PENDAHULUAN
Mempelajari sejarah, khususnya sejarah pendidikan islam bukan semata-mata
kegiatan menghafal tanggal, tahun, abad dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah[1].
Kepercayaan, budaya, dan perilaku apa yang ada sekarang ini merupakan kumpulan
inspirasi dan reaksi dari peristiwa-peristiwa masa lalu (sejarah). Sejarah
dipelajari dan diingat bukan hanya sebagai bentuk romantisme kejayaan masa
silam, atau bahkan meratapi keburukun leluhur masa silam. Tetapi sejarah hadir
dijadikan sebagai inspirasi.
Kajian tentang sejarah pendidikan islam telah banyak dilakukan, baik
sejarah yang ditulis pada masa klasik sampai pada masa kontemporer. Namun masih
minim sekali referensi yang menjabarkan secara kritis dan mengakar ketika mendalami
perbedaan dari masa klasik hingga masa kontemporer. Terdapat perbedaan mendasar
antar gaya, struktur, dan metode penulisan ‘kitab’ sejarah pada zaman klasik
dan zaman kontemporer. Zaman klasik lebih cenderung memaparkan fakta-fakta
sejarah yang telah ada secara saklek dan apa adanya tanpa ada tambahan
‘komentar’ dari penulis. Dengan kata lain, penulisan sejarah dilakukan dengan
cara menceritkan kembali kejadian yang sudah ada tanpa melakukan analisis
‘fenomena’ sejarah.
Berbeda dengan masa klasik, masa kontemporer tidak hanya menceritakan fakta sejarah tapi juga memberikan analisis atau komentar dan argumen dari penulis. Pemberian analisis tambahan pada ‘kitab’ sejarah dilakukan karena untuk memenuhi kepentingan manusia yang semakin haus dengan ‘alasan’ dan penasaran untuk mengetehaui sesuatu dibalik dari peristiwa sejarah tersebut. Maka analisislah cara yang paling tepat untuk memenuhi rasa ingin tahu manusia zaman sekarang ini.
Rumusan masalah makalah ini adalah:
- Apa yang dimaksud dengan sejarah pendidikan islam?
- Bagaiman gaya penulisan sejarah pada masa klasik dan masa kontemporer?
- Apa pentingnya mempelajari ilmu sejarah pendidikan islam?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sejarah Pendidikan Islam
Membahas pengertian dari kaliamat ‘sejarah pendidikan
islam’ tidak dapat langsung dijabarkan begitu saja. Memerlukan arti kata
perkata. Dan menurut pemahaman penulis mengartikan pengertian kalimat tersebut
secara perkata perlu dilakukan. Karena kalimat ‘sejarah pendidikan islam’
terdiri dari kata-kata yang mengandung arti sendiri-sendiri, selain karena
memang ilmu ‘sejarah pendidikan islam’ merupakan kesaling keterkaitan antara
tiga ilmu yaitu antara ilmu sejarah, ilmu pendidikan, dan ilmu islam.
1. Pengertian sejarah
a.Secara Etimologi
Menurut Louis Ma’luf sebagaiman yang dikutip oleh Hasbullah, di dalam
bahasa Arab, perkataan sejarah disebut tarikh atau sirah yang berarti ketentuan
masa atau waktu, dan ‘ilm tarikh yang berarti ilmu yang mengandung atau
membahas penyebutan peristiwa atau kejadian, masa atau terjadinya peristiwa,
dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Sedang dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang berarti uraian secara
tertib tentang kejadian-kejadian di masa lampau (orderly description of past event).
Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial, maupun ekonomi pada suatu bangsa atau negara, benua atau dunia.[2]
Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial, maupun ekonomi pada suatu bangsa atau negara, benua atau dunia.[2]
b.Secara Terminologi
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, sejarah berarti silsilah, asal-usul (keturunan), kejadian dan
peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan ilmu sejarah
adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa dan
kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Sedangkan pengertian yang lain sejarah
juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari
masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat
membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.[3]
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat mengambil
pemahaman bahwa sejarah merupakan nilai yang sangat penting karena manusia
sebagai pelaku sejarah bisa membuat sejarah, dan berbagai kumpulan sejarah bisa
membuat (menghasilkan) perilaku (budaya) baru bagi manusia.
2.
