Terbaru · Terpilih · Definisi · Inspirasi · Aktualisasi · Hiburan · Download · Menulis · Tips · Info · Akademis · Kesehatan · Medsos · Keuangan · Konseling · Kuliner · Properti · Puisi · Muhasabah · Satwa · Unik · Privacy Policy · Kontributor · Daftar Isi · Tentang Kami·

SKRIPSI BAB III: IMPLEMENTASI KELAS AKSELERASI (PERCEPATAN) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMA NEGERI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2010/2011

IMPLEMENTASI KELAS AKSELERASI (PERCEPATAN) DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DI SMA NEGERI 1 KEDIRI
TAHUN AJARAN 2010/2011

BAB III
METODE PENELITIAN
Oleh :
DWI HARIS MASTUN NISA’
(Mahasiswa S2 Program Pascasarjana STAIN Kediri)
 (foto Dwi Kharis, sumber photo: facebook)



A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moleong mendefinisikan penelititian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini, peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotetis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.[1]
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realitas empiris sesuai fenomena secara rinci dan tuntas, serta mengungkapkan gejala secara utuh melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Iskandar memaparkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, artinya peneliti mengadakan telaah secara mendalam tentang suatu kasus, kesimpulan hanya berlaku  atau terbatas pada kasus tertentu saja. Sehingga biaya dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat.[2] Senada dengan pengertian di atas, Gempur Santoso mengatakan bahwa studi kasus  adalah penelitian yang pada umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat tertentu, tentang latar belakang, keadaan sekarang, atau interaksi yang terjadi.[3]
Sedangkan Moh. Nazir mengungkapkan lebih jelas bahwa studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subyek dengan tujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus yang kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.[4]

B.     Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain bertindak sebagai instrumen kunci sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung. Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif mutlak dilakukan.[5]
 Sebagaimana pula yang  dinyatakan oleh Lexy Moeloeng, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti berperan sebagai  perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Namun, instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes pada penelitian kualitatif.[6]
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah untuk menemukan dan mengeksploitasi segala sesuatu yang terkait dengan fokus penelitian. Di sini, peran peneliti adalah sebagai pengamat partisipan pasif yaitu peneliti hanya mengalami obyek penelitian untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kelas Akselerasi (percepatan) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Kediri.







