Peran Penting Media
Pembelajaran
Fungsi media dalam proses
pembelajaran sangatlah penting apalagi pada era informasi seperti sekarang ini,
makin banyak media yang dapat dan harus digunakan untuk mengimbangi era
informasi, agar dunia pendidikan tidak ketinggalan. Bahkan media juga dapat
digunakan untuk menunjang tingkat prestasi belajar peserta didik atau membantu
pencapaian keberhasilan prestasi belajar.
Ditegaskan oleh Danim yang dikutip
oleh Mohammad Fadil bahwa
hasil penelitian telah banyak
membuktikan efektivitas penggunaan alat bantu atau media dalam proses
belajar-mengajar di kelas, terutama dalam hal peningkatan prestasi siswa.
Terbatasnya media yang dipergunakan dalam kelas diduga merupakan salah satu
penyebab lemahnya mutu belajar siswa.
Di sinilah titik tekan dari pentingnya pemanfaatan media (terutama media yang
sesuai dengan tuntutan zaman seperti media multimedia dan media modern
lainya) dalam dunia pendidikan.
Menurut pakar teknologi
pendidik sebagaimana yang dijabarkan oleh Ahmad Sabri bahwa manfaat
(secara teknis) yang dipetik pada saat menggunakan media pembelajaran
antar lain; Pertama, membantu kemudahan mengajar bagi guru. Kedua,
melalui alat bantu pengajar menjelaskan konsep/tema
pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk kongkrit melalui
contoh dan model.
Ketiga, kegiatan belajar mengajar tidak
membosankan atau tidak monoton. Keempat, segala indra dapat
diaktifkan dan turut berdialog/berproses. Kelima, kelemahan
satu indra misalnya mata atau pendengaran dapat diimbangi oleh
indra lainya. Keenam, lebih menarik minat dan kesenangan siswa serta
memberikan variasi cara belajar siswa serta, pendapat Raharja
ini diperkuat oleh Ahmad Sabri bahwa “guru yang efektif dalam menggunakan media
dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar dan siswa akan
lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti materi pelajaran yang disampaikan
guru.”
Ketujuh,
membantu mendekatkan dunia teori dengan realita yang sesunguhnya.
Masih ada faaedah lainnya, yang bisa diperoleh para siswa saat
mengikuti pelajaran dari guru yang melaksanakan tugasnya
dengan memakai media pembelajaran sesuai metode yang diajarkan
guru yakni materi palajaran dapat dikuasai lebih banyak
serta bisa diingat lebih lama.
Seperti yang telah kita ketahui
bahwa siswa menerima pelajaran atau pengetahuan itu melalui
panca indra, yakni mata melihat, telinga
mendengar, tangan meraba, hidung mencium, dan mulut mengecap. Bila dinyatakan dengan persentase,
maka potensi panca indra siswa yang terpusat pada
pelajaran pada saat siswa mengikuti proses pembelajaran melalui
penglihatan sekitar 75%, melalui pendengaran 13 %, melalui perabaan
6%, melaui perasaan 6% dan melalui penciuman 3%. Dari gambaran
tersebut tampak jelas bahwa hampir tiga perempatnya 75%
dari mata pelajaran atau pengetahuan diterima oleh siswa melalui
penglihatan.Sedangkan yang melalui pendengaran hanya 13 % saja.
Dengan
demikian pelajaran yang disertai media pengajaran termasuk
alat peraga akan memperoleh hasil yang jauh lebih baik dari
pada pelajaran yang hanya menggunakan metoda ceramah saja. Hal ini diperkuat oleh pendapat Darwanto
dalam bukunya dengan melihat secara langsung kegiatan pembelajaran, peserta
didik akan lebih mudah menerima dan menambah pengalaman. Pengalaman membantu
perkembangan siswa selanjutnya. Pengalaman itu dapat menambah pengetahuan,
karena pengetahuan manusia 75% didapatkan melalui indra penglihatan dan 25%
didapat dari indra pendengaran.
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran
dapat membantu metode belajar peserta didik yang berbeda satu dengan lain,
kelemahan salah satu panca indra yang dimiliki oleh peserta didik dapat dibantu
dengan menggunakan media yang mengakomodasi seluruh peserta didik.
