan, mengadakan pendekatan kekeluargaan dengan wali murid beserta warta
tetangga Madrasah, dan mengutamakan pembelajaran yang bisa mewujudakan tujuan
positif yang dimiliki masyarakat.
- Strategi Pengembangan Kemampuan Berkembang;
- Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia; mengadakan
diklat dan seminar, mengadakan studi banding, dan menindaklanjuti hasi evaluasi
manajemen secar berkesinambungan.
- Strategi Pengembangan Sarana dan Prasarana;
menyebarkan proposal pembangunan gedung kepada lembaga pemerintahan atau
kementrian, membuat sistem sumber finansial yang mandiri melalui BMT (koperasi)
untuk masyarakat umum, dan mengadakan pendekatan kepada masyarakat untuk
berperan aktif dalam membangun gedung baru.
- Strategi Pengembangan Pengajaran; meningkatkan
fasilitas pembelajaran, mengadakan pendekatan kepada wali murid sebagai mitra
untuk meningkatkan kualitas siswa, dan meningkatkan kualitas guru sehingga
menjadi guru profesional yang islami.
- Strategi Pengembangan Penelitian; menunjuk
sebagian guru atau sebagian siswa secara formal untuk mengumpulkan data
mengenai kegiatan-kegiatan agama yang ada di masyarakat.
- Strategi Pengembangan Pengabdian kepada
Masyarakat; berperan aktif dalam pengajian umum dan acara-acara kegiatan
keagamaan organisasi NU.
- Strategi Pengembangan Kesiswaan; membentuk
organisasi kesiswaan yang solid, meningkatkan program ekstrakurikuler yang
berkualitas serta beragam, dan melatih siswa untuk terjun ke masyarakat.
- Strategi Pengembangan Kualitas dan
Efisiensi Manajemen; menyusun program-program dan tugas-tugas pada manajemen sesuai dengan minat dan bakat
tenaga kependidikan.
- Strategi Pengembangan Kerjasama; mengadakan
pendekatan kepada tokoh-tokoh agama dan tokoh desa, mengadakan kerjasama (MoU)
dengan organisasi masyarakat NU, dan
meningkatkan hubungan yang harmonis dengan pemerintah desa.
- Strategi Peningkatan Bidang Ilmu/Bidang
Kajian; mengkaji ilmu-ilmu yang aplikatif dan bisa diserap oleh masyarakat.
(d) Tahap
Pengembangan:
- Pengembangan Tahap I: Tahap Refomasi (thn
2013 s/d thn 2015); meningkatkan citra positif yang realistis Madrasah pada
masyarakat, memperkenalkan program-program terbaru madrasah pada Masyarakat, dan menata
ulang manajemen lembaga MTs Banjir Embun.
- Pengembangan Tahap II: Tahap Konsolidasi dan
Reorientasi (thn. 2015s/d thn2017); mengharmoniskan hubungan antar guru dan
antar siswa, mengharmoniskan hubungan yayasan dengan personalia lembaga MTs Banjir
Embun.
BAB VI: PENUTUP
Rencana Strategi Lembaga sebagai pedoman
pelaksanaan program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang sangat
penting dimiliki oleh Madrasah. Karena dengan adanya renstra maka pelaksanan
program Madrasah memiliki landasan dan aturan main yang tertulis, sehingga
apabila ada sesuatu hal permasalahan yang terjadi maka RENSTRA tersebut akan bisa dijadikan
rujukan utama sebagai dasar.
Dengan adanya renstra maka ‘PETA’ Pengembangan Lembaga bisa tergambar secara detail. Rencana Strategi sangat penting terutama bagi lembaga yang sudah besar, tapi tidak menutup kemungkinan bagi lembaga baru sebagai sarana informasi rencana pengembangan madrasah kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mengetahui arah perkembangan madrasah yang kemudian memungkinkan masyarakat tergugah untuk berpartsipasi aktif dalam membangun madrasah.
Dengan adanya renstra maka ‘PETA’ Pengembangan Lembaga bisa tergambar secara detail. Rencana Strategi sangat penting terutama bagi lembaga yang sudah besar, tapi tidak menutup kemungkinan bagi lembaga baru sebagai sarana informasi rencana pengembangan madrasah kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mengetahui arah perkembangan madrasah yang kemudian memungkinkan masyarakat tergugah untuk berpartsipasi aktif dalam membangun madrasah.