C.  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kediri dengan fokus penelitian Implementasi Kelas Akselerasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengenai kondisi dan karakteristik SMA Negeri 1 Kediri, akan dikemukakan sebagai berikut:
1.    Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Kediri
SMA negeri 1 Kediri didirikan pada tanggal 9 September 1946. Namun, pada masa itu sekolah tersebut masih dinamakan SMT (Sekolah Menengah Tinggi) Kediri yang masih berstatus swasta dengan dikepalai oleh Bapak Banu Iskandar. Satu tahun kemudian, tepat pada bulan September 1947 SMT Kediri sudah diakui dan diambil oleh Kementerian Pengejaran, Pendidikan dan Kebudayaan serta mendapat status negeri. Pada tahun itu, ada perubahan istilah sekolah di Indonesia sehingga namanya berubah menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kediri.
Dalam perjalanannya, SMA Negeri 1 Kediri ini telah beberapa kali berpindah lokasi, di antaranya adalah:
a.    Periode 9 September 1946 -  19 Desember 1948
Pada periode ini, SMT (SMAN 1 Kediri) berlokasi di jalan Balowerti Kediri, menumpang di SMPN Balowerti Kediri, masuk pada sore hari. Pada tahun 1947, saat meletusnya perang kemerdekaan 1, Belanda mulai menguasai beberapa daerah di Jawa Timur. Maka, pada masa itu SMT Kediri mulai menerima siswa pindahan atau pengungsian dari daerah Surabaya, Malang, Bojonegoro dan Jember.
Namun, pada tanggal 19 Desember 1948 akhirnya tentara Belanda melakukan aksi door stoot menduduki Kediri. Akhirnya, secara de facto sekolah di tutup, meskipun secara de jure eksistensi sekolah masih ada.
b.    Periode 1 Januari 1950 – 31 Juli 1952
Setelah pengakuan kemerdekaan (overdraacht),  SMA Negeri 1 Kediri dibuka kembali. Kali ini lokasi sekolah pindah ke Pocanan bekas sekolah HIS Kristen, masuk siang hari. Sebelumnya, gedung sekolah di Pocanan ini selama tahun 1946-1948 dipakai sebagai gedung sekolah SMPN Kediri bagian puteri.
c.    Periode 1 Agustus 1951 – Sekarang
Pada  tahun 1951 turun surat keputusan dari Residen Kediri untuk SMAN Kediri untuk menempati gedung sekolah di jalan Klotok 1 Kediri yang merupakan bekas sekolah MULO pada zaman Belanda. Namun, para siswa yang awalnya masuk pembelajaran di Pocanan tetap menggunakan gedung Pocanan sampai lulus, yaitu pada bulan Juli 1951.
Sedangkan, anak-anak yang masuk pada tanggal 1 Agustus 1951  langsung mengikuti pembelajaran  sekolah yang berlokasi di jalan Klotok. Demikian, sejak tahun 1951 SMAN 1 Kediri berlokasi di Jalan Klotok atau Jalan Veteran nomor 1 sekarang.[7]
2.        Profil SMA Negeri 1 Kediri
1)   Nama                             : SMA Negeri 1 Kediri
2)   Nomor Statistik             : 301056302001
3)   Tipe Sekolah                  : A
4)   Alamat Sekolah             : Jl. Veteran No. 1 Kediri Jawa Timur
5)   Status Sekolah               : Negeri
6)   Tahun Berdiri                 : 1946
7)   Program Sekolah            : RSBI
8)   Nilai Akreditasi                         : 93.05
9)   Kepemilikan                   : Pemerintah
10)     Nama Kepala Sekolah : Drs. Dwi Rajab Januhadi, M.Pd.
11)     Pendidikan KS            : S2
12)     Masa Kerja KS            : 24
13)     Jumlah Guru                : 78
14)     Jumlah Pegawai          : 27
15)     Jumlah Siswa              : 843
16)     Jumlah Rombel           : 29
17)    Sumber Biaya             : a. APBN
                                             b. ABPD Propinsi
                                             c. APBD Kota
                                            d.Dana dari masyarakat[8]
3.        Visi, misi dan tujuan SMA Negeri 1 Kediri
                            Visi SMA Negeri 1 Kediri adalah MUSTIKA. Yaitu,  “Membentuk Manusia Unggul Spiritual, Tinggi Intelektul, Kreatif dan Analitik”.
Sedangkan misi SMA Negeri 1 Kediri adalah:
a)    Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
b)   Inovasi model pembelajaran dam pengembangan diri secara intensif.
c)    Mencapai prestasi optimal dengan membudayakan kerjasama yang tinggi.
d)   Membudayakan etos kerja yang kreatif dan berdaya saing.
e)    Membiasakan pola berfikir analitis dalam menyelesaikan masalah.
Adapun tujuan SMA Negeri 1 Kediri yakni:
a)    Membentuk generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, cerdas, berilmu dan terampil.
b)   Membekali siswa dengan berbagai disiplin ilmu yang berguna untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c)    Membekali siswa dengan berbagai bentuk keterampilan yang berguna untuk terjun ke masyarakat.[9]
4.    Letak geografis SMA Negeri 1 Kediri
SMA Negeri 1 Kediri terletak di jalan Veteran no.1 Kediri. Lokasi sekolah ini sangat strategis yaitu terletak di kota dan mudah untuk dijangkau. Selain itu tempatnya juga nyaman, bersih dan unik.
Secara lebih rinci, batas geografis SMA Negeri 1 Kediri adalah:
a)    Sebelah barat dibatasi oleh        : SMA Katolik ST. Agustinus
b)   Sebelah timur dibatasi oleh        : Perumahan Candrakirana Kediri
c)    Sebelah selatan dibatasi oleh     : Perumahan Candrakirana Kediri
d)   Sebelah utara dibatasi oleh        :Jalan raya Bandar-Selomangkleng.[10]
5.    Keadaan Guru dan Pegawai di SMA Negeri 1 Kediri
Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik adalah salah satu faktor penentu keberhasilan anak didik dalam berproses di sekolah. Adapun guru dan pegawai di SMA Negeri 1 Kediri adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Keadaan Guru dan Pegawai di SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011[11]

