|
Motivasi: Saya Bisa Menghadapi Hidup (Sumber gambar dbs)
|
MENGHADAPI HIDUP
Oleh: Tim Banjir Embun
MOTIVASI BANJIR EMBUN—Menghadapi Hidup. Hidup ini adalah kenyataan. Hidup adalah realitas. Apa yang sekarang di hadapan kita adalah kenyataan yang
harus dinikmati dan dikendalikan. Seperti masalah, kewajiban, tuntutan, mewujudkan mimpi, dan memperbaiki nasib.
Apakah dengan mengabaikan dan tidak bertindak untuk menuntaskan semua itu bisa membuat diri kita akan berubah banyak? Bahkan dengan
bersikap diam dalam menghadapi realitas yang ada kita malah melahirkan masalah-masalah baru.
Lalu apakah kita sudah siap menghadapi masalah
baru itu? Atau juga akan mengabaikan masalah baru itu lagi? Maka jika
mengabaikan lagi akan lahir masalah baru lainnya? Lantas apakah kita siap
menghadapi masalah-masalah yang saling tumpang tindih tersebut? Dan
seterusnya.
Keniscayaan dalam hidup ini adalah perubahan. Apapun itu terutama pada benda pasti mengalami perubahan. Perbedaan perubahan antara benda satu dengan
yang lain adalah besar atau kecilnya. Serta cepat atau lambatnya perubahan. Adakalanya
kita harus berubah dengan besar dan berubah dengan cepat.
Hidup adalah proses silih bergantinya proses pergeseran atau pergantian. Jika kita ingin menjadi menonjol, lebih
terlihat, dan menjadi sorotan, maka jadilah orang yang berbeda dalam perubahan
itu. Tentu perbedaan dalam bidang yang baik.
Jika orang lain berubah menjadi ‘warna putih’
maka kita harus menjadi warna hitam, walaupun hanya setitik warna hitam, jika
berada di kertas yang sangat putih maka akan sangat mencolok sekali. Wajar jika
ada pernyataan dalam sebuah kalimat “Adakalanya ukuran tidak menjadi masalah.”
Untuk merubah apa yang ada pada diri kita dan di
sekitar kita tentu harus dirubah dulu perilaku kita. Tak mungkin terwujud keingin merubah sesuatu tapi diri kita tak berbuat apa-apa untuk merubah hal tersebut. Perubahan butuh tindakan. Kata-kata saja tidak cukup.
Orang yang tidak mau berubah menjadi lebih baik adalah orang yang tak suka
tantangan. Orang yang tak suka tantangan adalah orang yang siap menjadi yang
terbawah, tersingkir, dan terkalahkan.
Bukankah di hidup ini setiap manusia pasti
menghadapi masalah (dilema), dinamika (perkembangan), pilihan-pilihan, dan
romantika-romantika kehidupan. Itu semua yang membuat kita dikatakan
benar-benar ‘hidup’.
Mendefinisikan
kegagalan sebagai umpan balik. Bukan sebagai keakhiran yang harus disesali tanpa ditindaklanjuti. Kita harus menemukan cara baru agar tidak terjadi
kegagalan lagi. Sebab, kegagalan yang lalu adalah kita belum menemukan cara
yang benar untuk memecahkan masalah-masalah.
Kemudian bagaimana cara menyikapi keterbatasan dan
kelemahan yang kita miliki? Kesungguhan, rajin, tekun, tahan banting, mental
baja, kerja keras, dan intropeksi diri.
Bagaimana kita akan bisa mencapai
sesuatu jika kita tak sadar diri??? Sejauh mana kapasitas dan kompetensi diri
kita untuk mencapai sesuatu itu? Segera tetapkan
tujuan dalam hidup! Pertajam (fokuskan) strategi!
Segera ambil tindakan nyata!
Janganlah memiliki etos kerja seperti yang dimiliki oleh orang sekitar,
bertindaklah lebih dari mereka! Abaikan sesuatu dan seseorang yang tidak
membuat semangat! Dan selalu perbarui motivasi (energi)!(BE/01/07/12)
Selanjutnya
tentukan visi, misi, tujuan jangka pendek serta jangka panjang, dan
realisasikan semua itu dalam bentuk aksi!!!!!Setelah baca tulisan ini kita
berharap sepuluh tahun kemudian kita bisa memiliki dan mewujudkan perubahan melampaui
apa yang kita impikan sebelumnya!!!!!!
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Motivasi: Menghadapi Hidup"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*