[1]Karena sekolah tersebut
memberikan fasilitas gratis dan pemberian gratis seragam lengkap dan buku LKS
sehingga banyak sekali siwa dari kalangan menengan ke bawah ingin bersekolah di
madrasah tersebut. Orientasi mereka datang ke sekolah dapat dibedakan ke dalam;
pertama ingin terbebas dari kekangan
orang tua dan terbebas dari pekerjaan rumah yang dibebankan, Kedua faktor gengsi karena teman
sebayanya sudah banyak yang mulai bersekolah, karena tidak memiliki kemampuan
biaya maka dipilihlah MTs Banjir Embun untuk dijadikan tempat sekolah, ketiga karena paksaan orang tua untuk
menuntut pendidikan yang berafiliasi pada pendidikan dan pembinaan agama Islam
agar tidak terpengaruh dengan siswa-siswa umum yang lebih cenderung tak
bermoral, dan yang keempat karena siswa
ingin diajak berkarya wisata ke berbagai wilayah Kabupaten Banjir naik bis
bersama-sama secara gratis sesuai seperti kakak kelasnya terdahulu. Sebagian
besar kondisi siswa bisa dikatakan belum pernah pergi dengan jarak jauh,
sehingga bila diajak berkarya wisata di kota dan kabupaten Embun yang berada di
belahan lain jauh dari Kecamatan Embun sudah senang.
[2]Di Kecamatan Embun tidak
memiliki jenjang Pendidikan tingkat SMA hanya ada dua MTs Swasta dan dua SMP
Negeri serta satu SMP Terbuka. Secara antopo-Geografis wilaya ngancar terbagi
ke dalam dua daerah yaitu daerah daratan bawah yang cenderung bersifat kekotaan
(sangat dekat dengan wilayah Wates yang lebih maju) dan daerah daratan tinggi
atau lereng Gunung Banbun. Yang mana 1 buah MTs yaitu MTs Banjir Embun dan 1
Buah SMP terletak di daerah daratan tinggi dan 1 buah MTs dan 1 buah SMP lain
terletak di daratan yang paling rendah di Kecamatan Embun.
[3]Faktor-faktor peserta
didik tidak terserap oleh lembaga SMP Negeri atau MTs lain sehingga memilih MTs
Banjir Embun adalah karena sekolahan yang tidak menyerap tersebut diantaranya
adalah karena sekolah-sekolah tersebut memiliki biaya-biaya tambahan yang
sangat mahal dan tidak terjangkau, jarak sekolah yang jauh secara transportasi
tidak terjangkau karena tambahan biaya, dan karena sekolah tersebut menolak
atau mengeluarkan siswa tersebut
disebabkan siswa melakukan tindakan-tindakan pelanggaran.
[4]Pengembangan peran penting dan fungsi adanya
MTs Banjir Embun disesuaikan dengan fungsi Pendidikan Nasional Secara umum
yaitu berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
3, menetapkan bahwa : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
[5]Hampir semua rekrutan
peserta didik MTs Banjir Embun yang berasal dari SD tidak pernah diajarkan
komputer baik secara teoritis maupun praktek.
[6]MTs Banjir Embun terletak
di Lereng Gunung Banbun, letak lokasi MTs berjarak kurang lebih 10 Km dari area
wisata Gunung Banbun.
[7]Wilayah Ngancar
didominasi oleh tanaman Nanas.
Buku A. Rifqi Amin (pendiri Banjir Embun) berjudul:
Rincian buku:
Contoh Kata Pengantar Buku
Contoh Daftar Isi Buku
Contoh Daftar Gambar dan Daftar Tabel
Isi Lengkap Buku
Contoh Glosarium Buku
Contoh Indeks Buku
Contoh Kata Pengantar Buku
Contoh Daftar Isi Buku
Contoh Daftar Gambar dan Daftar Tabel
Isi Lengkap Buku
Contoh Glosarium Buku
Contoh Indeks Buku
Rencana Strategis 2015-2019 (sumber gambar Kaltim kemenag) |