NO.
NAMA
MATA PELAJARAN
1
Drs. Dwi Rajab J. M,pd
KS
2
Drs. Masduqi, M.Pd.I
PAI
3
Drs. Asrori
PAI
4
Rosyidatul Junaidah, S.Pd.I
PAI
5
Kasihati, S.Ag
PA Hindu
6
Dra. Hj. Muharlin
BP/BK
7
Dra. Hj. Siti Marwiyah, MM
BP/BK
8
Hj. Umar, S.Pd
BP/BK
9
Kayem, S.Pd
BP/BK
10
Dra. Hj. Ulfatul Mufida
BP/BK
11
Dra. Rumini
BP/BK
12
Dra. Hj. Suhariyati N.
Bhs. Indonesia
13
Dra. Hj. Dwi Ratnani
Bhs. Indonesia
14
Dra. Diah Iriana
Bhs. Indonesia
15
Dra. Wiwik Hermiati
Bhs. Indonesia
16
Drs. Ali Hasan
Bhs. Indonesia
17
Dra. Rodim Mufida
Bhs. Indonesia
18
Suska Kusuma Novita Permata
Bhs. Indonesia
19
Dra. Retno Suciari
Bhs. Inggris
20
Abdul Khodir, S.Pd
Bhs. Inggris
21
Bambang Yulianto, S.Pd
Bhs. Inggris
22
Agus Widodo, S.Pd
Bhs. Inggris
23
Rose Tjondro S, S.Pd
Bhs. Inggris
24
Mamik Pustakarini, S.Pd
Bhs. Inggris
25
Moh. Kusen, S.Pd, M.Pd
Bhs. Inggris
26
Khoirur Roziqin, S.Pd.I
Bhs. Inggris
27
Riza Muzakki, S.Pd.I
Bhs. Inggris
28
Renita Donasari, S.Pd
Bhs. Inggris
29
Dra. Endang Suciningtiyas
Bhs. Jerman
30
Drs. Suhariyono
Matematika
31
H. Sunyoto, S.Pd, M.Si
Matematika
32
Edi Suyitno, S.Pd
Matematika
33
Mustadah, S.Pd
Matematika
34
Lukito, S.Pd
Matematika
35
Retno Wulandari, S.Pd
Matematika
36
Dra. Ana Ananingsih
Matematika
37
Ninik Widyastuty D.P, S.Pd
Matematika
38
Dra. Ariwati Wahyu Mumpuni
Kimia
39
Dra. Prasetyati
Kimia
40
Drs. Upik Sutrisno
Kimia
41
Widayat, S.Pd, MM
Kimia
42
Endang Budi H, S.Pd
Kimia
43
Sulistyo Widodo, S.Si
Kimia
44
Titis Sri Dwi Utami, S.Pd
Kimia
45
Dra. Kusmaratna MP
Biologi
46
Dra. A.M. Sri Pudji Utami
Biologi
47
Dra. Fatnatin
Biologi
48
Drs. Nyoto Pujiadi
Biologi
49
Eni Farida, S.Pd
Biologi
50
Sri Hariyati, S.Pd
Ekonomi
51
Drs. Didik Susanto
Ekonomi
52
Dra. Nurul Laili
Ekonomi
53
Dra. Hj. Sudji'ah
Geografi
54
Eka Prayitna, S.Pd
Geografi
55
Dra. Sri Anggoroningsih, MAP
Sosiologi
56
Dra. Lilis Mudrawati
Sosiologi
57
Eko Agus S, S.Pd, MM
Sosiologi
58
Drs. Sumitro
K. Negara
59
Dra. Suprapti Kardi
K. Negara
60
Drs. Sujatmiko
K. Negara
61
Dra. Titik Prasetyaningharti
Fisika
62
Sutoyo, S.Pd
Fisika
63
Dra. Tukimah
Fisika
64
Sonny Effendy, S.Pd
Fisika
65
Sudjiono, S.Si
Fisika
66
Arif Syahputra, S.Pd
Fisika
67
Drs. Agus Sumaryono
Sejarah
68
Dra. Tutik Indra Rohayati
Sejarah
69
Suryono, BA
Sejarah
70
Sunarwan Juri W, S.Pd
Sejarah
71
Siti Maimunah, S,Pd
Sejarah
72
Drs. Eko Supriyadi
OR/Penjas
73
Soekrisno Indri W, S.Pd
OR/Penjas
74
Drs. Hari Widodo
OR/Penjas
75
Drs. H. Harjito, M.Pd.I
Kesenian
76
Suyadi, S.Pd
Kesenian
77
Yudha Ariyanto, S,Pd
Kesenian
78
Makrina Ari, S,Pd
PA Katholik
79
Lilik Bopo Lelono
PA Kristen
80
Harsono Reno Utomo, S.Kom
TI/Life Skill
81
Ashari, SE
TI/Life Skill
82
Redi Barata Yudha
TI/Life Skill
83
Agustina Triana D
Life Skill
84
Ririn Wahyu A.
Life Skill
85
Ika Surya W
Life Skill
86
Sikam Dyah S
Life Skill
87
Sulistyani
Life Skill
88
Bahrudin
Life Skill
89
Slamet Ridho
Life Skill
90
Siti Rumaeni, SE
Tata Usaha
91
Harjanto
Tata Usaha
92
Rahmanto Budi P
Tata Usaha
93
Gatot Prayoga
Tata Usaha
94
Suparman
Tata Usaha
95
Yonathan M S.Sos
Tata Usaha
96
Irfan Zuhri
Tata Usaha
97
Sudarto
Tata Usaha
98
Sukardi
Tata Usaha
99
Umi Musalamah
Tata Usaha
100
Siti Aminah
Tata Usaha
101
Ponari
Pemb. TU
102
Miadi
Pemb. TU
103
Imam Syafi'i
Pemb. TU
104
Siti Indun
Tata Usaha
105
Umiyati Syarifah
Tata Usaha
106
Ismail
Pemb. TU
107
M. Zainal Abidin
Satpam
108
Solechan Hadi
Satpam
109
Indra Wahyu F
Satpam
110
Dyah Ayu K, SE
Tata Usaha
111
Jayus Roji
Driver
112
Moh. Khoiri
Pemb. TU
113
Moh. Zaenal Mustopha
Pemb. TU
114
Suryanto
Pemb. TU
115
Suzan Oktaviani, SE
Tata Usaha
116
Wijayanto Sari Wibiso
Tata Usaha

