PENDAHULUAN
A.
Konteks Penelitian
Pada era
informasi sekarang ini, kehadiran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sudah
menjadi sebuah keniscayaan yang tidak terbantahkan dan terbendung lagi.
Perkembangan teknologi khususnya di Indonesia ini, berdampak terhadap dunia
pendidikan. Teknologi yang pada awalnya digunakan untuk tujuan bisnis, mencari
informasi yang mencerahkan dan sebagai hiburan semata, sekarang diadopsi oleh
institusi pendidikan sebagai sarana dan media proses pembelajaran. Namun perlu
adanya sebuah tinjauan ulang, dalam proses penyaduran teknologi tersebut harus
diadakan penyesuaian-penyesuain sesuai dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan
dunia pendidikan dari teknologi tersebut. Oleh karena itu perlu adanya sebuah
gagasan pokok bagi praktisi pendidikan untuk melakukan sebuah tindakan-tindakan
antisipasi agar tidak ada pembelokan fungsi teknologi di dunia pendidikan
sehingga ditakutkan kedepannya nanti
terdepat masalah yang timbul.
Seiring dengan berjalannya waktu, dengan perkembangan ilmu dan teknologi pada era informasi modern ini, menuntut bagi para Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPTD) khususnya seorang pendidik (guru) untuk dapat mencetak dan mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas secara ruhani dan jasmani. Untuk dapat meningkatkan kualitas siswa seorang pendidik harus dapat membimbing siswa dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik. Dengan kata lain, terjadinya proses pembelajaran bisa ditingkatkan kualitasnya dengan melakukan inovasi atau bahkan revolusi dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Guru sebagai pendidik di sekolah adalah profesi yang istimewa. Tidak cukup jika profesi pendidik sekedar dikatagorikan semata-mata sebagai suatu jenis “pekerjaan” di mana mereka bekerja untuk dibayar dan selesai begitu saja. Profesi pendidik memiliki misi, pengabdian, bahkan merupakan sebuah ibadah yang memiliki nilai (value) lebih jika dibandingkan dengan jabatan dan profesi lainnya. Oleh karena itu, guna mewujudkan pendidikan yang modern dan praktis, serta memperoleh manusia-manusia yang mempunyai sumber daya unggul yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi yang lebih dulu melesat. Maka perlu adanya sebuah konsep-konsep dalam pemanfaatan media pembelajaran sebelum media tersebut diterapkan atau bahkan sebelum diadakan di sekolah bersangkutan. Hal tersebut dilakukan agar tercapainya pendidikan yang berkualitas, efektif, efisien dan tepat guna sesuai dengan perkembangan teknologi. Maka disinilah diharapkan media pembelajaran sebagai alat untuk mempermudah praktisi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dapat berfungsi secara optimal.
Tolak ukur
bisa atau tidaknya seorang guru dalam memanfaatkan media pembelajaran khususnya
aspek teknologi dalam dunia pendidikan tidak hanya dapat diukur dengan seberapa
bisa dan pintarnya guru dalam mengaplikasikan alat-alat teknologi pendidikan
dengan baik dan efektif di depan kelas. Akan tetapi seorang pendidik dituntut untuk dapat memberikan sebuah
motivasi belajar bagi peserta didik, memberikan pencerahan yang tepat sasaran
dan kenyamanan peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan teknologi tersebut. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bambang Warsita, bahwa tujuan
utama teknologi pembelajaran adalah
untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran.[1]
Sejauh
penulis amati dalam mengikuti technical meeting di sekolah yang penulis
teliti, SMA 1 Wates Kediri mempunyai keinginan usaha untuk mengantarkan sekolah
tersebut ke dalam salah satu sekolah sebagai Pusat Sumber Pembelajaran (PSB)
yang berbasis Teknologi Infomasi (TI), maka decisions maker di sekolah tersebut membuat sebuah wacana ke depan
untuk menggalakkan pemanfaatan media pembelajaran secara optimal khususnya di
bidang Teknologi Inforrmasi oleh bapak ibu dewan guru SMA 1 Wates.
Dalam
proses difusi inovasi sebagaimana dijelaskan di atas, apabila kemudian hari
muncul sebuah problematika yang harus dihadapi, maka sesungguhnya hal tersebut
sangat wajar. Karena sesuatu hal yang baru dalam sebuah komunitas, pasti akan
banyak sebuah pertanyaan-pertanyaan baru yang timbul, sehingga memunculkan pro
dan kontra terhadapnya. Belum lagi permasalahan di aspek sumber daya teknologi
yang melimpah tetapi tidak adanya sebuah greget untuk memanfaatkan media
pembelajaran tersebut. Sehingga banyak media pembelajaran yang terbengkalai
karena tak tersentuh untuk kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, berdasarkan
pemaparan di atas peneliti di sini akan melakukan penelitian di SMA 1 Wates
sebagai sekolah yang mempunyai media pembelajaran cukup lengkap. Berangkat dari
penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui observasi dan interview, penulis
berpendapat bahwa peserta didik pada umumya sangat menyukai kegiatan
pembelajaran yang menggunakan VCD pembelaran di pepustakaan. Akan tetapi pada
ranah aplikasi secara umum media tersebut hanya dimanfaatkan oleh guru-guru
tertentu saja.
