(pujangga Banjir Embun)
Gubahan hati masih menderu
Terbolak-balik terkapar bergelimpangan
Aku ingin hatiku menjadi hatiku
Bukan hati lain yang gentayangan
Hidupku
tanpa nama
Arah
yang semburat
Berjalan
tanpa irama
Tergesa
meloncat
Ilalang-ilalang tak menjadi penghalang
Rerumputan hanya penghias jalan
Namun kepengecutan adalah perintang
Fitnah adalah godaan
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "PUISI: Tanpa Nama"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*