Oleh: Anggota Tim Banjir Embun
Walaupun lele sangat menyukai kondisi air yang keruh
dan tenang namun pada kenyataannya ikan lele sangat suka kondisi air yang
jernih dan air yang segar (bukan jernih yang seperti air mineral atau air
minum). Di sisi lain kadang kala lele menyukai aliran air yang tidak deras.
Untuk lebih jelas ringkasnya maka saya akan memaparkan materi ini dengan
singkat. Kolam dan ikan lele yang menyehatkan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Air; berwarna hijau muda (hijau yang jernih) sehingga lele bisa terlihat/transparan pada pagi hari, kondisi air yang tidak banyak kotoran ikan, air kolam tidak berwarna coklat, air tidak berbau menyengat, dan air memiliki kadar keenceran yang tinggi atau tidak kental.
1. Air; berwarna hijau muda (hijau yang jernih) sehingga lele bisa terlihat/transparan pada pagi hari, kondisi air yang tidak banyak kotoran ikan, air kolam tidak berwarna coklat, air tidak berbau menyengat, dan air memiliki kadar keenceran yang tinggi atau tidak kental.
2. Ikan; kondisi ikan berwarna
cerah (berbelang hitam dan putih) dan terlihat jelas perbedaan antara bagian
bawah tubuh ikan yang putih dengan bagian atasnya, intensitas dan kecepatan
dalam berenang sangat tinggi, kumis lele (berjumlah 8) tidak layu, dan ikan
lele saat diberi pakan memiliki respek yang cepat (berebutan satu sama lain).
Ciri-ciri kondisi ikan lele yang tidak kondusif: 1. Ikan sering mengapung,
moncong ikan terletak di permukaan air dan ekor terletak di bawah di mana
posisi ikan tegak lurus/berdiri (bisa jadi juga karena kekenyangan), 2.
Permukaan kulit ikan terlihat putih/pucat,
3. Ada gejala penyakit di permukaan
kulit ikan, misalnya nampak warna putih seperti panu di sekitar moncong ikan,
benjolan berwarna merah/putih seperti nanah di belakang sirip ikan, dan kumis
lele yang putus atau layu.
Ingat dalam memelihara lele harus memperhatikan hal-hal penting di bawah ini:
1. Ganti rutin air kolam setelah kondisi kolam berwarna cokelat
dan terdapat partikel-partikel (kotoran Ikan) yang mengambang di air.
2. Air yang dikuras minimal 50% maksimal 75% dari volume sebelumnya.
Jangan sekali-kali menguras ikan maksimal 20% dari volume sebelumnya sebab hal
tersebut merupakan tindakan sia-sia karena tidak menyebabkan efek yang signifikan
terhadap kejernihan air dan pengurasan tidak berjalan sesuai tujuan yaitu
menjaga kebersihan air.
3.
Kolam ikan harus memiliki lubang pengurasan yang berada di
bagian bawah. Lalu lubang di sebelah dalam kolam (di sisi dasar lantai) dihubungkan dengan pipa panjang ke atas yang berlubang-lubang kecil. sebab kalau menguras memakai ember atau selang bisa menyebabkan ikan stres.
4.
Sortir ikan yang memiliki kesenjangan ukuran yang
sangat besar. Penyortiran bisa dilakukan saat melakukan pengurasan. Letakkan
ikan yang paling besar di kolam lain.
5.
Jangan sekali-kali menguras dan menyortir ikan jika ikan baru
saja diberi makan. Sebab ikan bisa stress dan makanan ikan yang sudah ada
dilambung bisa dimuntahkan.
6.
Untuk info lainnya silakan hubungi kami 08563350350
Ini adalah foto contoh air kolam ikan
yang ideal:
(foto ini adalah foto koleksi Banjir Embun)
(foto ini adalah foto koleksi Banjir Embun)