Oleh: A. Rifqi
Amin
Aku
ingin menutup mata
Aku
tak tahu lagi hidupku untuk apa?
Dan
untuk siapa?
Aku
ingin mengabdikan diri untuk istri dan anak-anakku
Namun
sepertinya aku tak pantas untuk itu
Lantas
hidupku untuk apa atau untuk siapa?
Dalam
hatiku aku ingin hidupku untuk istri dan anak-anakku
Namun
aku tak tahu
Bagaimana
memperoleh istri?
Aku
bahkan tak mampu memberlakukan perempuan sebagaimana lembut hatinya
Sampai
sekarang tak bisa memberlakukan perempuan sebagai bidadari
Bidadari
yang dihargai, disanjung, dan dimengerti
Aku
bahkan tak bisa memberlakukan seorang perempuan yang pernah paling kucintai
Sebagaimana
layaknya perempuan lain yang mendapat perhatian dan pemberian dari lelaki yang
mencintainya.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya:
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Puisi: Layaknya Lelaki"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*