SMA 1 Wates
Kediri yang mempunyai media pembelajaran yang cukup lengkap seperti adanya 7 buah
seperangkat LCD dan laptop, ruang perpustakaan yang berisi VCD pembelajaran,
laboratorium bahasa dan IPA, laboratorium komputer berbasis intranet
(perdasaran observasi pendahuluan yang dilakukan peneliti). Sekian banyak media
pembelajaran di sekolah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, hanya
guru-guru tertentu dan itu-itu saja yang kerapkali memanfaatkan
media pembelajaran tersebut.
Teknologi
Informasi Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran merupakan sebuah produk
teknologi yang sangat fleksibel, efisien dan efektif. Sehingga sangatlah cocok
jika peran TIK dapat diimplementasikan dalam dunia pendidikan, walaupun banyak
sekali tantangan-tantangan untuk menjadi yang paling awal dalam menggunakan
teknologi tersebut. Dan hal ini juga bisa terjadi di sekolah manapun juga,
tidak terkecuali di SMA 1 Wates Kediri.
Fenomena-fenomena
tersebutlah yang menjadi salah satu alasan peneliti untuk melakukan penelitian
tindak lanjut, karena masalah ini sangat penting untuk diteliti serta
dipecahkan dan agar diperoleh sebuah kesimpulan yang objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.. Di sisi lain praduga dan prasangka akan menjadi simpang siur
jika tidak dicari kebenarannya melalui sebuah penelitian ilmiah. Penelitian ini
diadakan dengan maksud untuk membantu memecahkan permasalahan pemanfaatan media
pemelajaran di SMA 1 Wates. Dan di lokasi penelitian nanti penulis akan
mendapat pengarahan dari kepala UPTD SMA 1 Wates serta Waka Kurikulum dan Waka
Humas. Berangkat dari pemaparan diatas, penulis sangat tertarik untuk
mengadakan penelitian di SMA 1 Wates Kabupaten Kediri yang di kembangkan ke
dalam judul Skripsi ” PROBLEMATIKA PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DI SMA 1 WATES KABUPATEN KEDIRI”
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan
dari titik permasalahan yang dimiliki SMA 1 Wates dalam memanfaatkan media
pembelajaran, yaitu tidak ada sebuah keseimbangan antara jumlah media
pembelajaran yang dimiliki dengan antusiasme guru dalam memanfaatkan media,
serta berangkat dari konteks penelitian di atas, maka fokus penelitian yang
akan menjadi acuan peneliti adalah:
1. Bagaimana problematika pemanfaatan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran di SMA 1 Wates Kediri, yang mana antara
jumlah media yang dimiliki tidak diimbangi dengan antusisame guru untuk memanfaaknnya.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
dari fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian dalam penelitian ini
adalah;
1. Untuk mengetahui problematika pemanfaatan
media pembelajaran, yang mana antara jumlah media pembelajaran yang dimiliki
tidak diimbangi dengan antusiaseme guru dalam memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran di SMA 1 Wates Kediri.
D. Kegunaan Penelitian
Dengan
diadakan penelitian ini, maka sejumlah harapan agar dari hasil penelitian yang
dilakukan berguna dan bermanfaat untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam
dunia pendidikan, khususnya yang berkenaan dengan media pembelajaran dan
teknologi pendidikan. Penelitian ini diharapkan juga sebagai informasi dan
rujukan sebagai pembanding bagi guru dan mahasiswa di dalam usahanya untuk
menyempurnakan tugasnya sebaik mungkin dalam pemanfaatan media pembelajaran di
sekolah yang efektif dan efesien.
Peneliti berpendapat
bahwa penelitian ini memang layak untuk dilakukan karena sangat berguna dan
penting bagi pengembangan ilmu dan pelaksanaan pembangaunan secara luas. Diantara
beberapa keguanaan penelitian yang diharapkan oleh penulis nanti adalah:
1.
Sebagai
rujukan bagi praktisi pendidikan dalam mengambil sikap untuk memutuskan
kebijakan dalam mengadakan media pembelajaran di institusi terkait.
2.
Sebagai
antitesis (pembanding) dari teori pendahulu bahwa ‘sekolah bagus adalah
sekolah yang berteknologi lengkap’
3.
Sebagai
rujukan pendidik untuk memilih (menyeleksi) media pembelajaran yang tepat
sasaran dalam proses pembelajaran.
4.
Sebagai
bagian bahan evaluasi khususnya untuk SMA 1 Wates Kediri dan umumnya untuk
praktisi pendidikan dalam bidang pemanfaatan media pembelajaran.
5.
Sebagai
literature (referensi) karya ilmiah, khususnya di bidang pemanfaatan
media pembelajaran.
[1] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya (Jakarta:
Rineka cipta, 2008), 10.
sangat bagus susunan nya
BalasHapus