Oleh: A. Rifqi Amin
Tujuan pembelajaran merupakan
komponen utama dan yang paling terpenting dalam system pembelajaran, karena ia
akan membawa alam berfikir peserta didik dalam proses pembelajaran tersebut ke
arah yang diinginkan. Mengenai kompenen pembelajaran Wina Sanjaya menyatakan
“proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling
berinteraksi dan berinterelasi (berhubungan). Komponen-komponen tersebut adalah
tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.”[1]
Ada bebearapa
komponen dalam proses pembelajaran yang harus dilakukan guru agar tujuan dari
proses pembelajaran tercapai yaitu:
1.
Menentukan tujuan yang
spesifik, tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara spesifik dalam bentuk
perilaku akhir peserta didik. Setiap pendidik harus menyadari bahwa penentuan
tujuan dalam proses pembelajaran adalah penting. Perumusan tujuan itu harus
jelas yaitu bagaimana seharusnya peserta didik berperilaku pada akhir
pembelajaran.
2.
Pelaku pembelajaran secara
langsung yaitu guru dan peserta didik.
3.
Materi pelajaran, teridiri dari
materi formal yang di dapat dari buku-buku teks resmi (buku paket) sekolah dan
materi informal yang di dapat dari lingkungan sekitar dengan maksud agar proses
pembelajaran lebih relevan dan aktual.
4.
Metode pembelajaran.
5.
Media pembelajaran,
keberhasilan program pembelajaran tidak tergantung dari canggih atau tidaknya
media yang digunakan, tetapi dari ketepatan dan keefektifan media yang
digunakan oleh pendidik.
6. Faktor administrasi dan finansial, seperti
jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang belajar.[2]
7. Mengadakan penilaian pendahuluan, pendidik
memeriksa perilaku awal peserta didik, langkah ini didasarkan dalam perubahan. Hal
ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri siswa dengan membandingkan
antara kondisi awal dengan kondisi akhir setelah belajar. Dengan penilaian
pendahuluan, pendidik dapat mengetahui apakah siswa sudah atau belum memiliki
jenis perilaku yang hendak dikembangkan, karena mungkin kemampuan siswa jauh
lebih besar dari pada yang diperkirakan guru, begitu pula sebalikanya. Selain
itu dengan penilaian pendahuluan, guru dapat mengetahui keadaan setiap peserta
didik yang mungkin memerlukan variasi tujuan dan prosedur pembelajaran. Dapat
penulis simpulkan bahwa dengan tindakan penilaian pendahuluan guru dapat
mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan peserta didik agar tidak tejadi pemberian materi ajar yang tidak
terbutuhkan.
8. Merencanakan program pengajaran, pada
langkah ini guru merencanakan program pembelajaran yang dapat mengantarnya
untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki. Tujuan yang telah dirumuskan
dengan jelas sangat membantu guru dalam membuat program perencanaan.
9. Evaluasi, untuk menetapkan apakah tujuan
telah tercapai atau belum maka penilaian harus memainkan fungsi dan peranannya.
Dengan kata lain, penilaian berperan sebagai barometer untuk mengukur tercapai
atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.[3] Kondisi komponen-kompenen yang digunakan pada setiap lembaga sekolah
berbeda satu sama lain dan komponen tersebut senantiasa mengalami perubahan,
terutama komponen peserta didik.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Komponen Proses Pembelajaran"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*