Kualitas
proses pembelajaran merupakan salah satu titik tolak ukur yang dapat menentukan
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Perlu penulis tegaskan di sini
bahwa ukuran berkualitas atau tidaknya suatu sekolah adalah relatif, karena
tolak ukur yang digunakan terus menerus akan senantiasia mengalami perubahan
sesuai dengan perubahan tantangan era atau jaman. Menurut Rohmat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yaitu ”faktor pendidik,
faktor peserta didik, faktor kurikulum, faktor pembiayaan, dan lain-lain”[1]
Yang
dimaksud proses pembelajaran di sini adalah efektif tidaknya proses
pembelajaran dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai
peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utuma yakni faktor dari lingkungan
dan faktor dari diri peserta didik seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial, ekonomi dan faktor fisik dan psikis serta faktor utama yaitu
kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk cepat memahami segala sesuatu.
Tiga unsur
yang sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah kompetensi guru,
karakteristik kelas dan karakteristik sekolah. Untuk lebih jelasnya penulis
akan memaparkan secara acak ke tiga unsur tersebut agar dapat dipahami dengan
mudah.
Komptensi
guru mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah satu proses yang terjadinya
interaksi antara pendidik dan siswa, salah satu yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran adalah guru (dalam hal ini adalah kompetensi yang dimilikinya).
Dengan asumsi, bahwa guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pembelajaran.
Ini tidaklah berarti mengesampingkan variabel lain, yaitu seperti media
pembelajaran.
Selain
karena faktor guru, kualitas pengajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik
kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain;
a.
Besarnya (class size).
Artinya, banyak sedikitnya jumlah peserta didik yang mengikuti proses
pengajaran.
b.
Suasana belajar. Suasana
belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang
optimal, dibandingan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas
penuh pada guru.
c. Fasilitas dan sumber belajar yang
tersedia. Sering kita temukan dalam proses belajar di kelas bahwa guru sebagai
sumber belajar satu-satunya. Padahal seharusnya peserta didik diberi kesempatan
untuk berperan sebagai sumber belajar dalam proses belajar.[2]
Faktor lain
yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah
itu sendiri, yang mana sangat berkaitan erat dengan disiplin (tata tertib)
sekolah, media pembelajaran yang dimiliki, letak geografis sekolah, lingkungan
sekolah, estetika dan etika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman,
kepuasan peserta didik, bersih, rapi dan memberikan inspirasi.
Menurut penulis faktor-faktor tersebut merupakan komponen pendidikan yang satu diantara yang lain saling berhubungan dan menunjang, karena apabila salah satu diantara unsur tersebut tidak memenuhi standar kualitas pendidikan, maka kemungkinan besar kualitas pembelajaran tidak akan tercapai secara optimal.
Terima kasih telah membaca tulisan kami berjudul "Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Proses Pembelajaran"
Posting Komentar
Berkomentar dengan bijak adalah ciri manusia bermartabat. Terima kasih atas kunjungannya di *Banjir Embun*