SEJARAH
SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pembimbing: Prof.
H. Ach. Jainuri, MA., Ph.D
1. Materi
dan Tujuan
Apresiasi Islam atas
ilmu pengetahuan yang begitu tinggi secara sosiologis telah diterjemahkan oleh
pemeluknya ke dalam berbagai bentuk dukungan sosial dan budaya bagi
terselenggaranya pendidikan. Semua muslim didorong untuk memperoleh paling
tidak ilmu keagamaan dasar dari al Quran dan Hadith, yang dinilai sebagai
landasan utama terbentuknya ajaran Islam. Ini tidak berarti bahwa setiap muslim
harus menuntut ilmu yang diperlukan
sesuai dengan posisinya, apapun bentuk posisi yang dimaksud. Seorang muslim,
misalnya harus mengetahui perintah-perintah berkaitan dengan pelaksanaan ibadah
sehari-hari.
Seorang pedagang harus mengerti hukum perdagangan untuk menghindari
praktek dagang yang dilarang oleh hukum agama. Prinsip dasar hukum Islam yang
berasal dari al Quran dan Hadith merefleksikan kehendak Tuhan dalam arti yang
sangat luas. Karena pengetahuan tentang kehendak Tuhan itu adalah satu-satunya
jalan yang paling benar untuk menghindari dosa dalam kehidupan maka untuk
mengetahui semua ini semua muslim wajib
menuntutnya. Dalam sejarah Islam perintah ini muncul dalam berbagai literatur
bahwa mencari ilmu, khususnya ilmu agama merupakan tindakan terpuji dan
diwajibkan.
Kuliah seminar ini
mengkaji sejarah sosial pendidikan Islam sejak masa klasik sampai modern yang
secara geografis meliputi kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Melihat cakupan yang begitu luas baik periode maupun daerah yang menjadi objek
kajian. Mata kuliah ini lebih bersifat survey. Namun demikian, diskusi sejarah
sosial pendidikan Islam ini tidak bersifat deskriptif, tetapi analisais kritis.
Oleh karena itu analisis logis tentang faktor dan lingkungan sosial yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam menjadi sangat penting
dalam kajian ini.
Dukungan sosial dan budaya yang diberikan oleh berbagai ragam
komunitas muslim yang telah melahirkan bermacam lembaga pendidikan dan bidang
ilmu kajian Islam. Variasi kelembagaan dan juga paradigma keilmuan yang berada
dari satu masa dan tempat ke masa dan tempat lain menyebabkan sulitnya mendefinisikan
makna tunggal pendidikan Islam. Sebaliknya, kemajemukan seperti yang disebutkan
di atas bisa dipahami sebagai realitas pendidikan Islam yang berkembang dalam
sejarah Islam, yang semua itu muncul bersamaan dengan perkembangan persoalan
keilmuan yang dihadapi oleh masyarakat muslim.
2. Evaluasi
Partisipasi
kelas 20%, presntasi paper 40%, dan final test 40%.
3. Topik
a. Masyarakat
kosmopolitan muslim dan pusat keilmuan dalam sejarah Islam
b. Transformasi
sebuah tradisi intelektual: asas usul dan perkembangan pendidikan pada masa
awal sejarah Islam
c. Madrasah:
asa usul dan kareakteristik
d. Al
azhar
e. Karakteristik
pendidikan yang berkembang di lingkungan persaudaraan sufi
f. Jenis
dan perubahan bidang kajian dalam pendidikan Islam
g. Lembaga
informal pendidikan tinggi: perpustakaan, observatorium, dan halaqah.
h. Profesionalisasi
ulama dalam sistem pendidikan Islam
i.
Lembaga wakaf dan
pengembangan pendidikan Islam
j.
Reformasi pendidikan
Islam pada awal abad ke-20
k. Mesir:
menuju sistem pendidikan modern dalam sebuah masyarakat revolusioner
l.
Turki: menuju sistem
pendidikan modern dalam sebuah masyarakat demokrasi
m. Aligarh
di anak benua india: menuju sistem pendidikan modern
n. Reformasi
pendidikan Islam di indonesa
o. Islamsisasi
di nusantara
p. Surau
di padang
q. Posisi
madrasah dan pesantren dalam politik pendidikan di indonesia
r.
Lembaga pendidikan
pesantren
s. Organisasi
sosial dan keagamaan: studi kasus muhammadiyah
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Silabus SEJARAH SOSIAL PENDIDIKAN ISLAM"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*