Dari
paparan di atas, maka semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan
kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar
siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan.
Konsekuensinya, guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas dalam
menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran.Sehingga di sinilah tugas guru agar lebih
kreatif, inovatif dan progresif dalam memanfaatkan media pembelajaran.Maka sudah selayaknya para
pendidik tetap berupaya meningkatkan kompetensinya dalam
menggunakan dan memanfaatkan media pengajaran untuk mendukung
tugasnya melaksanakan proses pembelajaran.
Karena terbukti dengan
jelas bahwa media pengajaran yang di gunakan guru
memiliki peran yang cukup urgen dalam membantu
meningkatkan kemampuan pelajar dalam memahami dan mengingat kembali
materi pelajaran yang disajikan para guru. Menurut Wina
Sanjaya menyusun strategi dengan
memanfaatan berbagi media pembalajaran dan sumber belajar dapat memecahkan salah
satu problematika pembelajaran yaitu kegagalan komunikasi di mana siswa sebagai
komunikan gagal memahami pesan yang telah disampaikan komunikator (guru).
Dapat
disimpulkan dalam pembahasan di atas bahwa penggunaan media dalam pembelajaran
di kelas dan luar kelas merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Rusyan dan Daryani yang dikutip Mohammad
Fadil bahwa kerkurangnya mutu pendidikan pada zaman sekarang dapat dipahami
mengingat proses belajar yang dialami siswa tertumpu pada berbagai kegiatan
menambah ilmu dan wawasan untuk bekal hidup di masa sekarang dan masa akan
datang saja. Salah satu upaya yang harus ditempuh adalah bagaimana menciptakan
situasi belajar yang memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada
diri siswa dengan menggerakkan segala sumber belajar dan cara belajar yang
efektif dan efisien Dalam hal ini, media pengajaran merupakan salah satu
pendukung yang efektif dalam membantu terjadinya proses belajar.
Media pembelajaran dalam pendidikan berperan
penting dalam kesuksesan proses pembelajaran khususnya di sekolah. Media
pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran
khususnya pembelajaran di sekolah,
karena itu setiap guru harus bisa menguasai media pembelajaran dengan baik dan
optimal. Karena hal tersebut memberikan kontribusi terhadap peningkatan
efektivitas mengajar dan juga berguna bagi siswa. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Sudarwan Danim yang menyatakan bahwa media pendidikan mempunyai implikasi
tertentu terhadap proses pemgbelajaran, sesuai dengan cirri dan kegunaan
masing-masing media tersebut.
Penulis juga berpendapat bahwa belajar akan
jauh lebih efektif jika tidak hanya guru saja yang menggunakan media
pembelajaran tersebut, di mana media hanya sekedar sebagai alat bantu untuk
berkomunikasi yang berlaku antara guru dan peserta didik (mempermudah kerja
guru) akan tetapi peserta didik juga diberi tugas dan kesempatan untuk
menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik
tidak hanya sebagai pononton (objek) tetapi juga sebagai pelaku (subjek)
pembelajaran untuk memanfaatkan media pembelajaran. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Vernom
A.Magnesen yang dikutip oleh Hidayat Raharja menyatakan "kita belajar, 10%
dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang
didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan dengar, 70%
dari apa yang dikatakan, 90% dari apa yang dilakukan"
Mohammad
Fadil, “Pemanfaatan Media untuk Proses Pembelajaran yang Efektif
dan Menyenangkan”, http://mfadil.blog.unej.ac.id/pemanfaatan-media-pembelajaran/,
9 February
2009, diakses tanggal 13 Juni 2009, pukul 18.59 WIB.
Raharja, ”Pemanfaatan
Teknologi”, diakses tanggal 6 Juni 2009, pukul 19.31 WIB
Fadil,
“Pemanfaatan Media”, diakses tanggal 13 Juni 2009, pukul 18.59 WIB.
tanggal 6 Juni 2009, pukul 19.31 WIB.
Tulisan milik *Banjir Embun* lainnya: