Taufiq Ismail
dan W. S. Rendra Sebagai Pujangga Angkatan 66
(Diambil dari buku
karya Zaini BA “Kesusastraan Indonesia Jilid III untuk Sekolah Menengah Tingkat
Atas (SMTA) Tahun 1972)
Secara politis angkatan 66 adalah
suatu angkatan yang lahir karena pergolakan politik dalam masyarakat. Selain
karena adanya peristiwa politik, kesusastraan ini mempunyai ukuran nilai, yaitu
nilai kesusastraan. Ia anti tirani, menegakkan keadilan dan kebenaran. Kesenian
senantiasa anti kedhaliman, ingin kebajikan. Keadilan dari kebenaran itu
dituangkan dalam hasil senin dan sastra.
Ciri khas dari karya Sastra angkatan
66 adalah protes sosial dan adanya protes politik. Protes sosial yang pada
permulaanya dihubungkan dengan warisan kolonial, tetapi kemudian tambah
memburuk, tidak bisa disalahkan pada siapa-siapa lagi keculai pada politik
pemerintahan yang tidak dapat mengatur pemerintahan, ekonomi, dan keuangan.
1. Taufiq Ismail
Nama lengkapnya adalah Tufiq Ismail Adul Gafar Ismail
lahir di Bukittinggi pada 25 Juni 1937. Riwayat pendidikannya tamat SMA bagian
B negeri, Pekalongan, kemudian meneruskan studi ke Fakultas Kedokteran Hewan
dan Peternakan di Bogor dan tamat pada Tahun 1963. Kemudian kerja pada Fakultas
sebagai asisten pada bagian ilmu ternak. Pernah aktif dalam lapangan organisasi
kemahasiswaan dan dilapangan perternakan Bogor. Menulis sajak, cerpen, esei
dalam majalah.
Karya-karya Taufiq Ismail adalah Manifestas (puisi), Alma
Mater, Seorang gembala bernama Abu Hidayat, Jam Kota, Seorang tukang rambutan
pada Isterinya, Kita Adalah Pemilik Sah dari Republik Ini, dari Ibu Seorang
Demonstran, Kamis Pagi, Yang kami minta Hanyalah, Refleksi Seorang Pejuang Tua.
2. W. S. Rendra
Nama lengkapnya adalah Wilibrordus Surendra Rendra
Lahir di Solo tanggal 7 Noember 1935. Beragama Roma Katolik. Riwayat pendidikan
tamat Fakultas Sastar Universitas Gajah Mada sampai mendapat gelar B.A. Dia
sejak tahun 1954 menulis sajak, Cerpen, drama kritik dalam berbagai majalah.
Dia sangat menggemari deklamasi, main drama, dan menjadi sutradar. Pernah
selama dua bulan keliling Amerika dan kemudian mendapat beasiswa belajar drama
pada American Academy of Dramatical Arts
(AADA) pada tahun 1967 kembali ke Indonesia.
Karya-karyanya W.S. Rendra antara lain Orang-orang di Tikungan Jalan (1955), Ballanda Orang-orang tercinta (1957), Kumpulan Sanjak (1961), Ia Sudah Bertualang (1961).