6.    Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran 2010-2011
Jumlah peserta didik SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut:
Table 3.2
Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran 2010-2011
Kelas X[12]
KLS
X-Aks
X-Smart1
X-Smart2
X-RSBI-1
X-RSBI-2
X-RSBI-3
X-RSBI-4
X-RSBI-5
X-RSBI-6
JML
L
5
15
13
11
12
12
13
9
12
103
P
4
17
18
21
20
20
19
21
21
160
Jumlah
9
32
31
32
32
32
32
30
33
263
WALI
Dwi R
Lilis M
S.Prapti
Suryono
Retno W
Suska
Titik
K. Rojikin
Riza M

Islam
7
30
28
31
31
31
27
26


Kristen
2
2
3
1
1
1
5
3
-3
18
Katholik
-
-
-
-
-
-
-
1
5
6
Hindu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tabel 3.3
Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran 2010-2011
Kelas XI[13]

KLS
XI-Aks
XI-Smart-1
XI-Smart-2
XI-IPA-1
XI-IPA-2
XI-IPA-3
XI-IPA-4
XI-IPS-1
XI-IPS-2
XI-IPS-3
JML
L
7
16
14
14
15
11
13
8
9
8
117
P
14
20
20
20
17
21
19
12
9
10
162
Jumlah
21
36
36
34
32
32
32
20
18
18
279
WALI
K.
Ratna
Nyoto
Rose
Sony E
Rodim
Har
jito
Ari
wati
Diah R
Har
sono
Narwan

Islam
19
33
32
32
30
28
32
19
16
16
257
Kristen
2
1
2
1
2
3
-
0
2
1
14
Katholik
-
1
2
1
-
1
-
1
-
1
7
Hindu
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1

Tabel 3.4
Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Kediri Tahun Ajaran 2010-2011
Kelas XII[14]

KLS
XII-Smart-1
XII-Smart-2
XII-IPA-1
XII-IPA-2
XII-IPA-3
XII-IPA-4
XII-IPS-1
XII-IPS-2
XII-IPS-3
JML
L
6
10
21
13
13
12
16
19
18
128
P
16
20
16
23
24
25
20
14
15
173
Jumlah
22
30
37
36
37
37
36
33
33
301
WALI
Tukimah
Wiwik
Fatnatin
Sujiono
Ali Hasan
Mamik
Didik
Tutik
Nurul

Islam
19
28
37
32
35
36
32
30
28
277
Kristen
2
1
-
4
-
-
4
3
3
17
Katholik
-
1
-
-
2
1
-
-
2
6
Hindu
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1




Tabel 3.5
Jumlah Siswa Tahun 2010/2011[15]

KLS
L
P
JML
ISLAM
KRISTEN
KATOLIK
HINDU
X
103
160
163
239
18
6
-
XI
117
162
279
257
14
7
1
XII
128
173
301
277
17
6
1
JUMLAH
348
495
843
773
49
19
2