Pengertian pendidikan islam
Pendidikan
Islam secara etimologis pendidikan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab “Tarbiyah”
dengan kata kerjanya “Rabba” yang berarti menguasai urusan, merawat, memperindah, menjaga
kelestarian, mengasuh,
mendidik, dan memelihara.[4]
Pendidikan dalam wacana islam lebih populer dengan istilah tarbiyah, ta’lim (pengajaran), ta’dib (adab), riyadhah (latihan), irsyad (bimbingan), dan tadris (belajar).[5]
Menurut
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab 1 pasal 1 ayat 1,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[6]
Pendidikan adalah proses di mana suatu sistem
mempersiapakan generasi penerusnya untuk menjalankan kehidupan guna memenuhi
tujuan hidup secara efektif dan efisien.[7]
Menurut Yusuf al-Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Ayzumardi Azra mengemukakan
bahwa pendidikan islam adalah pendidikan manusia secara utuh, akal dan hati,
rohani dan jasmani, akhlak dan ketrampilannya. Karena pendidikan islam
menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam perang, dan menyiapkan untuk
menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan
pahitnya.[8]
Pendidikan islam yang dalam al qur’an ( QS. Ali imran 110) disebut sebagai
pembentukan karakter dalam pandangan-pandangan dunia islam, menuntut keluarga
muslim untuk memperkenalkan anak-anaknya dengan semua pengetahuan sebagai
sarana untuk memahami parameter-parameter dalam al –quran bagai hubungan
kostrukstif dengan allah, sesama manusia, dan alam.[9]
Dengan demikian, menurut pemahaman penulis pendidikan Islam berarti proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
3 Pengertian sejarah pendidikan islam
Dari pengertian sejarah dan pendidikan
islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang sejarah pendidikan isla dalam
buku Zuhairini yaitu:
1. Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.
1. Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.
2. Cabang ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari
segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi
Muhammad saw sampai sekarang.[10]
Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:
1. Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:
1. Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
2. Suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun
opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini.[11]
Dari dua
sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua
penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu Sejarah
pendidikan islam adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan
dan perkembangan pendidikan islam dari segi gagasan, kelembagaan, operasional,
catatan, dan karya mulai dari zaman nabi muhammad hingga sekarang.
B. Subtansi
dan Metode Kajian Sejarah Pendidikan Islam
1.
Subtansi Sejarah Pendidikan Islam
a.
Obyek
Obyek kajian sejarah pendidikan islam
adalah fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal. Dengan
demikian akan diproleh apa yang disebut dengan sejarah serba objek hal ini
sejalan dengan peranan agama islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan,
pencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara
material dan spiritual.[12] Sejarah pendidikan sangat erat
kaitannya dengan beberapa ilmu antara lain: ilmu sosiologi,
ilmu sejarah, dan ilmu kebudayaan islam.[13]
b.
Sejarawan
Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.[14]
Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya.[14]
Dalam penggalian dan penulisan sejarah
pendidikan islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya:
1). Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu
obyek sejarah dengan menggunakan interview.
2). Metode Observasi dalam hal ini obyek
sejarah diamati secara langsung.
3). Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.[15]
3). Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.[15]
Mengenai
metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya
khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan
dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus
keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk
menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan
dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna, sebagai
seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik
dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumberny.[16]
Selain itu menurut penulis, seorang sejarawan harusnya
adalah orang yang memang ahli di bidangnya, mengambil sumber sejarah dari yang
terpercaya, tidak memiliki muatan politik, seimbang dalam penjabaran sejarah
dan (seperti lebih menonjolkan kelebihan
tanpa menunjukkan kelemahan secara seimbang karena kelemahan tersebut
disembunyikan).
c.
Periode sejarah pendidikan islam
Sejarah pendidikan islam pada
hakikatnya tidak terlepas dari sejarah islam. Oleh karenanya, periodesasi
pendidikan islam berada dalam periode-periode sejarah islam itu sendiri Harun Nasution secara garis membagi
sejarah islam kedalam tiga periode yaitu periode klasik, pertengahan, dan
modern.[17] Kemudian dalam buku Zuhairini
dijelaskan bahwa periode-periode tersebut di bagi menjadi lima masa, yaitu:
1. Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M)
2. Masa Khalifaur Rasyidin di Madinah ( 632-661 M)
3. Masa kekuasaan Umawiyah di Damsyik (661-750 M)
4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad ( 750-1250)
5. Masa dari jatuhnya kekuasaan Khalifah di Bagdad tahun 1250 M s/d sekarang.[18]
2. Metode kajian
sejarah pendidikan islam
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau
metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode
komparatif dan metode analisis sistensis.
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.[19]
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.[19]
Metode komparatif mencoba
membandingkan antara tujuan ajaran islam tentang pendidikan dan tuntunan
fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan tempat tertentu.
Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal
tersebut sehingga dapat diajukan pemecahan yang mungkin keduanya apabila
terjadi kesenjangan.[20]
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami.[21]
Metode analisis sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami.[21]
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau
metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode
komparatif dan metode analisis sistensis.[22]
Dengan metode deskriptif, ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh
Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah ,
khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan
dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka
yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.[23]
Metode komparatif mencoba membandingkan antara tujuan
ajaran islam tentang pendidikan dan tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup
dan berkembang pada masa dan tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui
persamaan dan perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan
pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan. Metode analisis
sinsesis digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah
atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga
menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada saatnya dengan metode
sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan cermat dari
pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk
kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami.[24]
C. Urgensi
Mempelajari Ilmu Sejarah Pendidikan Islam
Mempelajari sejarah pendidikan islam sangat
penting, karena dengan pendidikan sebuah ‘sistem’ akan bisa maju atau mundur.
Dengan mempelajari sejarah pendidikan islam, dapat mengetahui sebab kemajuan
islam, mengetahui bagaimana pendidikan islam di masa kejayaannya. Dan
mengetahui pola pendidika islam dikala kemundurun islam di awal abad 15 Masehi.[25]
Dengan mempelajari sejarah pendidikan islam, memiliki faedah yaitu mengambil
mana sesuat hal yang baik dan membuang mana sesuatu yang buruk.[26]
Manfaat Sejarah
Pendidikan Islam jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan
romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis.
Adapun kegunaan sejarah pendidikan
islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
1.
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak
zaman lahirnya sampai masa sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses
pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
3.
Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan
sistem pendidikan islam.
Selain
itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan
dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan islam akan
memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan
pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.[27]
Dengan mengkaji sejarah akan bisa
memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah
sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan
kebangkitan kembali tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui
segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan
segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari
waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme
tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar
sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory)
untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang
baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study
tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang
tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi
pertumbuhan atau perkembangan pendidikan.[28]
Secara umum sejarah
memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah
menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan
melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat
manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur’an) mengandung cukup banyak
nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung mengandung makna
benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat
islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting
dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah
pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang
bersifat akademis.[29] Sejarah
pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor
keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan.
Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber
ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha
menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi
sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus
terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses
kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin
atau dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau
sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya
khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.[30]
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif.[31]
Adapun kegunaan sejarah
pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan
dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses
pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
3.
Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan
dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.
Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka
pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah
pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga
pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang
utuh dan mendasar.
BIBLIOGRAFI
Azra,
Azyumardi. Esei-esei Intelektual Muslim
dan Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998.
Departemen Agama. Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Departemen Agama RI, 2005.
Hasbullah. Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995.
Mujib,
Abdul. Ilmu Pendidikan Islam.. Jakarta:
Kencana, 2010.
Mustufa,
A. Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia.. Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Rukiati,
Enung K. Sejarah Pendidikan Islam di indonesia. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2006.
UU
SISDIKNAS No. 20, 2003.
Y.N, Eva, ‘Enskopledia oxford dunia
islam modern’, terjemahan the oxford encyclopedia
of the modern islamc world’. Bandung: Mizan, 2001.
Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam.. Jakarta: Hidakarya Agung, 1992.
Zuhairini, dkk. Sejarah
Pendidikan Islam.. Jakarta : Bumi Aksara, 1997.
[1] Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Hidakarya Agung, 1992), 3.
[2]Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995,1.
[3]Departemen Agama, Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta:
Departemen Agama RI, 2005, 1.
[4]Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), 11.
[5]Ibid.
[6]
(UU Sisdiknas
No. 20, 2003)
[7] Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim Dan Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1998), vii.
[8]Ibid.
[9]Eva Y.N., ‘Enskiklopedi-oxford dunia islam
modern’, terjemahan the oxford encyclopedia of the modern islamc world, (Bandung:
Mizan, 2000), 321.
[10]Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1997), 2.
[11]Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,
1995), 8-9.
[12]A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), 14.
[13]Hasbullah, Sejarah Penddikan Islam di Indonesia,( Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,
1995), 11-12.
[14]A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam, 14.
[15]Hasbullah, Sejarah Pendidikan, 10.
[16]A. Mustafa, Sejarah Pendidikan, 14.
[17]Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan, 17.
[18]Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan, 5.
[19]Enung K Rukiati,Sejarah Pendidikan , 14-15.
[20]Ibid,.
[21]Enung K Rukiati,Sejarah Pendidikan , 14-15.
[22]Ibid,.
[23]Ibid,.
[24]Ibid,.
[25]Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan, 3.
[26]Ibid., 4.
[27]Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan , 2.
[28]Departemen
Agama, Rekontruksi Sejarah, 18.
[29]A. Mustafa, Sejarah Pendidikan, 16.
[30]Enung K
Rukiati, Sejarah Pendidikan, 17.
[31]Ibid,.
makasih tulisannyaaa mas,,
BalasHapuspas ada tugas,pas nemu tulisan ini
mampir blog ane gan
http://hatyaitrip2012.blogspot.com
gak nyangka bpk aktif di blog juga pak.
BalasHapus