6.    Keadaan sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Kediri  Tahun Ajaran 2010/2011

Tabel 3.6
Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Kediri
Tahun Pelajaran 2009/2010[16]

Sarana dan Prasarana
Jumlah
Keadaan
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Waka Sekolah
Ruang Guru
Ruang BP
Ruang TV
Kelas
Perpustakaan
Lab. Computer
Lab. Fifika
Lab. Kimia
Lab. Biologi
Lab. Bahasa
Masjid
Aula
Ruang Multimedia
Ruang Pramuka
Ruang Osis
Ruang Studio
Ruang UKS
Lap. Sepak Bola
Lap. Basket
Kantin
Taman
Tempat Parkir
MCK Guru
MCK Siswa
Dapur

1
1
1
1
1
28
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
4
3
4
10
1

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

.



D.    Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian, menurut Suharsimi Arikunto adalah subjek di mana data diperoleh.[17]  Sedangkan menurut Lofland, yang dikutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.[18]





Adapun sumber data terdiri dari dua macam:
a.       Data Tidak Tertulis
            Data tidak tertulis adalah “data-data yang berupa kata-kata tindakan yang diperoleh dari orang yang diamati atau diwawancarai selama penelitian berlangsung”.[19]
            Dalam penelitian ini kata-kata atau tindakan berupa jawaban dari informan dan hasil catatan lapangan dari berbagai informan, di antaranya: waka kurikulum, Ketua Program Akselerasi,  guru  Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi, maupun siswa akselerasi  SMA Negeri 1 Kediri terkait dengan  bagaimana Implementasi Kelas akselerasi dalam pembelajaran PAI beserta faktor pendukung dan penghambatnya.
b.      Data Tertulis
            Data tertulis adalah data-data yang diperoleh melalui berbagai sumber tertulis seperti buku-buku, arsip, dokumen resmi dari SMA Negeri 1 Kediri. Data  yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data sekolah dan berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan.                           




E.     Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yaitu:
1.     Metode Observasi atau Pengamatan.
                 Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila:
a.    Sesuai dengan tujuan penelitian.
b.    Direncanakan dan dicatat secara sistematis
c.    Dapat dikontrol keandalannya (reliabilitasnya) dan keshahihannya (validitasnya)[20]
          Kegiatan observasi meliputi pengamatan, pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat, dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.[21]
Dalam hal ini peneliti melakukan obserasi terkait pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)  di kelas akselerasi SMA Negeri 1 Kediri.
2.      Metode wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.[22]
Metode wawancara atau metode interview dipergunakan untuk tujuan suatu tugas tertentu, yang mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden tersebut.[23]
Dalam hal ini peneliti mewawancarai waka Kurikulum, Ketua Program akselerasi,  Guru PAI di kelas akselerasi SMA Negeri 1 Kediri, serta informan lain terkait dengan masalah yang dibahas.
3.      Metode dokumentasi
            Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen, baik yang berada di tempat penelitian maupun yang berada di luar tempat penelitian , yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.[24]
Metode dokumentasi yaitu mencari data  mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip , buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.[25]
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini  tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.[26]
Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan yang terkait dengan permasalahan.

F.     Analisis Data
Setelah data terkumpul dilakukan pemilahan secara selektif disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Setelah itu, dilakukan pengolahan dengan proses editing, yaitu dengan meneliti kembali data-data yang didapat, apakah data tersebut sudah cukup baik dan dapat segera dipersiapkan untuk proses berikutnya.[27] Secara sistematis dan konsisten bahwa data yang diperoleh, dituangkan dalam suatu rancangan konsep yang kemudian dijadikan dasar utama dalam memberikan analisis.
Analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Moleong, adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor, analisa data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu.[28]
Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisa data yang sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif (non statistik), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk memperoleh kesimpulan.[29]
 Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian nonhipotesis. Penelitian deskriptif dibedakan dalam dua jenis penelitian menurut sifat-sifat analisa datanya, yaitu riset deskriptif yang bersifat ekploratif dan riset deskriptif yang bersifat developmental.[30]
Dalam hal ini peneliti menggunakan deskriptif yang bersifat ekploratif, yaitu dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena. Peneliti hanya ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu.[31] Dengan berusaha memecahkan persoalan-persoalan yang ada dalam rumusan masalah dan menganalisa data-data yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan sosiologis.

G.      Pengecekan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.

Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri. Kriteria derajat kepercayaan pemeriksaan datanya dilakukan dengan:
1.      Teknik perpanjangan keikutsertaan, ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda, yaitu faktor-faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada peneliti dan subjek yang akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti;
2.      Ketekunan pengamatan, bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci;
3.      Triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori;
4.      Pengecekan atau diskusi sejawat, dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat;
5.       Kecukupan refensial, alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi. film atau video-tape, misalnya dapat digunakan sebagai alat perekam yang pada saat senggang dapat dimanfaatkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan kritik yang telah terkumpul;
6.      Pengecekan anggota, yang dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data, kategori analisis, penafsiran, dan kesimpulan. Yaitu salah satunya seperti ikhtisar wawancara dapat diperlihatkan untuk dipelajari oleh satu atau beberapa anggota yang terlibat, dan mereka diminta pendapatnya. 
Kriteria kebergantungan dan kepastian pemeriksaan dilakukan dengan teknik auditing. Yaitu untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian data.[32]
Demikian halnya dalam penelitian ini, secara tidak langsung peneliti telah menggunakan beberapa kriteria  pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik pemeriksaan sebagaimana yang telah tersebut di atas, untuk membuktikan kepastian data. Yaitu dengan kehadiran peneliti sebagai instrumen itu sendiri, mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaing, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, mengadakan wawancara dari beberapa orang yang berbeda, menyediakan data deskriptif secukupnya, diskusi dengan teman-teman sejawat.



H.    Tahap-tahap Penelitian
                   Beberapa tahapan dalam penelitian ini adalah:
1.      Tahap pralapangan
a.       Memilih lapangan, dengan pertimbangan bahwa SMA Negeri 1 Kediri adalah salah satu SMA unggulan yang menyelenggarakan Program Akselerasi (percepatan belajar) di Kota Kediri
b.      Mengurus perijinan, yakni ke pihak sekolah.
c.       Melakukan penjajakan lapangan, dalam rangka penyesuaian dengan SMA Negeri 1 Kediri selaku objek penelitian.
2.      Tahap pekerjaan lapangan
a.       Mengadakan observasi langsung ke SMA Negeri 1 Kediri terhadap pelaksanaan program akselerasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data.
b.      Memasuki lapangan, dengan mengamati berbagai fenomena proses pembelajaran dan wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan.
c.       Berperan serta sambil mengumpulkan data.
3.        Tahap analisis data
Dalam hal ini meliputi :
a.    Analisis data.
b.    Penafsiran data.
c.    Pengecekan keabsahan data.
d.   Pemberian makna.
4.         Penyusunan laporan penelitian, meliputi:
a.    Penyusunan hasil penelitian.
b.    Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing.
c.    Perbaikan hasil konsultasi.
d.   Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian skripsi.
e.    Ujian skripsi (munaqosah).


[1] Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatf,  (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1998),  5.
[2]Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif,  (Jakarta: Gaung Persada Press,2009), 54.
[3]Gempur Santoso, Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,  (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005), 30.
[4]Moh. Nazir, Metode Penelitian,  (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), 66.
[5]Ali Anwar, Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, (Kediri: IAIT Press,2009), 18.
[6] Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif., 121.
[7] Majalah Alumni SMAN 1 Kediri tahun 2006.
[8] Dokumentasi Profil Sekolah SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010-2011
[9] Dokumentasi Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran 2010-2011
[10] Observasi di SMA Negeri 1 Kediri, 29 Nopember 2010
[11] Dokumentasi SMA Negeri 1 Kediri
[12] Dokumentasi SMA Negeri 1 Kediri
[13] Ibid.
[14] Ibid.
[15] Ibid.
[16] Ibid.
[17]Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneitian: Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: PT Bima Karya, 1989), 102.
[18] Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.,112.
[19] Moleong, Metodologi Penelitian.,112.
[20] Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,(Jakarta: Bumi Aksara,2003),54
[21] Iskandar,Metodologi Penelitian Kualitatif.,121.
[22] Moleong,Metode Penelitian Kualitatif., 135.
[23]Koentjaraningrat.Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,1997),29.
[24]Iskandar,  Metodologi Penelitian., 134.
[25]Arikunto,Prosedur Penelitian.,231.
[26]Ibid.,206.
[27]Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian.,207.
[28]Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.,103.
[29] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan  Praktis, (Jakarta: PT Bima Karya, 2002), 30.
[30]Arikunto,Prosedur Penelitian.,195
[31] Ibid.
[32] Ibid.,177-183.





Baca tulisan menarik lainnya: